Setelah beberapa hari ini mereka habiskan dengan latihan, kini mereka dipersilahkan istirahat karna besok adalah harinya. Ketika yang lain tengah beristirahat di kamar masing-masing, Deven malah duduk di ruang tengah sambil tertunduk
"Neth, aku mau ke ruang tengah deh. Ngadem" Ujar joa, Anneth hanya mengangguk
"Aku disini aja deh" Ujar Anneth, joa kemudian berpamitan pada mami nya dan berlalu ke ruang tengah. Ketika sampai di ruang tengah, joa melihat deven tengah tertunduk. Joa kemudian berjalan dan duduk sambil memainkan hp nya karna hp mereka hari ini diberikan tapi hanya untuk hari ini
"Loh, joa ngapain?" Tanya deven kaget ketika dia mengangkat kepalanya, ada joa yang tengah duduk di kursi di dekat deven
"Ngadem, you sendiri ngapain disini?" Tanya joa balik. Deven menghela nafasnya
"Jo kalau misalnya aku curhat, boleh nggak?" Tanya deven, joa yang masih memainkan hp nya kaget dengan pertanyaan deven. Joa kemudian menaruh sebentar hp nya dan menatap deven
"Boleh, emang mau curhat apa?" Tanya joa, deven sebenarnya bingung kenapa dia memilih curhat pada joa padahal dia bisa curhat ke gogo tapi karna gogo mulutnya kayak ember akhirnya deven urungkan. Toh, dia dan yang lain sudah seperti keluarga disini
"Banyak sih" Ujar deven bingung mau mulai dari mana, apalagi ini ada yang menyangkut sang sahabat yang beberapa hari ini selalu menggangu konsentrasi nya
"Anneth yah?" Tanya joa. Deven kemudian mengangguk, joa menunggu deven memulai sesi curhatnya pada joa
"Gini jo, entah kenapa akhir-akhir ini anneth malah masuk ke pikiran aku terus" Ujar deven
"Gimana mau masuk ke pikiran kamu, orang kamu juga mikirin dia" Ujar joa, Deven kemudian menghela nafasnya
"Bentar deh, jangan bilang kamu suka sama nethi?" Tanya joa. Deven semula kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh joa, kenapa joa begitu cepat sih membahas ini? Padahal kan deven pengen basa basi terlebih dahulu
"Bukan suka sih, lebih ke arah mau perhatian terus ke dia" Ujar deven menunduk. Joa hanya tersenyum menangapi deven.
"Ya udah kalau emang kamu mau selalu perhatian ke anneth nggak ada salahnya tapi jangan dulu sekarang. Fokus untuk besok, kamu nggak mau kan instrumen dari anneth malah jadi nggak enak di denger sama orang?" Tanya joa, Deven kemudian mengangguk ada benarnya sih yang di ucapkan joa. Apalagi anneth selalu tunggu untuk besok, agar melihat hasil yang dia ajarkan
"Satu lagi jo" Ujar deven sebelum menutup sesi curhat nya pada joa
"Apa bedanya orang suka sama sayang?" Tanya deven
"Kalau suka itu akan bertahan sebentar misal suka barang tapi karna ada barang baru jadi nya suka ke barang lain tapi kalau sayang sama kayak kamu takut kehilangan dia" Ujar joa. Deven sebenarnya bingung dengan joa, joa tau perihal semacam ini tapi kenapa menolak friden. Soal ini deven tau dari friden ketika dia curhat ke deven
"Kamu pandai banget soal ginian tapi malah nolak friden" Ujar deven. Joa hanya mendengus dan memutuskan untuk kembali ke kamar
"Ya udah, aku mau ke kamar" Ujar joa berdiri
"Makasih yah jo" Ujar deven, ketika deven berlalu. Anneth justru datang, dan mengambil tempat di sebelah deven sambil memainkan hp nya
"Daritadi neth?" Tanya deven takut anneth mendengar curhatannya pada joa
"Nggak, barusan keluar dari kamar" Ujar Anneth tanpa mengalihkan pandangannya pada hp
"Neth, boleh curhat nggak?" Tanya deven yang membuat anneth beralih melihat deven dan meletakkan hp nya di atas meja
"Apa?" Tanya anneth
"Kangen papa sama kakak ku yang di lombok" Ujar deven. Anneth kemudian menatap deven dengan perasaan kasihan
"Ven, kamu kan ikut ini biar mereka bangga juga sama kamu. Lagian yah Ven, kalau misalnya nanti kamu jadi the winner keluarga kamu pasti senang dan bangga ke kamu" Ujar Anneth sembari mengusap punggung deven
"Yah, tapi kan kamu tau sendiri. Aku jarang banget ketemu sama mereka apalagi habis terjadi bencana di sana. Aku khawatir sama mereka" Ujar deven. Anneth tidak bisa begini dia sangat tidak bisa mendengar curhatan tentang ayah karna dia akan teringat papi nya yang ada di manado
"Kamu cukup doakan aja Ven, kalau kamu doa terus nggak ada yang nggak mungkin. Lagian Ven, semua Junior di sini juga kangen papah nya kecuali raisya sama gogo sih yang datang sama papah nya tapi kan raisya sama gogo justru kangen sama mama nya" Ujar Anneth menenangkan hati deven. Deven kemudian tertunduk, Anneth hanya bisa mengelus pundak deven
"Jangan sedih-sedih, besok kita tampil" Ujar Anneth. Deven hanya menangguk
"Oh iya neth, gimana saja improv yang aku masukkin di awal. Di terima kak uci nggak?" Tanya deven
"Iya, kak uci bilang udah bagus kok cuman kak uci bilangnya kalau emang aku nya nggak kuat jangan di paksa" Ujar Anneth. Deven hanya mengangguk.
"Neth, ke kamar ku yuk" Ajak deven yang membuat anneth kaget lantas memukul deven
"Nggak, maksudku. Di sana kan ada mirai sama mamaku sama mama nya mirai" Ujar deven, Anneth kemudian mengangguk dan berdiri. Kemudian mereka berjalan dan memasuki kamar deven dan mirai. Terlihat mirai tengah menonton tv
"Hay ziel" Sapa anneth sambil membuka sendalnya, Deven kemudian masuk ke salah satu kamar untuk mengambilkan anneth snack
"Hay kak anneth" Ujar mirai. Anneth berjalan mendekati mirai dan duduk di sampingnya
"Nonton kartun?" Tanya anneth yang dibalas anggukan oleh mirai. Bunda mirai yang dari kamar keluar karna ada suara anneth, anak angkat bunda mirai karna selain baik. Anneth juga dekat sama semua orang tua di sini, terhitung dari mama nya nashwa, charisa, Deven, mirai, joa, dan lifia yang menganggap anneth anak angkat mereka
"Eh, ada si kakak" Ujar bunda mirai setelah membuka pintu melihat anneth, Anneth tersenyum lantas berdiri sambil memeluk bunda mirai
"Kangen" Ujar bunda mirai, Anneth hanya tersenyum. Tiba-tiba pintu kamar deven terbuka, tampak deven dan mama nya datang. Deven meletakkan cemilan di atas meja
"Hay neth" Sapa mama nya deven, Anneth kemudian berlalu memeluk mama nya deven. Dan kemudian duduk kembali di samping mirai
"Kakak ngapain ke sini?" Tanya bunda mirai
"Diajakin depen" Ujar Anneth
"Ya udah, bunda sama mama nya deven ada yang mau di beli di supermarket depan. Ada yang mau di titip?" Tanya bunda mirai semua hanya menggeleng saja. Setelah mama deven dan bunda mirai keluar, mereka memutuskan untuk menonton kembali. Setelah pulang dari supermarket, ternyata kedua ibu tadi memberikan anneth snack untuk di taruh di apartemennya membuat anneth senang dan mengucapkan banyak terima kasih. Karna hari sudah mulai gelap, Anneth pamit untuk kembali ke kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Junior 2018
ComédieMenceritakan tentang kisah perjuangan anak-anak idol Junior 2018 dalam menggapai mimpi mereka