Tampan

918 45 1
                                    

"kamu ingin pergi ke thailand?" tanya Dean sedikit ragu.

"yaa, aku ingin mencicipi makanan - makanannya, dan pantai disana cukup bagus sama seperti Indonesia" jawab Irene polos.

"baiklah jika itu maumu, aku kira kamu akan menjawab Hawai, paris, dubai" Dean tertawa.

"kenapa? apa kamu tidak suka?".

"bukan seperti itu, aku tidak peduli kemana kita harus pergi, intinya aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu. Aku hanya ingin memastikan saja, apa tidak apa kita hanya pergi ke thailand? kamu tidak ingin pergi ketempat yang lebih mewah?" tanya Dean lembut.

"tidak apa - apa, itu sudah lebih dari cukup" Irene tersenyum.

"baiklah, besok kita pergi ya".

"serius?" tanya Irene terkejut.

"iya serius, kebetulan keluargaku punya private villa disana, villanya menghadap pantai dan tempatnya berada diatas bukit" jelas Dean.

"amazing!!".

"besok kita berangkat ok? Jadi sekarang kita harus tidur" ucap Dean sambil mengusap rambut Irene lembut.

"astaga aku tidak sabar,  baiklah selamat malam" ucap Irene sambil memeluk Dean.

"malam cantik.." jawab Dean sambil tersenyum dan memeluk Irene erat.

Keesokan harinya

Setelah mengemas semua barang, mereka bertiga langsung pergi menuju bandara untuk menaiki jet pribadi yang dimiliki oleh keluarga Dean.

Jet pribadi ini sangat penting untuk keluarga Dean yang sering melakukan perjalan bisnisnya ke berbagai negara, sehingga fasilitas ini bukanlah hal yang spesial lagi bagi mereka.

"apa kamu baik-baik saja?" tanya Irene sambil menghampiri Dean yang sedang tertidur di sofa sebrang.

"bagian bawah rasanya tidak nyaman sekali" keluh Dean dengan tatapan tidak mengerti.

"coba sekarang tengkurap" ucap Irene sambil menekan tombol sofanya agar dapat digunakan rebahan.

Irene pun membantu Dean tengkurap dikasurnya dan langsung mengusap - ngusap punggungnya hingga pinggulnya,  tiba - tiba kakinya melakukan spasm dan Irene pun langsung memijat kakinya yang saat ini bergetar tidak karuan.

"Lebih baik" jawab Dean sambil bangun dan duduk dikursinya.

"Mau tiduran aja atau mau duduk?".

Tanpa menjawab Dean langsung menarik tangannya sampai ia terjatuh dalam pelukan Dean.

"apa ini?" tanya Irene sambil tertawa.

Dean langsung memegangi wajah Irene dengan kedua tangannya dan langsung menciumnya. Irene membuka matanya dengan lebar dan langsung melirik sekelilingnya.

"kamu gila? Bagaimana jika ada yang melihat?" Bisik Irene malu.

"apa yang kamu bicarakan? Tidak akan ada yang melihat, ini jet pribadiku" goda Dean sambil tertawa dan langsung menarik dagu  Irene lembut dan langsung menciumnya berulang kali.

"i love you" ucap Dean.

"i love you more" jawab Irene sambil tersenyum.

IN BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang