Meraba Untuk Mengingat

1K 63 0
                                    

"astaga terima kasih banyak ya, ibu benar - benar malu sudah banyak merepotkan".

"tidak bu" jawab mereka bersamaan.

"hmm.. apakah kalian ingin ikut untuk melihat anak ibu? Anak ibu seumuran dengan kalian" tawar ibu dengan ramah.

"apakah boleh?" tanya Dean merasa tidak nyaman.

"tentu saja" jawab ibu sambil tersenyum.

"baiklah" jawab mereka dengan antusias.

Mereka pun berjalan bersama menuju ruang inap anak ibu.

"putra ibu kecelakaan dan membuatnya tidak bisa melihat lagi" jelas ibu itu sambil terus mencoba untuk tegar.

"dan ibu sangat bersyukur karena saat ini kami sudah mendapatkan donor mata, ibu sudah mengumpulkan banyak uang untuk operasi ini, ibu bekerja siang malam, meminjam uang, bahkan ibu meminta uang sumbangan, dan uang tersebut terkumpul ditas ini. Oleh sebab itu ibu tidak tau harus bagaimana jika uang ini benar-benar hilang" ungkap ibu itu dengan mata yang berkaca-kaca.

Irene terus mengusap punggung ibu sambil berjalan.

"ibu berhutang besar sekali pada kalian, terima kasih.. ibu tidak bisa memberikan apapun pada ade saat ini tapi ibu berjanji akan membalasnya kelak".

Mereka langsung menggeleng dengan tegas "tidak bu, tidak perlu.. sudah bu tidak perlu dipikirkan, kami semua tulus melakukannya" ucap Dean.

Ibu itu langsung tersenyum "oh ya ini dia sudah sampai, mari ikut ibu".

"apakah tidak ibu terlebih dahulu yang masuk? Kami akan menunggunya diluar" kata Irene.

"tidak apa-apa, mari.." ajak ibu itu sambil memegangi tangan Irene dan Dean secara bersamaan.

Irene dan Dean pun masuk dengan perlahan, terlihat seorang laki-laki yang berbaring ditempat tidurnya dengan posisi menyamping menghadap jendela, dan tiba-tiba anak ibu itu terbangun dan langsung duduk ditempat tidurnya.

"ibu?" panggilnya sambil melihat sekelililng kamar dengan tatapan kosong.

"ya Alex... ini ibu".

"ibu darimana? Kenapa lama sekali? Aku kan sudah bilang jangan memaksakan diri, kalau ibu sakit gimana?" Kata Alex khawatir sambil mengambang-ngambangkan tangannya diudara agar ibunya memegangi tangannya.

Dengan cepat ibu langsung menghampiri Alex dan langsung menggenggam tangannya sambil duduk disampingnya.

Alex terus memperhatiksn sekeliling kamarnya dengan tatapannya yang kosong, Alex sadar bahwa ada sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"apakah ibu membawa teman?" tanya Alex.

"ya.. ibu bertemu dengan mereka dijalan, mereka anak-anak yang baik" jelas ibu.

"benarkah? Halo.. perkenalkan aku Alex" Alex langsung menjulurkan tangannya kedepan.

Dengan cepat Irene langsung menggenggam tangan Alex.

"Hi aku Irene dan.." Irene langsung memindahkan genggamannya pada Dean "dan ini Dean".

"ibu ambil minum dulu ya, tunggu sebentar" ucap ibu sambil berjalan keluar ruangan untuk mengambil minuman.

Saat ibu keluar, suasana kamar menjadi hening kembali.

"duduk lah di kasurku" tawar Alex.

"oh baiklah" kata Dean dan Irene dengan canggung.

"oh ya, bagaimana kalian bisa bertemu dengan ibuku?" tanya Alex dengan ramah.

"hmm, kita kebetulan bertemu dan mengobrol ditaman" jawab Irene sambil mencolek Dean.

IN BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang