"Dean.. ada apa?!!" tanya Irene panik.
"kenapa tidak terus terang saja kalo kamu benar-benar sedang sakit? Astaga tubuhmu sangat dingin" Irene memegangi tangannya "apa yang harus aku lakukan.. aku panggil satpam? 911?" tanya Irene panik.
Dean menggeleng " tid..tidak perlu".
"Lalu apa yang harus aku lakukan??" tanya Irene sangat panik.
Dean tidak merespon, ia terus menunduk dengan keringat yang membasahi tubuhnya.
"kalo panggil satpam.. itu akan terlalu lama" pikir Irene mengingat satpam yang berada di gerbang pintu masuk kampus yang terletak begitu jauh dari gedung fakultas.
"Ah tunggu ya" Irene langsung berlari menuju ruang UKS untuk mengambil kursi roda dan kembali menuju kelas dengan cepat.
Irene menggenggam tangan Dean dan disimpanlah tangan Dean di pundaknya lalu membantunya naik ke kursi roda.
Setelah Dean berhasil duduk dikursi roda, Irene langsung menggendong tas milik Dean lalu berlari menyusuri koridor untuk pergi menuju parkiran.
"astaga aku tidak bawa kendaraan, kita harus minta kendaraan ke satpam" ucap Irene.
Dean menggelengkan kepalanya dan langsung memberikan kunci mobil yang ada pada saku kemejanya.
"Ah thanks god" Irene langsung bergegas pergi menuju parkiran dan mulai mengendarai mobil Range rover velar milik Dean dengan cepat.
"kita kerumah sakit ya?" tawar Irene.
Tanpa menjawab, Dean hanya menekan maps yang ada pada mobilnya.
"baiklah, akan aku antar kamu kesana" respon Irene tidak ambil pusing.
Irene terus mengalihkan pandangannya kearah depan dan Dean secara bergantian. Irene semakin khawatir melihat Dean yang tersandar dikursi dengan begitu lemas sambil terus memejamkan matanya. Irene terus menambah kecepatan mobilnya hingga tak lama kemudia mereka pun sampai pada tujuan.
"apartemen? Hotel? Astaga mewah sekali, Ini apartemenmu? kenapa tidak kerumah sakit?" tanya Irene setelah melihat gedung pencakar langit yang mewah.
Dean menggeleng sambil menyempatkan diri untuk tersenyum "hotel, aku hanya perlu istirahat, obatnya sudah ada dikamar" katanya dengan nada yang lemah.
"tapi.. ah baiklah...".
Irene langsung memakirkan mobilnya di area basement. Setelah itu ia langsung mengambil kursi roda yang tersedia disamping lift, ia membantu Dean keluar dari mobil dan menuntunnya untuk duduk dikursi roda.
"lantai 12.. kamar 5" kata Dean.
"lantai 12 kamar 5.. lantai 12 kamar 5.. " ulang Irene sambil terus menuntun Dean sampai kamarnya.
"0512" kata Dean sambil terengah-engah.
"baiklah 0..5..1..2.." ulang Irene sambil menekan password kamarnya dengan panik. Setelah pintunya terbuka, dengan cepat Irene langsung membawa Dean ke sofa.
"dimana kamu simpan obat-nya?" tanya Irene terburu-buru.
Dean langsung menunjuk kearah meja TV.
"oke .. semuanya 3x sehari" ucap Irene sambil berjalan menghampiri Dean.
Irene langsung menyuapi seluruh obat yang telah ia buka dan memberikan Dean minum dari botol air minum miliknya.
Setelah meminum semua obatnya Dean langsung mengatur nafasnya dan merentangkan tubuhnya disofa, Irene ikut membantu Dean untuk mengangkat kedua kakinya keatas sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN BLUE
RomansaSebuah perjalanan cinta seorang gadis pada lelaki yang sudah ia sukai semenjak awal kuliah, cinta yang ia kira bertepuk sebelah tangan rupanya menjadi sebuah cerita cinta yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup. namun semuanya berubah begitu ce...