D-Day

1.1K 63 7
                                    

Acara pernikahan hari ini berlangsung di resort yang berada di salah satu pantai terbaik didunia. Suasananya tenang dan jauh dari keramaian, hanya pengunjung resort yang boleh masuk area ini.

Gapura mewah yang dipenuhi dengan ratusan bunga berwarna putih siap menyambut kedatangan Irene. Saat ini Irene bersiap untuk masuk ruangan, ia berjalan masuk melewati gapura sambil didampingi oleh ayahnya.

Dengan sangat anggun Irene berjalan menyusuri jalan setapak yang dipenuhi dengan kelopak bunga yang ditaburi oleh saudara Irene dan Dean yang berjalan terlebih dahulu didepannya.

Dengan gugup Irene terus tersenyum sambil sesekali melihat wajah para tamu undangan yang tidak asing dimatanya. Setelah mendekati pelaminan, Irene langsung mengalihkan pandangannya pada calon suaminya yang saat ini sedang menatapnya penuh haru.

Setelah sampai dipelaminan, Ayahnya melepaskan genggaman erat Irene dan diberikannya pada Dean.

"Para tamu hadirin sekalian, kita berkumpul di hari yang spesial ini untuk menyaksikan pesatuan antara Arsenio Dean dengan Ideeva Irene" ucap pendeta.

"Kita mulai" lanjutnya sedikit berbisik pada Dean.

Tiba-tiba Dean memberi kode pada Alex untuk menghampirinya, ia berencana untuk berdiri di momen ini. Saat ini Dean menggunakan leg braces agar kakinya dapat bertahan lebih lama untuk berdiri.

Alex langsung menghampiri Dean dan membantu Dean untuk berdiri, ia meluruskan kaki Dean agar lage bracesnya terkunci.

Dean pun mulai berdiri, sambil kebingungan Irene langsung mengulurkan tangannya untuk menggenggam erat tangan calon suaminya itu.

"Kok ?" Irene terkejut sekaligus bangga,
"Kamu gapapa?" Lanjutnya sambil berbisik.

Dean mengangguk sambil tersenyum untuk meyakinkan Irene. Irene pun tersenyum bangga sambil terus menjaga kekasihnya itu bilamana ia tiba-tiba kehilangan keseimbangannya.

"Siap?" Tanya pendeta.

"Siap" jawab Dean percaya diri.

"Okay, please repeat after me" ucap pendeta lagi.

Pendeta : "Saya Arsenio Dean.."

Dean : "Saya Arsenio Dean.."

"aku mengambil engkau menjadi istri/suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang tulus"

(Ucap Pendeta diikuti oleh Dean dan Irene)

"I love u"  ucap Dean.
"I love u" jawab Irene.

Dean pun langsung mencium bibir Irene lembut yang diikuti tepuk tangan dan juga sorak sorai para tamu undangan.

Dean langsung memeluk Irene sambil bersorak dihadapan para tamu, Irene memukul badan Dean sambil tertawa.

Dean pun kembali duduk dikursi rodanya untuk melewati jalan setapak bersama Irene untuk menyapa para tamu undangan.

Acara pernikahan berlangsung hingga sore hari. Pada malam harinya Irene dan Dean bersiap untuk pergi bulan madu. Orang tua Dean telah menghadiahi mereka untuk berbulan madu disalah satu pulau yang dimiliki oleh teman miliarder ayahnya.

Pulaunya merupakan salah satu pulau edisi terbatas yang menawarkan pengalaman liburan sangat mewah. Selama berlibur di pulau ini, mereka akan  dilayani oleh 70 orang staf yang siap melayani 24 jam, dan fasilitas-fasilitas berkelas mewah lainnya seperti lapangan olahraga, kolam renang, dan fasilitas olahraga air.

IN BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang