Usaha Deven

1.1K 49 5
                                        

Hari ini mereka tidak memiliki jadwal apa-apa, Deven daritadi tidak melihat anneth keluar dari kamar nya bahkan joa lebih memilih menghampiri anneth ke kamarnya. Deven duduk di kursi ruang tamu seraya menyalakan tv, sebenarnya deven masih teringat akan lifia tapi ketika melihat anneth mendiaminya membuat dia makin pusing saja

"Tante" Deven memanggil mami anneth yang tengah mengobrol bersama mama nya, mami nya dan mama nya joa

"Iya nak?" Tanya mami anneth, Deven kemudian menggaruk kepala nya yang tidak gatal

"Anneth sakit?" Tanya deven

"Nggak, dia hanya lagi pms" Ujar mami anneth, Deven yang tidak mengerti hanya mengangguk saja. Terlihat anneth tengah duduk bersama joa menonton film

"Hay ven" Sapa joa ketika melihat deven yang baru masuk, Anneth lagi-lagi tidak menengok bahkan menyapanya

"Gabung yah" Ujar deven

"Iya" Ujar joa, Anneth sama sekali tidak memalingkan muka nya. Dia justru semakin serius menonton film nya. Ketika dipertengahan film, Deven mengkode joa untuk meninggalkannya berdua bersama dengan anneth. Joa yang paham lantas izin pamit ke kamar mandi

"Bentar yah neth, dev mau ke toilet dulu nih" Ujar joa berdiri dan masuk ke kamarnya. Anneth ingin protes, tapi karna joa sudah menghilang dibalik pintu kamar nya dia memilih menghela nafasnya. Mood nya hari ini benar-benar down ditambah tamu bulanan yang datang tiba-tiba

"Neth" Panggil deven, Anneth sama sekali tidak mengubris deven

"Neth" Panggil deven sekali lagi seraya pindah di tempat joa tadi, Anneth lagi-lagi hanya terdiam sambil mata nya fokus ke arah tv

"Nethi" Panggil deven

"Apasih" Ujar Anneth, Deven tersenyum. Anneth meresponnya tapi dengan kalimat judes

"Makan ketoprak yuk" Ajak deven, Anneth tidak menjawab

"Kalau diam berarti iya" Ujar deven dan menggengam tangan Anneth untuk kemudian pergi keluar. Tampak anneth yang tidak mau pergi tapi deven kembali menarik nya

"Tante, aku sama anneth ke depan dulu yah. Mau makan ketoprak" Ujar deven meminta izin pada mami nya anneth, Anneth mengkode mami nya untuk jangan diberi izin tapi mami nya malah tersenyum dan mengangguk

"Makasih tante" Ujar deven masih dalam mode memegang tangan Anneth, Anneth yang sedang tidak baik mood nya memilih diam saja sambil terus mengerutu dalam hati apa-apaan si depen dia memaksa anneth seakan-akan harus pergi dengannya

"Terima nasib aja neth" Ujar deven di tengah perjalanan, Anneth hanya mendengus saja. Sesampainya di tukang ketoprak anneth dan deven langsung memesan

"Neth" Panggil deven tapi anneth malah memalingkan mukanya, kekesalannya terhadap deven bertambah 2x lipat

"Maaf deh soal kemaren, yang aku nggak mau bertos dengan kamu" Ujar deven, Anneth diam saja

"Sini deh tangannya" Ujar deven mengambil tangan Anneth dan bertos dengannya tapi di akhir deven mengenggam tangan Anneth yang membuat pipi anneth terasa panas. Deven kemudian beralih mencubit kedua pipi anneth seraya tersenyum

"Dari dulu pengen banget nyubitin pipi kamu tapi ucha kayak mau makan orang yang pencetin pipi mu selain mereka" Ujar deven, Anneth kemudian memandang deven

"Aku ganteng yah?" Tanya deven penuh percaya diri yang dibalas tertawaan oleh anneth

"Kamu habis di kerjain gogo yah?" Tanya anneth, Deven mulai bingung dan kemudian meraba mukanya

"Tahi lalat mu bertambah satu pake spidol lagi" Ujar Anneth, Deven ingat dia tadi main ke kamar gogo untuk mabar tapi dia tadi sempat tertidur karna lelah

"Si gogo emang" Ujar deven berusaha menghapus spidol ini tapi karna tinta nya permanen membuat nya kesusahan. Anneth kemudian mengambil hp nya dan menyuruh deven membersihkan menggunakan tisu basah yang selalu anneth bawa di saku celannya. Deven membersihkan dengan terus mengumpat si gogo, awas aja go. Mau romantis-romantisan di ganggu dengan hal-hal seperti ini, tapi dia mensyukuri ini karna anneth jadi mau menegurnya

"Tadi ekspresi marah, sekarang senyum-senyum gajelas" Ujar Anneth yang daritadi memperhatikan deven. Deven hanya tersenyum jaim kemudian menyerahkan hp anneth dan mengucapkan terima kasih. Setelah habis makan ketoprak, Deven mengajak anneth untuk ke supermarket membeli beberapa cemilan untuk di kamar mereka dan deven berjanji akan mentraktir anneth

"Ya udah ayo" Ujar Anneth, Deven dan anneth berjalan menuju supermarket diselingi dengan obrolan-obrolan kecil

"Neth, tadi mami mu bilang kamu pms. Pms itu apa sih?" Tanya deven dengan watadosnya membuat anneth terdiam. Astaga mami nya ini kalau bicara tidak pernah di saring, Anneth kan jadi malu sendiri

"Nggak, sakit gigi" Ujar Anneth asal, Deven hanya beroh ria. Sesampainya di supermarket, mereka membeli beberapa cemilan untuk di kamar mereka. Setelah keluar dari supermarket ternyata hujan turun, Anneth dan deven duduk di bangku yang ada di depan supermarket tersebut

"Hujannya bakalan awet deh kayaknya" Ujar deven yang dibalas anggukan oleh anneth tapi kalau mereka berlari mereka bisa sakit dan besok mereka punya jadwal yang panjang

"Lari yuk neth, aku punya jaket tapi kamu aja yang pake" Ujar deven membuka jaketnya, dan mensampirkan di bahu anneth. Anneth yang mendapat perlakuan begini hanya tersenyum saja. Mereka akhirnya berlari menuju ke arah karantina, untungnya mereka sampai meskipun harus basah sedikit

"Ven jaket mu agak basah" Ujar Anneth melihat ke arah jaket deven

"Nggakpapa, nanti di laundry" Ujar deven mengambil jaket nya dan tersenyum ke arah anneth

"Maaf yah ven" Ujar Anneth merasa tidak enak, Deven hanya tersenyum saja

"Nggak kok neth, santai aja" Ujar deven, mereka kemudian memasuki karantina tapi deven menyuruh anneth untuk singgah minum coklat panas di ruang makan

"Entar yah neth" Ujar deven seraya memasuki dapur dan kembali lagi dengan dua buah cangkir coklat panas untuk dirinya dan anneth

"Makasih ven" Ujar Anneth tersenyum ke arah deven, senyum manis yang dari kemarin tidak di dapatkan oleh deven. Mereka berdua meminum coklat panasnya di iringi dengan obrolan-obrolan ringan seputar kampung halaman mereka. Setelah selesai, mereka kembali ke kamar untuk beristirahat

"Kok basah-basahan sih" Tanya mama nya deven ketika melihat anneth dan deven yang agak basah bajunya

"Kehujanan tante, maafin anneth yah" Ujar Anneth menunduk, mama nya deven justru malah menarik anneth masuk

"Nggak ada yang mau marahin kamu, ayo masuk" Ujar mama deven meninggalkan deven, eh kok anneth yang di peduliin terus dia ini siapa

"Mama, Deven lebih basah" Ujar deven dari luar. Mami deven datang dan memberikan deven handuk. Setelah selesai berganti pakaian deven melihat anneth duduk sendirian di ruang tv

"Hay neth" Sapa deven, Anneth hanya tersenyum

"Neth tipe cowok kamu yang kayak gimana?" Tanya deven, entah kenapa deven malah menanyakan hal seperti ini

"Baik, pengertian, perhatian dan dekat sama orang tua ku apalagi kayak kamu" Ujar Anneth tapi dengan nada bercanda. Dan Anneth tidak tau itu membuat deven baper

"Ke kamar dulu yah ven" Ujar Anneth dan berlalu sedangkan deven hanya diam. Meskipun terdengar bercanda, tapi entah kenapa deven sangat baper

Idol Junior 2018 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang