Hari ini, top 9 akan tampil. Mereka sedang memakan sarapan mereka tapi anneth lagi-lagi hanya terdiam, dia selalu memikirkan joa nya. Apalagi hari ini mereka akan kehilangan satu orang lagi, entah siapa itu
"Habis ini kalian langsung ke studio yah, kita bakalan gladi untuk terakhir lagi" Ujar kak Nabila
"Oh iya, neth sudah siap yah" Ujar kak Nabila pada anneth, Anneth tersenyum
"Makasih kak" Ujar Anneth, semua bingung dengan apa yang dikatakan pada anneth dan kak Nabila. Selesai sarapan, mereka semua menuju ke mobil untuk ke studio
"Ayo latihan" Ujar kak jovi ketika melihat mereka semua sudah sampai, Anneth kemudian berlalu menuju teh lida
"Kapan dia datang teh?" Tanya anneth
"Bentar lagi neth, gladi dulu sana" Ujar teh lida, Anneth mengangguk dan menuju ke arah teman-teman nya. Semua menunggu giliran untuk melakukan gladi tapi pikiran anneth lagi-lagi melayang untuk sebentar pada saat dia datang. Dia akan mencuri perhatian seorang deven, tapi anneth lagi-lagi hanya tersenyum. Dia hanya ingin membuat deven kembali tersenyum
"Neth, darimana?" Tanya joa setelah melakukan gladi
"Ketemu teh lida" Ujar Anneth sambil menyerahkan sebotol air mineral untuk joa, joa mengambilnya
"Ngapain?" Tanya joa bingung dengan sikap anneth, kemarin ketemu kak Nabila dan sekarang ketemu teh lida. Sebenarnya apa yang ada di dalam pikiran sahabat nya ini. Ketika ingin menanyakan lebih lanjut, Anneth dipanggil untuk melakukan gladi bersih. Joa dan yang lain yang sudah selesai mengikuti gladi disuruh untuk merias diri dulu, sebenarnya anneth tidak akan gladi. Ini cuman siasatnya saja, untuk mengiring semua Junior masuk ke ruang make up
"Makasih kak jov" Ujar Anneth pada kak jovi, kak jovi hanya tersenyum
"Nggak masalah neth, kamu sama yang lain itu sudah seperti adik buat kakak" Ujar kak jovi, Anneth hanya tersenyum dan berlalu. Anneth masuk ke ruang make up dan menyuruh dirinya di make up duluan, karna apa? Anneth tidak ingin berada di sini lama-lama karna sebentar lagi dia akan datang, jangan sampai karna melihat keakraban deven dan dia membuat mood anneth turun
"Udah neth" Ujar tukang rias, Anneth mengangguk hendak berlalu tapi di tahan joa
"Mau ke mana?" Tanya joa, semua kini menatap anneth pasalnya anneth bertingkah aneh. Anneth kayak menjauh dari mereka semua
"Gantian, nggak mungkin kan aku tampil pake Jersey nya idol Junior" Ujar Anneth di sertai kekehan agar tidak ada yang tau setelah ini anneth akan menangis
"Ya udah, ke sini lagi" Ujar joa, Anneth hanya tersenyum dan berlalu. Anneth memasuki kamar mandi menatap pantulan dirinya, Anneth sudah make up tidak mungkin dia akan menangis. Charisa dan nashwa yang memang sudah selesai berpakaian pergi ke kamar mandi untuk berkaca tapi mereka melihat anneth tengah terdiam sambil memandang dirinya sendiri
"Neth" Panggil nashwa, Anneth menoleh dan mendapati nashwa dan charisa yang menatap nya khawatir
"Kenapa?" Tanya anneth, nashwa hanya menggeleng
"Aku gantian dulu yah" Ujar Anneth, pamit pada keduanya. Mereka sebenarnya bingung dengan anneth. Anneth memasuki ruang wardrobe dan meminta baju nya pada kak anti, Anneth kemudian mengganti pakaian nya tapi dia tidak langsung kembali ke ruang make up karna pasti dia sudah datang sekarang
"Neth, dia udah datang" Kata kak Nabila, Anneth hanya mengangguk saja
"Makasih kak" Ujar Anneth kemudian duduk di salah satu kursi. Sedangkan di ruang make up mereka tengah heboh dengan kedatangan lifia yang tiba-tiba
"Kok nggak bilang sih mau datang?" Tanya deven sambil memenceti pipi lifia, joa beralih memeluk lifia. Joa sebenarnya sangat kangen dengan lifia tapi sekarang konsentrasi joa terbagi akibat anneth yang tidak kembali dari ruang wardrobe
"Iya, kata bunda. Bunda di telfon kak Nabila katanya kalian pada kangen sama fia" Ujar lifia, semua mengangguk. Lifia pun duduk tapi deven selalu mengikuti nya. Nashwa dan charisa yang dari toilet kaget dengan kedatangan lifia
"Lifia" Panggil nashwa, nashwa kemudian memeluk lifia diikuti charisa. Joa melirik ke arah charisa dan nashwa mungkin mereka melihat anneth
"Cha, lihat anneth nggak?" Tanya joa
"Lihat, tadi di toilet tapi bilangnya mau gantian dulu" Ujar charisa, joa makin bingung. Katanya tadi anneth akan bergantian dulu, ini kok malah ke toilet dulu. Joa kemudian melirik ke arah lifia dan mengingat kata-kata anneth setelah menanyai anneth yang ngapain ke kamar kak Nabila
"Jo, mungkin anneth lagi kebelet" Ujar gogo, joa hanya mengangguk tapi tidak mungkin seperti ini kenapa semua nya serasa di rencanakan. Mereka di giring ke sini untuk make up tapi anneth gladi terakhir padahal dia tidak tampil terakhir, dan sekarang anneth ada di ruang ganti sedangkan di sini ada lifia. Joa juga mengingat anneth sempat bertemu teh lida, sedangkan lifia datang bersama teh lida
"Aku ke ruang ganti dulu" Ujar joa berdiri dan pamit pada yang lain, joa sekarang mengerti ini alasan anneth pergi ke kamar kak Nabila dan meninggalkan makan malamnya dan lagi sampai sekarang anneth belum makan. Joa berpas-pasan dengan kak Nabila dan menanyakan hal tersebut
"Kak, kok bisa lifia ada di sini?" Tanya joa
"Anneth yang minta, kakak duluan yah jo. Bentar lagi live nih" Ujar kak Nabila berlalu, joa terdiam. Apa anneth lagi-lagi mengalah sama perasaan nya? Joa segera berlari menuju ruang ganti, sekarang anneth nya lagi membutuhkan nya. Sesampainya di ruang ganti, joa melihat anneth yang terdiam sambil menunduk
"Neth" Panggil joa, Anneth mendongkak dan tatapan mata sendu anneth beradu dengan mata joa. Joa kemudian duduk dan memeluk anneth, joa tau anneth sedang membutuhkannya
"Udah Neth, kamu jangan paksain" Ujar joa, Anneth hanya terdiam saja. Anneth pasti sudah menduga, joa akan tau hal ini dengan cepat. Setelah merasa lebih tenang anneth tersenyum ke arah joa
"Nggakpapa, temenin aku ke backstages yah" Ujar Anneth, joa hanya mengangguk. Meskipun dia masih kangen lifia tapi sekarang anneth lebih penting
"Neth makan dulu yuk" Ajak mami anneth setelah melihat anneth di backstages
"Nggak lapar mi" Ujar Anneth, mami anneth menghela nafas.
"Kamu belum makan daritadi malem neth" Ujar mami anneth lagi
"Aku udah kenyang kok" Ujar Anneth, mami nya kemudian pergi karna membujuk anneth adalah suatu perjuangan ekstra. Pada saat live akan dimulai, para Junior di perkenankan masuk ke panggung. Deven yang melihat anneth menghampiri anneth
"Neth, ada lifia" Ujar deven, mendengar itu anneth hanya mengangguk sementara joa memandang deven tidak suka dan menarik anneth untuk menjauh dari deven
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Junior 2018
HumorMenceritakan tentang kisah perjuangan anak-anak idol Junior 2018 dalam menggapai mimpi mereka