Dewi sedang menatap datar kearah lelaki di hadapannya ini dengan pandangan sekaligus sebal.
"Abang ngapain si ikut ikut Dewi ke Indonesia" ujar nya ke seseorang yang ada di depannya.
"Serah Abang dong, emang kenapa? Ribet banget" saut lelaki itu yang sedang mengemasi barang-barangnya, dan memasuki kedalam koper.
"Terus Abang mau tinggal dimana?" Tanya Dewi ke lelaki yang di panggil Abang ini.
Bunda yang mendengar pertanyaan anak nya langsung menghampiri dan mengusap puncak kepala Dewi.
"Di rumah kita dew, Abang bakal jagain kamu kalo bunda sama Daddy kerja"
Ucap bunda membuat lelaki di hadapannya ini hanya memelet kan lidah nya untuk mengejek Dewi.
"Sekolah nya ?" Tanya Dewi ke bunda.
"Sama kaya Lo lah" kata lelaki itu langsung menaruh koper nya yang sudah siap.
"Awas aja ngeselin" ucap Dewi dan keluar dari kamar lelaki yang sedang merebahkan badannya.
Pesawat mereka pukul 07.00 malam jadi menyempatkan diri untuk beristirahat di kasur yang empuk ini.
***
Dewi dan keluarga nya sudah sampai di bandara Soekarno-Hatta, sedang menunggu mobil untuk pulang ke Bandung.
"Uwahh gila badan gue remuk" ucap lelaki yang berada di samping dewi, dan melendoti Dewi.
"Abang ishhh berattt" keluh dewi, tapi si lelaki ini malah gencar mengerjai Dewi, lelaki ini memang jahil, maka dari itu Dewi sebal sekali sejak tau dia ikut ke Indonesia.
"Kalian ini berantem aja kerjaan nya" saut bunda yang memperhatikan mereka seja tadi.
"Abang noh, bukan aku"
Tin tin
"Nah itu jemputannya, ayo" ajak Daddy.
Mereka semua memasuki mobil yang membunyikan klakson tadi.
3 jam kemudian
"Bangun nak" ucap bunda membangunkan dewi. Dan lelaki yang berada di jok belakang.
Hngg
"Dah sampe Tante?" Ucap lelaki itu sambil mengucek matanya.
"Udah nu, ayo ambil koper kamu, dan tidur kembali di dalam"
Dewi sudah masuk duluan, dan merebahkan badannya di atas kamar tercinta, yang sudah sangat ia rindui.
"Ahhh akhirnya"
Ucap Dewi dan menatap langit langit kamarnya, memikirkan hal esok, apa dia masih sekolah ? Atau home schooling lagi seperti dulu? Ah ia benci jika Hs.
Dewi bangun dan berjalan ke pintu balkon kamarnya, ia membuka pintu yang selama sebulan ini tertutup rapat.
Cklek
Udara Bandung itu segar apalagi saat sehabis hujan seperti ini, sejuk.
Dewi melihat kearah balkon sebelahnya, kamar ka Jeno, apakabar ka Jeno ? Pikirnya.
Cklek
Pintu kamar Dewi terbuka, muncul lah orang yang membuat Dewi kesal.
"Curang kamar gue gada balkon nya" ucap lelaki itu dan berdiri di samping dewi.
"Indonesia nyaman yah, sejuk" sambungnya dan Dewi mengangguk an ucapannya.
"Abang belom pernah ke Indonesia yah? Nora banget" ucap Dewi, membuat lelaki itu langsung menatap kearah Dewi dengan pandangan sengit dan jahil pastinya.
"Kamu ngeledekin Abang hemmm" ucap nya sambil melipat kedua tangannya.
"Terima ini" sambung nya dan langsung menggelitiki dewi, membuat Dewi tidak bisa berhenti tertawa, dan memohon untuk berhenti.
"Huahahaha Abang stop ihhh"
Ucap Dewi memohon kepada lelaki di hadapannya ini.
Hap
Lelaki itu menyudahi acara menggelitik tadi dan berakhir memeluk Dewi.
Dewi menatap sebal kearah lelaki di depannya ini
"Ish demen banget meluk meluk aku, Abang keliatan jomblo banget tau ga" ucap dewi, meledeki orang di depannya ini
"Mau di gelitikin lagi hmm" sautnya. Dan Dewi langsung menggelengkan kepalanya dan memeluk lelaki yang ia panggil Abang ini.
"Nah gitu dong" ucapnya, Sambil mempererat pelukannya.
Tapi semua itu terlihat jelas oleh seseorang di sebrang balkon sana.
SIAPA HAYOOOOOO WKWK
Cuy lanjut ga cuy?
Maw mutual tidak? Awowkwk twt acu @makeulup
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu | Lee jeno [End]
Фанфикgimana jadinya jika Bad boy ketemu dengan gadis polos macem anak bayi baru lahir? Dan siapa sangka bahwa gadis polos ini, menyembunyikan sesuatu, dan menutupi nya dengan tingkah cerianya. ©M1leyyy Don't forget to vote and comment