Dean menghembuskan napasnya dengan kuat lalu menarik lengan Irene hingga tidak ada jarak diantara mereka. Irene yang tersentak langsung mundur kebelakang namun tertahan oleh tangan Dean yang saat ini sedang berada dipinggangnya.
"kenapa kamu tiba-tiba kesal padaku? lihat aku... apakah aku terlihat seperti ingin mengatahui apa alasanmu mendekatiku? aku tidak perlu tau apa alasanmu. Harusnya aku yang bertanya padamu, Apakah kamu siap mengetahui apa alasanku menyuruhmu berhenti mengikutiku? Karena setelah melihatmu seperti ini, membuat aku tidak yakin bahwa kamu ingin mengetahuinya" ucap Dean dengan tegas.
Dengan jantung yang berdebar-debar Irene terus melirik Dean yang saat ini sedang menatapnya sambil menunggu respon darinya, entah penjelasan apa yang akan diberikan Dean, ia memutuskan untuk siap menerimanya.
"katakanlah, aku siap mendengarnya".
"baiklah jika itu maumu" Dean mengusap keringat yang ada pada dahinya.
"aku sudah memiliki kekasih, dan aku benar-benar terganggu" lanjut Dean sambil melangkah pergi meninggalkan Irene.
Suhu tubuhnya naik secara drastis, Dean berhasil membuat Irene merasa sangat malu atas apa yang telah dia ucapkan.
"ta.. tapi.. setauku kamu tidak memiliki kekas...." ucap Irene sedikit berteriak karena Dean yang sudah mulai berjalan menjauh.
Dean langsung terdiam dan menoleh kearah Irene "setaumu? Kamu tidak akan pernah tau apapun tentangku.. masalah Kekasihku? itu privasiku.. hanya aku yang tau..." Jelas Dean sambil melangkahkan kakinya kembali meninggalkan Irene.
"baiklah aku minta maaf !" teriak Irene.
Dean menghentikan langkahnya kembali.
"aku tau, aku egois ! Aku benar-benar tidak tau kamu memiliki kekasih, sekali lagi aku minta maaf, aku akan berhenti, berhenti melakukan semuanya! Berhenti mengikutimu, berhenti menyukaimu" Irene terdiam dengan napas yang tidak beraturan.
"aku akan berhenti melakukan semuanya, Semuanya!!" Lanjutnya lagi sambil melangkah pergi menjauhi Dean.
Dean menunduk sambil mengusap kembali keringat yang ada pada dahinya dan menoleh kearah Irene.
"apakah aku terlalu keras padanya?"
Irene tidak bisa lagi menahan emosi ini, air mata tiba-tiba mengalir deras di pipinya. Ia terus berjalan dengan langkah besar sambil mengusap air matanya.
Saat ini pikiran, hati, semuanya terasa dingin dan kosong, bahkan keringat hangatnya berubah menjadi keringat dingin.
Mungkin ini terdengar berlebihan, tapi bayangkanlah apa yang akan kamu rasakan saat kamu menyatakan perasaanmu pada laki-laki yang sudah kamu kagumi selama bertahun-tahun dan tiba-tiba laki-laki itu menyuruhmu untuk berhenti karena kamu tidak tau bahwa laki-laki yang kamu sukai itu sudah memiliki kekasih.
Saat ini Irene benar-benar merasa marah dan merasa dipermalukan, selama ini ia tidak pernah memiliki kesempatan berbicara dengan laki-laki itu, tapi kenapa harus kalimat menyakitkan seperti itu yang pertama keluar dari mulutnya? Irene merasa apa yang ia lakukan selama ini benar-benar sia-sia dan tidak ada gunanya.
"this is insane!!!"
Irene sendiri bingung dengan apa yang ia lakukan saat ini, kekanak-kanakan kah? atau berlebihan kah? tapi kejadian itu benar-benar menusuknya. Setidaknya jika ia tidak diizinkan bersamanya sampai kapanpun, endingnya tidak perlu seperti ini.. kenapa harus dengan cara dipermalukan? kenapa tidak dengan kejadian yang pantas ia terima? Benar - benar sial.
Tiba-tiba terdengar suara motor yang mulai mendekatinya.
"apa kamu butuh tumpangan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
IN BLUE
RomanceSebuah perjalanan cinta seorang gadis pada lelaki yang sudah ia sukai semenjak awal kuliah, cinta yang ia kira bertepuk sebelah tangan rupanya menjadi sebuah cerita cinta yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup. namun semuanya berubah begitu ce...