Dok, Irene kenapa?!

1.3K 45 0
                                    

1 tahun telah berlalu

Tangan kekarnya terus menggenggam tangan Irene sambil mengusapnya. Perasaan sedih dan bersalah terus bercampur aduk dalam hatinya. Melihat sosok kesayangannya terbaring lesu sambil merasakan sakit yang luar biasa.

"Maaf..maaf." ucap Dean sambil berlinang air mata.

"Untuk apa?" Tanya Irene lemah.

"Aku harap aku bisa merasakan sakit yang kamu rasakan, aku harap aku bisa mengurangi rasa sakit yang kamu rasakan saat ini" jelas Dean sambil menatap lembut Irene.

Irene menggelengkan kepalanya dengan lemah
"Kamu tau aku kuat kan?".

"Iya kamu sangat kuat, kamu harus dan pasti bisa melewatinya" ucap Dean.

Irene tersenyum lemas.

Operasi pun dimulai, Dean terus menggenggam erat tangan Irene. Dengan penuh ketegangan Dean terus berdoa untuk keselamatan Irene. 3 jam telah berlalu akhirnya suara tangisan bayi pun langsung terdengar. Irene dan Dean langsung memancarlan senyuman kebahagiaan sambil menangis tersedu-sedu.

Bayi langsung diletakkan dalam pelukan Irene. Irene terus menatap bayinya dengan penuh haru. Namun tak lama setelah itu Irene langsung tidak sadarkan diri.

"dok, pasien tidak sadarkan diri" ucap suster sambil mengambil bayi yang ada dalam pelukannya.

Dean merasa dirinya telah ditampar dengan pukulan yang sangat keras. Saat itu Dean langsung panik sambil menatap Irene dengan penuh ketakutan.

"Irene kenapa dok?" Tanya Dean panik.

"Irene jangan gitu.." lanjutnya dengan bibir gemetar  sambil mencium dahi Irene.

"Tenang pak, sebaiknya bapak keluar dulu dari ruangan" saran suster tersebut sambil membantu Dean keluar.

"Tolong selamatkan istri saya dok" ucap Dean ketakutan.

"Baik pak kami akan berusaha semaksimal mungkin" jawab suster mencoba menenangkan Dean dan mulai menutup pintu ruang operasi.

Dean langsung menangis dikursi depan ruang operasi disusuli seluruh keluarga dan teman yang menemaninya.

"Sudah De, Tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi pada Irene.. kita berdoa saja" ucap Alex ikut berkaca-kaca.

Mereka pun terus berdoa dan mencoba untuk berpikir positif.

Satu jam telah berlalu akhirnya dokter keluar dari ruangan. Seluruh keluarga memancarkan tatapan penuh harap atas berita yang akan disampaikannya.

Dokter langsung memegang pundak Dean sambil mengusapnya.

"Pak, Irene...

IN BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang