"hey!hey! kenapa kalian repot-repot mencari perawat untuknya? Apa kalian tidak sadar aku ada disini?" tanya Irene.
Alex dan Dean hanya terdiam menatap Irene tidak percaya.
"apa yang kamu bicarakan? you must be kidding me" komentar Dean.
"Aku serius" jawab Irene.
"tidak, kamu akan mengurusku sepenuhnya, kamu akan kelelahan" tolak Dean.
"itu yang aku mau" jawab Irene percaya diri.
Dean hanya menghela nafas karena tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"sudahlah, tidak usah khawatir. Apakah kalian tidak melihat bagaimana aku menghadapi Dean sebelumnya? Aku menikmatinya" lanjut Irene.
"jika Irene tidak keberatan, itu lebih baik dibanding mencari perawat baru, aku akan lebih lega meninggalkan Dean disini" tambah Alex.
"apasih lu. Tidak Irene, tidak perlu" tolak Dean lagi.
"sudahlah, biar aku saja" kata Irene mencoba meyakinkan Dean.
Dean terus menatap Irene dengan khawatir.
"begini saja, jika aku merasa lelah atau apapun itu, aku akan menyuruhmu memanggilkan perawat barumu itu" kata Irene.
"dan aku tau kamu tidak akan melakukan itu" kata Dean.
"ahh ayolah De.." rayu Irene lagi.
"astaga, tapi benar ya kamu akan memberitauku, please Jangan buat diri kamu sampai terbebani" kata Dean memutuskan untuk mengikuti kemauan Irene.
"yuhuu" sorak Irene sambil melakukan high five dengan Alex.
Keesokan harinya
"Kamu udah di kamar mandi kan?" tanya Irene.
"yaa..." jawab Dean.
"jika perlu apa-apa panggil saja aku" kata Irene.
"oke!!".
Setelah melalui banyak proses terapi, akhirnya Dean sudah mulai bisa berdiri tegak sendiri, meskipun masih sangat sulit untuk menegakan kakinya yang tergulai lemah.
Dean mulai sering meminta untuk mandi sendiri tanpa bantuan sedikitpun, ia masih harus mandi sambil duduk dikursi roda karena kakinya masih sangat lemah untuk menopang tubuhnya dan masih sangat sulit untuk dia pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Dean mulai meggapai dan memegangi besi yang menempel didinding kamar mandinya dengan sangat kuat agar bisa berdiri, ia menarik kembali badannya dengan sangat kuat dan perlahan badannya mulai terangkat keatas namun lagi-lagi terjatuh lagi dikursi.
"kamu belum mulai mandi juga?" tanya Irene sambil mendekatkan telinganya di pintu kamar mandi.
"belum" jawab Dean.
"De sudahlah, mandi di kursi saja nanti kamu bisa masuk angin.. untuk latihan lakukan diluar saja" tegur Irene.
"baiklah aku akan segera mandi" jawab Dean.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN BLUE
RomanceSebuah perjalanan cinta seorang gadis pada lelaki yang sudah ia sukai semenjak awal kuliah, cinta yang ia kira bertepuk sebelah tangan rupanya menjadi sebuah cerita cinta yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup. namun semuanya berubah begitu ce...