ToD

1.2K 47 2
                                    

Setelah menyantap makan siang mereka, para Junior memilih menghabiskan waktu mereka sebentar untuk bermain truth or dare. Semua duduk membentuk lingkaran, joa memegang sebuah fulpen dan meletakkan di tengah-tengah mereka

"Biar aku yang puter" Ujar deven hendak mengambil alih dari tangan joa tapi joa malah menepis tangan deven

"Biar aku" Ujar joa, joa kemudian memutar fulpen itu dan ujungnya tepat mengenai nashwa. Semua menatap nashwa

"Aku truth aja deh, takut kalau dare si depen malah jahilin" Ujar nashwa, semua nampak memikirkan pertanyaan apa yang cocok untuk seorang nashwa

"Aku aja yang bertanya" Ujar Anneth, semua kemudian mengangguk menunggu anneth memberikan pertanyaan pada nashwa

"Wa kalau misalnya orang yang uwa suka, justru sayangnya sama orang lain gimana?" Tanya anneth. Nashwa terdiam beberapa saat, sedangkan joa mengalihkan perhatiannya pada anneth. Untuk apa anneth menanyakan hal seperti ini pada nashwa

"Ya udah, nggakpapa. Mungkin bukan jodoh aku" Ujar nashwa tersenyum. Anneth kemudian mengangguk dan menyerahkan fulpen kepada nashwa. Nashwa memutarnya dan ujung nya jatuh pada joa

"Aku truth aja" Ujar joa, semua memikirkan pertanyaan. Anneth yang mau bertanya memutuskan untuk diam, karna anneth tau joa tidak mungkin akan menjawab pertanyaan nya nanti

"Joa pernah suka sama siapa di karantina?" Tanya Putri, semua kini menatap joa. Joa menjawab dengan menggeleng

"Ngeselin semua" Ujar joa. Deven yang tidak terima angkat bicara

"Nggak semua yah" Ujar deven, joa hanya terkekeh melihat reaksi deven. Joa kemudian memutar fulpen itu dan tepat mengenai charisa

"Yes ucha" Teriak deven, semua menunggu charisa menentukan apakah truth or dare

"Truth deh" Ujar charisa

"Pernah suka friden nggak?" Tanya deven. Charisa, joa, nashwa dan Anneth kaget akan pertanyaan deven barusan

"Jujur loh cha" Ujar Anneth ingin tau juga, charisa mendengus dan melirik nashwa sebentar

"Iya, tapi dulu loh ini. Sekarang mah ogah orangnya pecicilan" Ujar charisa. Deven tertawa puas. Charisa mengambil fulpen tersebut dan memutarnya, charisa berharap ujung fulpen tersebut tepat mengenai deven tapi malah mengenai lifia. Semua nya sebenarnya bingung mau menanyakan apa pada lifia

"Lifia truth aja" Ujar lifia, semua memikirkan pertanyaan apa yang di lontarkan untuk lifia

"Mami kamu kan joa, kalau papi nya siapa? Dan mama mu kan anneth terus papa nya siapa?" Tanya charisa ingin mengisengin anneth dan deven. Lifia nampak berpikir sebentar

"Mami joa, tapi papi nya belum tau. Kalau mama anneth, papa nya abang" Ujar lifia polos, semua yang di sana hanya tertawa sedangkan deven merasa charisa balas dendam dengannya. Lifia kemudian memutar kembali fulpen itu tapi karna putarannya tidak sekuat yang lain malah mengarah ke gogo

"Dare dong go" Ujar deven, Gogo memilih menghiraukan deven

"Cemen gogo" Ujar charisa, Gogo akhirnya terpaksa mengiyakan suruhan deven dan charisa

"Tembak mirai" Ujar deven, semua disana tertawa karna mirai langsung menatap deven dengan pandangan kesal

"Kok aku?" Tanya mirai tidak terima, semua hanya terkekeh

"Nggak ada" Ujar gogo

"Mau nembak mirai atau ku bongkar siapa yang kamu suka" Ujar deven, Gogo merasa curhat ke deven adalah hal terbodoh yang dia lakukan. Gogo menghela nafasnya dan menatap mirai yang sedang kesal

"Mirai, pacaran yuk" Ajak gogo, semua tertawa dengan gaya gogo menembak mirai. Di kira mau ajak bermain apa

"Serius go, ini tuh bukan mau ngajakin main kelereng" Ujar charisa. Gogo menghela nafasnya

"Mirai aku suka kamu, jadi pacar ku yah" Ujar gogo yang membuat semua Junior di sana ngakak. Bahkan deven merasa perutnya sakit. Gogo kemudian memutar kembali fulpen tersebut malah mengenai mirai

"Truth or dare" Tanya anneth, mirai sudah mempunyai feeling kalau dia memilih dare pasti si rese deven suruh mirai membalas perasaan nya untuk gogo

"Truth" Ujar mirai, Deven yang mengerti kenapa mirai tidak pilih dare hanya tersenyum

"Pernah suka siapa di iij?" Tanya joa, Anneth memandang joa

"Jo, mereka masih sd" Ujar Anneth, joa yang paham meralat ucapannya

"Siapa teman di karantina yang paling kamu senangi terus karna apa" Tanya joa, mirai sempat berpikir sebentar

"Kak anneth, karna kak anneth baik terus juga nggak pelit kayak si klepon" Ujar mirai, Anneth hanya tersenyum menangapi pujian dari mirai. Mirai kemudian memutar fulpen tersebut dan mengenai raisya

"Aku dare" Ujar raisya percaya diri

"Tembak deven" Ujar gogo, semua menatap gogo. Raisya berdiri membuat semua nya bingung kemudian raisya datang lagi dengan mainan tembak-tembakan. Kemudian mengarahkan ke deven

"Udah" Ujar raisya duduk lagi dengan santai, semua yang melihat itu di buat cengo dengan raisya. Kemudian raisya memutar fulpen dan mengenai anneth

"Truth" Ujar Anneth, semua memikirkan pertanyaan apa yang cocok buat anneth

"Suka sama deven nggak?" Tanya charisa, Anneth memandang charisa dengan sebal

"Jujur neth" Ujar nashwa menirukan suara anneth tadi

"Suka, rambut nya" Ujar Anneth disertai tawa nya. Semua hanya memandang anneth dengan pandangan menggoda

"Sini aku yang putar" Ujar Anneth mulai memutar dan mengenai putri

"Aku mau truth aja" Ujar Putri

"Siapa yang kamu rasa jadi saingan kamu yang paling berat, satu orang aja" Tanya nashwa, putri berpikir sebentar

"Anneth" Ujar Putri

"Udah deven aja, kan dia belum" Ujar gogo. Semua mengangguk menyetujui

"Truth or dare" Tanya joa, Deven pura-pura berpikir mau pilih ToD. Yang lain mendengus dengan kelakuan deven. Deven memikirkan itu memakan waktu yang agak lama membuat yang lain frustasi

"Cepetan ven" Ujar gogo mulai kesal dengan tingkah deven

"Aku... " Ucapan deven terhenti karna kak nabila menyuruh mereka masuk ke mobil untuk menuju studio. Deven hanya tertawa kecil sambil berjalan ke mobil

Sesampainya di sana, mereka di sibukkan dengan latihan, latihan dan latihan. Mereka melakukan gladi dengan bersemangat sekaligus lelah.

Idol Junior 2018 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang