H-1 Menuju Top 9

1.1K 44 0
                                    

Hari ini seperti biasa para Junior harus melakukan banyak kegiatan mengingat besok mereka akan tampil

"Ayo semua pemanasan" Ujar kak uci, melihat ke arah para Junior yang baru  datang. Semua mengambil ancang-ancang dan berlari mengitari ruang koreo. Tidak seperti hari biasanya ketika 1 hari sebelum tampil mereka semua akan di istirahatkan karna top 9 harus lebih ekstra latihan

"Deven, kenapa nengok kebelakang terus?" Tanya kak uci, semua langsung menghadap ke arah deven yang terdiam

"Yaelah, klepon. Kak anneth nggak hilang kali" Ujar mirai yang berada di belakang bersama dengan anneth, nashwa, charisa dan joa sedangkan dibarisan depan ada gogo, Deven, putri, dan raisya

"Fokus depen" Ujar joa, Deven kemudian berbalik untuk mendengarkan instruksi dari kak indra dan kak uci

"Ya udah, sekarang latihan terakhir untuk koreo dan langsung ke mobil yah kita ke studio. Gladi terakhir, jangan lupa besok selesai sarapan pagi langsung masuk mobil. Besok adalah harinya dimana kalian akan berjuang lagi" Ujar kak indra, semua mengangguk dan mereka mengambil tempat untuk duduk karna yang latihan koreo pertama adalah nashwa

"Baik-baik yah wa" Ujar kak uci mengamati nashwa yang tengah mengambil ancang-ancang. Setelah semua nya selesai, mereka digiring ke mobil untuk melakukan gr terakhir mereka. Sesampainya di studio semua mulai berlatih lagi bahkan tidak ada yang kelihatan bermain-main

"Ayo, istirahat dulu" Ujar kak jovi, semua Junior duduk di area bangku penonton untuk mengistirahatkan badan mereka. Hari ini mereka benar-benar capek karna dari pagi sampai sekarang menjelang sore mereka sangat sibuk

"Habis ini terakhir gr yah, baru kalian semua istirahat" Ujar kak Nabila menatap semuanya, meskipun mereka capek tampak sekali mereka tidak menunjukkan nya. Mereka justru lebih bersemangat, tapi tidak dengan anneth. Anneth jadi mengingat di top 10 kemarin joa masuk 3 terbawah dan itu membuat anneth sangat takut harus kehilangan sesosok yang sangat dia sayangi. Apalagi joa adalah satu-satunya orang yang sangat mengerti dia, mau mendengarkan segala keluh kesah yang anneth rasakan, siap menjadi kakak bagi anneth, dan selalu ada di samping anneth. Bahkan beberapa crew rcti yang tidak bertugas di iij pun sering menyebut mereka kembar siam, karna di situ ada anneth maka joa yang ada di sampingnya begitupun sebaliknya. Tiba-tiba satu tetes air mata anneth tumpah, joa yang masih memperhatikan charisa yang sedang gr di kode oleh deven. Joa menengok ke samping dan melihat anneth sedang menangis

"Neth" Joa memegang pundak anneth, Anneth tersadar dan menghapus air mata nya

"Kenapa?" Tanya anneth, joa bingung ada apa dengan anneth

"Kok nangis?" Tanya joa, Anneth hanya memeluk joa. Anneth jadi ingat bagaimana baiknya gadis berkacamata yang selalu rela waktunya terbuang hanya untuk dirinya, orang yang menjadi sahabat nya, yang mau pergi keluar pagi-pagi hanya untuk membelikan anneth obat

"Neth, udah" Ujar joa menenangkan anneth, pasalnya joa tidak tau anneth kenapa. Dia tiba-tiba saja menangis

"Jo, janji yah" Ujar Anneth tiba-tiba, joa hanya mengangguk saja

"Jangan tinggalin i" Ujar Anneth lagi kemudian kembali memeluk joa, joa hanya diam. Sejujurnya joa juga takut harus pergi dari anneth karna selama dikarantina ini anneth tidak pernah mau berbagi kisahnya dengan orang lain bahkan anneth rela menunggui joa sampai berjam-jam hanya untuk menumpahkan semua nya pada joa

"Ayo semua, udah sore. Waktunya kembali ke karantina" Ujar kak jovi, Anneth merengangkan pelukannya pada joa. Joa kemudian berdiri mengajak anneth untuk kembali ke karantina. Sesampainya di karantina semua di persilahkan untuk makan dulu sebelum mereka benar-benar istirahat

"Makan yah neth, tadi pagi juga kamu nggak makan" Ujar joa, Anneth hanya mengangguk saja

"Suapin" Ujar Anneth, joa hanya mengangguk dan berlalu mengambilkan anneth dan dirinya makanan. Fokus anneth justru ke deven yang tengah menatap nasi kotaknya dengan pandangan tidak selera

"Kenapa ven" Tanya gogo yang duduk di samping deven

"Kangen lifia" Ujar deven, Gogo hanya menepuk pundak deven saja. Anneth yang mendengar itu kemudian berdiri, ada hal yang ingin dia lakukan ingin membalas perlakuan deven kemarin

"Jo, kamu aja yang makan yah. Aku udah kenyang" Teriak anneth dan berlalu, joa kemudian keluar dari dapur

"Eh, Anneth kemana?" Tanya joa pada yang lain

"Nggak tau" Ujar charisa yang ikutan bingung dengan sikap anneth. Anneth berjalan menuju kamar kak Nabila, Anneth mengetuk pintu tampak kak Nabila

"Kenapa neth?" Tanya kak Nabila

"Boleh masuk?" Tanya anneth, kak Nabila kemudian mempersilahkan anneth masuk dan duduk

"Kak, boleh nggak sih kakak telfonin bunda lifia untuk ke sini besok. Ngeliat kita tampil" Ujar Anneth

"Bisa, nanti kakak telfon sebentar" Ujar kak Nabila, kak Nabila tau ini pasti ada sangkut pautnya dengan deven karna deven daritadi diam saja

"Makasih kak, Anneth duluan yah" Ujar Anneth dan keluar dari kamar kak Nabila menuju ke arah kamarnya tapi dijalan lagi-lagi dia melihat deven yang tengah duduk di depan kamar gogo dengan mencurahkan rasa kangen nya pada lifia, Anneth yang mendengar itu hanya terdiam saja dan tersenyum dalam hatinya

"Neth" Panggil deven, Anneth menengok ke arah mereka. Deven kemudian berdiri

"Bareng yah" Ujar deven, Anneth hanya mengangguk. Sepanjang perjalanan, Anneth maupun deven hanya terdiam saja. Sesampainya di kamar, Anneth langsung masuk duduk di samping joa sedangkan deven memilih masuk ke kamarnya

"Dari kamar kak Nabila?" Tanya joa tiba-tiba yang membuat anneth kaget

"Tau darimana?" Tanya anneth, joa hanya terdiam

"Tadi ngeliat kamu" Ujar joa, joa memang pergi mencari anneth dan melihat anneth masuk ke kamar kak Nabila

"Ngapain?" Tanya joa, Anneth hanya terdiam

"Nggak kok, besok juga tau" Ujar Anneth, masalah anneth cemburu dengan charisa maupun lifia itu sudah di ketahui oleh joa. Joa sebenarnya menyayangkan itu tapi entah kenapa joa kadang merasa kasihan terhadap anneth. Anneth seringkali sabar

"Awas aja besok kamu aneh-aneh" Ujar joa, Anneth hanya tersenyum dan memeluk joa sekilas dan berlalu ke kamarnya. Joa hanya mendengus

Idol Junior 2018 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang