28. Cemburu

3K 190 11
                                    

Bunda sedang menyiapkan sarapan di meja makan, Dewi yang sedang merapihkan dasi nya, dan seorang lelaki yang baru saja turun dari tangga.

"Selamat pagi Tante, pagi princess"

Sapa nya, Dewi harus mulai biasa dengan sebutan princess dari lelaki tersebut.

"Pagi juga Abang"

Sapa balik Dewi ke lelaki tersebut, Dewi meneliti pakaian yang di pakai oleh lelaki tersebut.

"Bener sekolah di sekolah aku toh" ucap dewi dan memakan nasi goreng yang sudah di sediakan oleh bunda.

"Dikira Abang bohong hmm" saut lelaki itu, dengan alis terangkat satu, dan muka flat nya.

Dewi hanya mengangkat bahu nya saja tanpa memperdulikan orang yang ada di hadapannya ini.

***

Fyi, Daddy udah berangkat duluan karna ada meeting, dan Daddy percaya sama lelaki yang di hadapannya ini,  untuk membawa mobil Daddy yang satu lagi.

Dan disinilah Dewi duduk di sambil lelaki tersebut, yang sedang mengeluarkan lolucon aneh.

Dewi inget ka haechan.

Ah dia bisa ketemu nanti di sekolah, pikirnya.

Mobil Dewi sudah terparkir, dan keluar dari dalam mobil nya. Haaa Dewi rindu sekolah ini.

"Ayo, anterin gue ke ruang kepsek" ucap lelaki yang sedang menggandeng tangan Dewi.

Dewi dengan senang hati, membalas erat genggaman tangan nya, toh hanya sekedar sepupu an ? Gada yang salah kan.

Kecuali seseorang yang diatas sana, yang memperhatikan mereka berdua, sejak turun dari dalem mobil itu.

Ya Jeno, Jeno melihat semua nya, ia juga melihat lelaki tersebut yang memeluk Dewi di balkon kemarin.

Jeno menatap sebal kearah mereka, tepatnya pada lelaki itu, Jeno tidak bisa marah dengan Dewi, ntahlahhh.

Haechan yang baru saja menghampiri Jeno yang sedang melihat dengan pandangan serius pun, mengikuti arah pandangan sahabatnya.

Deg

"Dewi? Sama siapa itu"

Tanya haechan, membuat Jeno menoleh kepadanya.

"Gatau"

Setelah menjawab pertanyaan haechan, Jeno langsung meninggalkan koridor, dan memasuki kelas nya dengan berwajah masam.

Terbakar api cemburu, ciyaaaa

"Napa lu ?" Tanya renjun yang ada di sebelahnya.

Jeno tidak menjawab pertanyaan renjun, lalu mata renjun beralih ke Haechan yang baru saja masuk kedalam kelasnya.

Renjun memberi isyarat, dengan mata nya melirik kearah jeno, dan mulut nya mengatakan kenapa tanpa suara.

Haechan hanya menyuruh renjun untuk menghampirinya, dan mengobrol di luar kelas.

"Nape tu bocah?" Tanya renjun.

"Dia ngeliat Dewi masuk_"

"Ya bagus dong, ko di tekuk gitu mukanya" potong renjun. Haechan dengan gemas memukul pala renjun, dan berakhir renjun menatap haechan horor.

"Hehe lagian asal potong potong ucapan Bae"

"Gini dengerin duls, tadi Dewi masuk tapi sama cowo pegangan tangan lagi"

Kata haechan, membuat renjun langsung menatap kearah dalem kelas, Jeno sedang menidurkan kepalanya diatas tumpukan tangannya.

"Owh cemburu tu bocah"

Saut renjun santai, ke di pantai. Haechan hanya melihat renjun aneh.

"Ko cemburu si Jun?"

"Makannya ngebucin, biar ngerasain, jangan nge game aja, dasar jomblo"

Jawab renjun dan langsung lari dari hadapan haechan.

"WOY PENTIL KOREK JANGAN LARI LO"

Haechan mengejar renjun, sampai ke ujung koridor kelas 12.


***


"Nah ini ruang kepala sekolahnya" ucap Dewi dan menunjuk kearah pintu.

"Yaudah Abang, masuk. Terus tar di anter deh, ama guru ke kelas, aku pergi dulu bye hehe"

Ucap Dewi dan langsung meninggalkan lelaki itu, di depan pintu ruangan kepala sekolah.

"Dew lu kelas apa" teriak lelaki tersebut, dan di balas oleh Dewi "11-1 bang"

Lelaki itu langsung mengetuk pintu ruangan kepala sekolah, setelah acara basa basi, pak kepala sekolah langsung menyuruh, wali kelas untuk mengantarkan nya.

Sampai lah di depan ruangan kelas 12-1. Sedang jam kosong sekarang, karna guru yang seharusnya mengajar sedang sakit, jadi hanya di beri tugas.

Cklek

Pak Lee masuk kedalam kelas, membuat anak murid yang sedang bercanda pun langsung diam.

"Selamat pagi anak anak, bapa kesini hanya untuk memberitahu kalian bahwa ada anak baru perpindahan dari Singapura, sini nak"

Ujar pak Lee, dan menyuruh lelaki itu masuk kedalam kelas.

Mata Jeno langsung mengarah kepada lelaki yang baru saja masuk kedalam kelasnya.

Lelaki itu, yang memegang dan memeluk Dewi. Ia yakin jelas.

Jeno memasang muka tidak bersahabat, Jaemin menyadari hal itu.

"Napa lu woy" tanya jaemin ke Jeno, renjun yang di belakang mereka hanya menyimak saja.

"Dia, yang pegang tangan Dewi" ucap Jeno membuat jaemin tidak mengerti maksudnya apa. Karna tadi ia tidak ada di kelas, melainkan di kantin dengan Dita.

Jaemin menoleh kearah renjun.

"Ya tadi, kata haechan Dewi pegangan tangan gitu sama dia" ucap renjun santai, dan dagu nya menunjuk kearah lelaki yang ada di depan sana.

"Cemburu dia haha, tiati no dia lebih gercep" sambung renjun dan meledeki Jeno. Jaemin yang mendengar ingin sekali tertawa terbahak bahak.

Momen langka seorang Jeno cemburuan.

Jeno langsung melihat kearah renjun yang duduk sendiri di belakang nya dan juga Jaemin.

Renjun  mengabaikan tatapan Jeno, da melanjuti membaca novel fantasi yang ia bawa.

" Perkenalkan dirimu" ucap pak Lee di depan sana, membuat Jeno langsung menghadap kearah depan lagi.























"Perkenalkan nama saya Kim sunwoo, pindahan dari Singapur"





















New cast

Kim sunwoo / tbz

Kim sunwoo / tbz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat malam mingguan guesss eheheh

Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang