EMPAT SEMBILAN(End)

12.4K 219 34
                                    


Mencintai itu mendengarkan,

memperhatikan dan memahami,

memandang dengan cinta, merasa melalui hati,

tanpa mengkhianati logika

RESEPSI

Arvino & Aeera

Surabaya, 30 November 2019

(20.00- 22.00 WIB)

Hotel Benua Surabaya

Malam yang penuh dengan nuansa pink, merah dan biru. Aku dan kak Arvino mengenakan gaun dan jas berwarna pink. Awalnya tentu saja kak Arvino keberatan, tapi karena aku memohon dan mengatakan bahwa aku ingin sekali melihat Radka yang sangat senang saat kami mengenakan kaos pink dulu, akhirnya kak Arvino mengalah. Tapi lihat saja dia tampak sangat gagah dnegan jas pinknya. Sementara keluarga besar kami mengenakan pakaian berwarna merah dan tamu yang datang dengan dresscode biru laut. Warna-wrna yang tampak tak senada, tapi aku sangat suka.

Kak arvino tidak sekalipun melepaskan genggaman tangan kami semenjak resepsi ini digelar,

"Tere," ujarku mencegah tangan Tere saat dia selesai menyalamiku

"Charles tidak jadi menikah," ujarku.

"Aku tau," ujarnya menatapku.

"Lalu tunggu apalagi?"

"Aku takut," ujarnya menatapku.

"Aku sudah tidak ada perasaan apapun pada dia. Kamu tidak boleh merasa bersalah terus," ujarku meyakinkannya.

"Aeera, ini?" tanyanya bingung namun tidak menutup senyuman di bibirnya.

"Ya, Ini peluang untuk kamu memenangkan hatinya. Semangat!" ujarku dan dia berlalu dengan senyum yang terus mengembang.

Tamu silih berganti bersalaman dan kini Charles datang menyalamiku.

"Thanks bro!" kak Arvino memeluk Charles.

"Eh, kalian jangan berpelukan deh. Aneh ntar dilihat orang," ujarku.

"Hahaha," ujar mereka tertawa.

"Yaudah aku peluk kamu aja,"

"No!" ujar kak Arvino.

"Sekali aja Om Bos,"

"Salaman bisakan?" ujar kak Arvino sembari menarik tanganku mendekatinya.

"Iya, iya. Buset dah Aeera, lakilu cemburuan akut. Selamatya mantan pacarku... delapan tahun ya kita pacaran, tapi justru orang lain yang bersanding dengan kamu," ujarnya.

"Charles," ujarku memperingatinya.

"Makasih ya Charles udah jagain Aeera. Kalau bukan lu dulu yang pacarana sama dia, gak mungkin sekarang Aeera mau bersanding dengan gue," balas kak Arvino.

"Busyet dah lu sombong banget Om Bos! Omongan lu tajem banget!"

"HAHAHA," selanjutnya kami tertawa bersama.

"Pokoknya kalian berdua hutang budi ya ma gue, cariin gue kekasih!"

"Ada!" ujarku.

"Siapa?"

"Tere!"

"Tere?" tanyanya.

Home Without LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang