Arti Sahabat

1.6K 64 1
                                    

Malam tiba, Anneth duduk di ruang tengah sambil memainkan hp nya. Junior yang lain tengah makan bersama, tiba-tiba joa masuk dan langsung duduk di samping anneth

"Hay jo, udah selesai makan?" Tanya anneth melirik sebentar ke arah joa, joa mengangguk dan memperhatikan anneth. Anneth yang merasa di perhatikan melirik ke arah joa

"Ada apa?" Tanya anneth. Joa menghela nafasnya dan menyadarkan kepala nya di bahu anneth

"Ada masalah yah?" Tanya anneth lagi. Joa diam, Anneth yang peka hanya ikut diam sambil memandang lurus ke depan

"Neth, pernah punya masalah nggak sih?" Tanya joa, Anneth mengalihkan pandangannya ke arah joa

"Jo, mustahil di dunia ini ada manusia yang tidak punya masalah" Ujar Anneth, joa hanya diam tidak meneruskan pembicaraan mereka. Satu persatu Junior memasuki ruang tengah, charisa dan nashwa melihat ke arah joa dan Anneth.

"Joa kenapa?" Tanya charisa mulai mendudukan dirinya di samping joa

"Nggak papa cha, pengen nyandar di anneth" Ujar joa menegakkan kembali badannya, Anneth yang mendengar itu sontak memandang joa dengan pandangan sulit di artikan

"Jangan bersandar di anneth" Celutuk raisya tiba-tiba, yang mendapat perhatian dari seluruh Junior

"Emang kenapa sya?" Tanya charisa bingung. Yang lain ikut mengangguk. Raisya diam sebentar lalu mengalihkan pandangannya ke arah anneth yang menatap nya

"Jangan bersandar ke anneth, Anneth aja masih butuh sandaran orang lain" Lanjut raisya, celotehan raisya tadi membuat Junior yang lain tertawa kecuali anneth yang hanya menatap mereka dengan pandangan kesal

"Iya yah" Ujar joa, joa kemudian melirik ke arah anneth yang cemberut

"Ven, kasih sandaran ven" Ujar friden yang di balas tatapan tajam dari deven. Deven yang tengah memainkan pipi lifia menghentikan kegiatannya dan berjalan menuju friden kemudian menyentilnya

"Sakit ven" Ujar friden memegang jidatnya, Gogo yang berada di samping friden hanya menertawakan sikap mereka berdua

Deven kembali duduk dan mengeluarkan hp nya

"Apa kabar yang diam-diam berduaan depan apartemen" Celutuk deven tiba-tiba yang membuat fokus Junior kembali terahlihkan ke arah deven

"Siapa ven?" Tanya Marsya bingung

"Yang merasa aja" Ujar deven kembali, Anneth melirik ke arah joa yang hanya membuang muka

"Kita tadi, kan makan ketoprak di depan" Ujar Anneth, semua menatap anneth termasuk deven

"Cieee, ngakuin nih berduaan di depan" Ujar Britney. Junior yang lain ikut-ikutan menggoda mereka berdua terkecuali joa, dia melirik anneth dengan pandangan bertanya

"Capek, mau tidur" Ujar Putri berdiri tapi tiba-tiba teh lida masuk dan menyuruh mereka untuk jangan pada bubar dulu

"Besok pada bangun pagi yah, kita joging sebentar" Ujar teh lida, yang lain antusias

"Jangan telat loh" Ujar teh lida lagi, teh lida berlalu sebelumnya tadi berpamitan dengan para Junior

Akhirnya satu persatu Junior beranjak tapi tidak dengan anneth dan joa. Anneth menunggu joa yang tidak beranjak sedari tadi

"Jo, kalau mau cerita. Sekarang aja" Ujar Anneth, joa mengalihkan pandangannya ke arah anneth

"Kenapa?" Tanya anneth, joa mulai meneteskan air mata. Selama ini joa lah yang selalu menguatkan anneth, mungkin sekarang waktu nya anneth menjadi orang yang berguna untuk joa

"Jangan nangis jo" Lirih anneth, Anneth adalah orang yang paling tidak bisa melihat orang lain menangis apalagi itu joa, sahabatnya

"Neth, aku pengen banget lama di sini" Ujar joa, Anneth yang tidak tega menarik joa dalam pelukannya

"Keluarin semua jo, kalau kamu emang nggak tahan" Ujar Anneth, joa malah semakin mengeratkan pelukannya. Joa rapuh, itu lah yang ada dalam pikiran anneth

"Joa salah yah neth kalau misalnya nggak mau mikirin cowok dulu?" Tanya joa pada anneth, dengan sesegukan. Anneth hanya terdiam dan menghapus air mata joa

"Plis, jangan ada air mata jo" Lirih anneth

"Neth, aku mau jujur. Tadi pas kamu lihat aku ama friden di luar, sebenarnya friden nembak aku neth. Tapi aku nggak mau, aku ke sini untuk mengapai mimpi ku" Ujar joa, Anneth yang mendengar itu nampak kaget. Pasalnya yang mereka tau, joa dan friden adalah teman bukan memiliki perasaan

"Jo, kalau emang kamu fikir nolak friden adalah cara yang bisa buat kamu tenang, ya udah tapi jangan ampe putus pertemanan kalian jo. Nggak enak jadi nya" Ujar Anneth, joa melirik ke arah anneth yang tersenyum

"Cinta boleh, tapi seharusnya iden bisa bersikap lebih dewasa lagi. Apalagi sekarang kita harus hadapi hari yang besar, minggu depan dua orang di spekta 1 bakal keluar" Ujar Anneth lagi. Anneth mengusap pundak joa menenangkan

Joa merasa sedikit lega setelah menceritakan semua nya ke anneth, joa bukannya tidak ingin bercerita pada nashwa dan charisa tapi joa berpikir bahwa hanya anneth lah yang bisa mengerti dia. Teman pertama yang berani mengajak seorang joaquine berteman

"Neth,balik yuk" Ajak joa menghapus air mata nya. Anneth berdiri

"Ayo" Ujar Anneth, Anneth dan joa berjalan menyusuri lorong demi lorong apartemen. Pada saat dekat dengan lift mereka di kagetkan dengan kemunculan nashwa dan charisa yang baru keluar dari lift

"Kayak setan" Celutuk joa yang mendapat tatapan tajam dari charisa dan nashwa

"Ke toilet yuk" Ajak nashwa, Anneth dan joa saling pandang

"Ayo lah" Tarik charisa, Anneth dan joa terpaksa harus ikut. Mereka memasuki toilet dan membersihkan diri

"Neth, kamu pake skincare yah?" Tanya nashwa yang memperhatikan anneth yang tengah mencuci tangannya

"Nggak ada" Ujar Anneth menatap pantulan diri nya dan ketiga temannya di kaca

"Foto kuy" Ajak joa, nashwa mengeluarkan kamera nya yang tadi sempat dia bawa

Mereka mengambil beberapa foto untuk di post di instagram mereka

"Eh, uwa lagi suka sama seseorang loh" Celutuk charisa yang membuat perhatian anneth dan joa terahlihkan

"Wah, siapa?" Tanya joa, Anneth ikut antusias mendengarkan

"Friden" Ujar charisa, nashwa yang mendengar itu hanya tertunduk malu sedangkan anneth hanya menatap joa

"Wah, deketin lah wa" Ujar joa, Anneth menatap joa dengan pandangan tak suka. Joa yang merasakan itu hanya melemparkan senyuman nya pada anneth

"Nggak ah, nggak berani" Ujar nashwa, charisa yang melihat pipi nashwa memerah akhirnya mencubit pipi nashwa

"Udah ah, yuk ke kamar" Ajak charisa, Anneth yang sempat terdiam kembali memandang mereka

"Duluan aja, aku sama joa lagi pengen ngaca" Ujar Anneth yang di balas anggukan oleh nashwa dan charisa

Selepas nashwa dan charisa keluar, Anneth kembali menatap joa

"Menjauh nggak mesti kayak gini jo, suatu saat kalau misalnya keadaan yang berbalik. Jadi kamu yang baper sama iden, gimana?" Tanya anneth, joa hanya terdiam memikirkan yang di ucapkan anneth mungkin ada benarnya

Idol Junior 2018 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang