Perasaan Deven

1.1K 48 0
                                    

Besoknya para Junior yang non muslim melakukan ibadah bersama dengan crew yang juga non muslim. Sedangkan Junior yang lain menunggu di ruang koreo sambil melakukan pemanasan sedikit

"Neth" Panggil deven setelah mereka selesai melakukan ibadah, Anneth berbalik dan mengangkat satu alisnya

"Bareng yah" Ujar deven sambil tersenyum, Anneth hanya mengangguk saja dan berjalan duluan diikuti oleh deven. Sesampainya di ruang koreo, kak uci menyuruh mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu

"Ayo pemanasan, habis itu pembagian lagu yah" Ujar kak uci setelah memastikan semua Junior top 6 sudah ada di dalam ruang koreo. Anneth mengambil tempat di belakang bersama nashwa dan putri sedangkan di depan ada deven, Gogo dan raisya

"Neth, dilihatin deven tuh" Ujar nashwa menggoda anneth, Anneth hanya mendengus dan kembali fokus ke kak indra yang tengah memimpin pemanasan mereka

"Deven, fokus nya ke depan" Tegur kak uci yang memperhatikan deven sedaritadi. Deven kalap dan langsung memfokuskan diri nya pada kak indra, nashwa dan putri terkekeh melihat itu

"Oke, jadi hari ini tuh spesial. Jadi kalian yang akan nentuin lagu yang kalian akan nyanyiin hari jumat nanti" Ujar kak uci, semua Junior termasuk anneth sangat antusias apalagi ini bisa dibilang challenges untuk mereka

"Jadi, hari ini latihan koreo nya belum ada tapi besok kak uci mau semua sudah siap dengan lagu masing-masing dan setor nya ke kak uci. Nanti selasa kita latihan koreo sama langsung latihan di studio" Ujar kak uci lagi, semua Junior tersenyum. Itu artinya mereka akan free lagi hari ini. Anneth kemudian permisi duluan untuk menuju ke lobby karna tadi kak anti mengabarkan bahwa joa sudah ada di lobby

"Kak uci, aku pamit duluan yah. Ada joa dibawah" Ujar Anneth sambil menyalim tangan kak uci. Kak uci mengangguk dan Anneth berlalu bersama nashwa yang sudah menunggu nya di depan pintu. Mereka berdua berjalan ke lobby sambil bercerita sedikit

"Jojow" Panggil anneth, joa yang tengah berbincang bersama kak Nabila menoleh ke sumber suara dan tersenyum ke arah anneth

"Ya udah, kak Nabila balik dulu. Udah ada tuh kembaran mu" Ujar kak Nabila berlalu, sedangkan joa hanya terkekeh karna istilah kembaran yang di sematkan pada nya dan Anneth masih berlaku sampai sekarang. Joa berdiri dan memeluk anneth dan nashwa

"Miss you" Ujar Anneth. Joa kemudian melepaskan pelukannya pada anneth dan nashwa

"Kangen kalian berdua juga tau" Ujar joa, mereka kemudian berjalan menuju ke kamar anneth dan nashwa. Mereka berjalan beriringan di serta obralan singkat

"Kak uwa, neth, jo ikutan maen yuk" Ajak deven yang berpas-pasan dengan mereka bertiga

"Maen apa?" Tanya nashwa

"Tod" Ujar deven, mereka bertiga akhirnya mengangguk saja dan berjalan menuju ruang tengah tampak gogo, putri dan raisya tengah duduk membentuk lingkaran

"Ayo" Ajak deven kemudian duduk di samping gogo. Anneth, joa dan nashwa ikut duduk membentuk lingkaran. Joa kemudian mengambil fulpen dan memutar nya, dan ujung pena nya kena di anneth

"Tod nethi?" Tanya nashwa sambil melirik anneth yang berada di pertengahan antara deven dan joa

"Truth" Ujar Anneth, joa kemudian tersenyum

"Aku dong" Ujar gogo yang lain hanya mengangguk

"Sayang deven nggak?" Tanya gogo lagi, Anneth diam dan tidak berbicara

"Apaan dah" Ujar Anneth, Anneth kemudian melirik ke arah joa dan meminta bantuan. Joa tersenyum

"Heh go, kamu ini gimana sih. Anneth mau sayang sama deven atau nggak itu bukan urusan kamu" Ujar joa membela anneth, Anneth tersenyum dan memeletkan lidah nya pada gogo

"Ya udah, ganti pertanyaan" Ujar gogo pasrah

"Neth, kenapa sering badmood? Dan kenapa badmood nya harus sama deven?" Tanya raisya, Anneth hanya diam saja

"Kalau badmood emang udah dari sananya dan kenapa badmood nya sama depen aja? Karna emang dia nya ngeselin" Ujar Anneth sambil melirik ke arah deven yang terdiam. Deven memandang anneth dengan pandangan yang sulit diartikan sedangkan anneth hanya melemparkan senyum manis nya pada deven dan tanpa di duga deven, Anneth justru menyadarkan kepalanya di bahu deven

"Ngantuk, kalau mau sandar di joa dia masih mau muter fulpennya" Ujar Anneth pada deven, joa yang melihat itu lantas tersenyum menggoda ke arah anneth

"Emang itu kenyataan nya jojow" Ujar Anneth, joa hanya mengangguk dan memutar kembali fulpen nya. Ujung fulpen nya mengarah ke gogo

"Aku" Ujar deven langsung sebelum di dahului oleh yang lain, Gogo wanti-wanti

"Jangan deven, yang lain dong" Ujar gogo

"Eh, nggak boleh" Ujar deven, Anneth yang mendengar itu mendengus. Karna semakin deven bergerak, semakin susah kepala nya bersandar

"Ven, jangan gerak. Pala ku sakit" Ujar Anneth, Deven yang tersandar langsung terdiam dan mulai diam

"Tod go?" Tanya putri

"Dare deh" Ujar gogo takut dengan deven

"Joget ala Medan go" Ujar nashwa, semua terkekeh menanggapi itu dan gogo menuruti dan mulai mengambil ancang-ancang untuk berjoget

"Ya allah go, udah sakit perutku nih" Ujar nashwa masih dengan memegang hp nya untuk menstory gogo

"Ya udah pada duduk lagi" Ujar joa, mereka semua kembali duduk kecuali deven dan anneth yang tidak bergerak sejak tadi. Mereka kembali memutar fulpen dan ujungnya mengenai nashwa

"Yah kak uwa" Ujar deven tapi masih dengan konteks yang diam supaya anneth tidak terganggu

"Tod wa?" Tanya joa, yang lain terdiam memikirkan pertanyaan apa yang cocok untuk nashwa nanti nya

"Truth aja" Ujar nashwa sambil melirik ke arah teman-temannya

"Gimana perasaan kak uwa ke iden?" Tanya deven, Anneth yang mendengar itu ikut memasang telinga nya

"Udah nggak" Ujar nashwa mantap dengan jawabannya. Joa kembali memutar fulpennya dan ujungnya mengenai raisya

"Dare aja" Ujar raisya semangat, semua terdiam dan saling pandang

"Ungkapin perasaan mu untuk gogo" Ujar deven dengan wajah tengilnya, Anneth yang mendengar itu memukul lengan deven sedikit tapi lalu mengelusnya

"Gogo, aku nggak suka kalau kamu makan banyak" Ujar raisya tapi dengan kalimat yang dibuat lembut-lembut nya

"Apaan sih sya" Ujar gogo, mereka yang mendengar itu tertawa. Joa kembali memutar fulpen nya dan ujungnya kembali mengenai putri

"Truth aja" Ujar Putri

"Saingan terberat Putri masih anneth?" Tanya nashwa, putri berpikir sebentar

"Anneth sama deven sekarang" Ujar Putri, pasalnya deven sekarang sedang gencar-gencarnya mengumpulkan Standing ovations. Joa mengangguk dan memutar kembali fulpen nya, dan ujungnya mengenai joa sendiri. Anneth yang melihat itu tertawa

"Truth" Ujar joa ketika melihat mereka semua memandang joa

"Pernah suka sama salah satu kontestan nggak?" Tanya deven dengan wajah khas nya

"Nggak, semua nya nggak masuk dalam daftar. Anneth tau kok" Ujar joa memandang anneth yang masih setia di sandaran deven. Joa menyimpan fulpen nya, semua nya heran

"Kenapa di simpen jo?" Tanya nashwa

"Tinggal deven kan" Ujar joa lagi memandang ke arah deven

"Dare" Ujar deven, Anneth menoleh ke arah deven

"Tembak anneth" Ujar gogo sambil tertawa

"Nggak usah di tembak, dia udah tau kok" Ujar deven memandang anneth. Anneth hanya tersenyum dan kembali bersandar di bahu deven. Mereka melihat itu hanya tersenyum menggoda, setelah bermain mereka berlalu kembali ke kamar masing-masing. Deven hanya tersenyum ke arah anneth dan berlalu bersama gogo sedangkan anneth berlalu bersama joa dan nashwa

Idol Junior 2018 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang