Tak terasa seminggu telah berlalu. Irene terus mencoba untuk mendekati Dean berulang kali, namun sampai saat ini Dean masih menutup diri dari Irene.
Akhir-akhir ini Dean menghabisakan waktunya hanya dengan bersama Alex, mereka melakukan aktivitas mereka tanpa ada Irene disekitar.
Meskipun sebenarnya saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya, namun Alex sendiri belum berani memulai topik pembicaraan yang berkaitan dengaa irene karena Dean sudah memperingatinya agar tidak membahas tentang Irene lagi.
Jadi untuk saat ini Alex tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan mereka dan juga tidak ingin merusak mood Dean.
"lex, cafe yu" ajak Dean.
"siap...".
Dean memilih cafe yang cukup jauh dari rumahnya, ia memilih mobil favorit nya dulu yaitu Rangerover Velar berwarna hitam yang terlihat begitu gagah.
"Gw coba naik sendiri ah" ucap Dean.
"Boleh, tantangan nih karena mobilnya tinggi".
Dean mulai meraih hand grip agar bisa naik keatas kursi penumpang. Tangan kirinya terus berusaha menarik agar badan bawahnya terangkat keatas kursi, namun selalu gagal, Dean lagi dan lagi jatuh kembali kekursi rodanya.
"Lex, bantu gw" Dean menyerah sambil tertawa.
"Lu sih, mobil ini ketinggian buat lu kalau mau naik sendiri" Alex langsung memangku Dean sambil ikut tertawa,
"Tuh jadi keringetan gini badanlu astaga" Alex langsung mengelap keringat yang ada pada muka Dean."AC lex, AC".
Dengan cepat Alex langsung menghidupkan AC mobilnya dan langsung mengarahkan ke Dean. Setengah jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di cafe tujuan mereka.
"mau aku pesenin apa?" tanya Alex.
"hmm biasa Americano dan Brownies satu" jawab Dean.
"Baiklah" Alex pun pergi memesan dengan antrian yang panjang.
Saat menunggu Alex kembali, tiba-tiba ada sosok pria yang tidak asing datang menghampiri Dean.
"Dean?".
"dokter Bary?".
"Tumben saya melihatmu disini" ucap dokter Bary dengan antusias.
"iyaa cari suasana baru dok".
"bolehkah saya bergabung?" tanya dokter Bary.
"duduklah" jawab Dean mencoba untuk tetap gentle.
"lama sudah tidak bertemu, saya dengar kamu akan mencoba pengobatan diluar negri ya?".
"iyaa benar" jawab Dean
"apa dokter sering pergi ke cafe ini?" lanjutnya mencoba untuk berbasa - basi."ya hampir setiap hari saya ada di cafe ini, karena kebetulan cafe ini adalah cafe yang terdekat dari rumah saya" jawab Dokter Bary.
"oh ya bagaimana dengan Irene? Anak itu memang tipe wanita yang setia" tanya Dokter Bary.
"iyaa dia memang sangat setia" jawabnya secara tidak sadar.
"Kalau di totalkan, sudah berapa lama kalian berpacaran sampai sekarang?" Tanya dokter Bary.
"Cukup lama, tapi saat ini Kami sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi".
"benarkah? Apa sebenarnya Irene ini sedang mengalami cinta bertepuk sebelah tangan?" ucap dokter Bary sambil tertawa.
"memangnya ada apa? Bukannya dokter yang saat ini sedang mendekati Irene?" tanya Dean bingung.
"astaga saya juga jadi ikut tidak mengerti. Apakah kamu se-tidak perhatian ini sampai tidak tau apa-apa?" tanya Dokter Bary tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN BLUE
RomanceSebuah perjalanan cinta seorang gadis pada lelaki yang sudah ia sukai semenjak awal kuliah, cinta yang ia kira bertepuk sebelah tangan rupanya menjadi sebuah cerita cinta yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup. namun semuanya berubah begitu ce...