Setelah selesai iklan, semua Junior di arahkan untuk naik ke atas panggung. Semua berbaris menunggu hasil voting dari masyarakat Indonesia, Anneth tertunduk untuk berdoa begitupun dengan Junior lain
"Hasil voting di tutup" Ujar kak Daniel semua kembali menunduk seraya merapalkan doa untuk mereka masing-masing
"Yang lolos ke tahap selanjutnya adalah, selamat untuk" Kak Daniel menggantungkan ucapan nya sambil melirik ke arah seluruh Junior
"Anneth kamu lolos" Ujar kak Daniel, Anneth menunduk dan pergi menuju ke tempat yang telah di sediakan untuk mereka yang lolos. Anneth tidak bisa bernafas lega begitu saja karna disana ada para sahabat nya yang masih menunggu. Satu persatu sudah dinyatakan lolos ke babak selanjutnya dan di atas panggung tersisa joa, lifia dan putri yang menunggu hasil dari masyarakat Indonesia
"Cha, aku takut" Ujar Anneth, charisa yang paham masih ada joa memilih mengenggam tangan Anneth. Anneth menunduk dan mendoakan joa, pasalnya joa adalah sahabat terbaik yang dia punya
"Maaf joa, kamu harus belajar lagi" Ujar kak Daniel, Anneth diam sambil memikirkan joa. Anneth menatap joa yang berusaha tegar, Anneth menunduk ingin segera menumpahkan air matanya
"Di karantina" Ujar kak Daniel, Anneth mendongkak dan tersenyum. Itu artinya jojow nya lolos ke tahap selanjutnya
"Kamu lolos " Ujar kak Daniel, joa beralih memeluk lifia dan putri yang kemudian pergi menuju ke mereka. Awalnya joa memeluk mirai tapi karna charisa memanggil nya akhirnya joa menuju ke arah charisa dan Anneth yang berada di ujung
" Neth, kenapa?" Tanya joa ketika melihat mata anneth berkaca-kaca. Joa mengusap punggung anneth dan kemudian kembali duduk. Semua kembali memperhatikan dua orang yang kini tengah menunggu hasil voting
Ketika lifia dinyatakan pulang, Anneth tidak bisa membendung air mata nya. Gadis kecil yang selalu menyebut dirinya anaknya dan selalu bermanja-manja di hadapan semua Junior membuat lifia disenangi sama semua orang. Anneth beralih menatap deven, sebenarnya anneth kasihan tapi karna tadi ketika deven dinyatakan lolos. Deven tidak sama sekali bertos dengannya malah bertos dengan charisa.
"Neth, Udah " Ujar charisa menenangkan anneth yang ada di sampingnya. Anneth berusaha setenang mungkin apalagi lifia sekarang tengah menonton video perjalanan nya dari awal audisi sampai sekarang. Ketika acara selesai, semua menghambur ke tengah panggung dan menenangkan lifia
"Lifia jangan pulang" Ujar Anneth, Anneth memeluk lifia begitu erat seakan memang kehilangan anak. Semua menangis di panggung dan berusaha memberikan kekuatan pada anak kecil itu
Setelah selesai, mereka semua kembali ke karantina tapi dengan mata yang membengkak apalagi mendengar bahwa lifia akan pulang malam ini. Semua kini tengah berkumpul di ruang tengah, terlihat deven yang selalu mengikuti kemana pun lifia pergi. Lifia memilih duduk di pangkuan anneth yang duduk di kursi beroda, Anneth sama sekali tidak keberatan dengan hal ini
"Oke semua, lagi-lagi kita kehilangan satu orang" Ujar kak Nabila melihat ke arah lifia yang berada di pangkuan anneth
"Yaudah, teh lida bacain teman sekamar kalian yang baru" Ujar kak jovi
"Kali ini satu apartemen di isi sama 3 Junior" Ujar teh lida
"Kamar 1 ada nashwa, putri sama gogo. Kamar 2 ada raisya, charisa sama mirai dan kamar 3 ada joa, Anneth sama deven" Ujar teh lida semua hanya mengangguk saja. Bunda lifia datang dan mengajak lifia untuk pulang, lifia kemudian turun dari pangkuan anneth. Anneth beralih memeluk bunda lifia karna bunda lifia sudah menganggap bahwa anneth juga anaknya
"Jaga kesehatan neth" Ujar bunda lifia sambil mengusap rambut anneth, Anneth hanya mengangguk saja. Semua mengantar lifia dan bundanya pergi ke lobi
"Dah fia" Ujar semua Junior, lifia hanya tersenyum dan melambaikan tangannya. Semua Junior kemudian memasuki kamar lama mereka untuk bersiap-siap pindah ke kamar barunya
"Neth, berberes yuk" Ajak joa, Anneth mengangguk dan pergi bersama joa. Deven melihat ke arah anneth tapi anneth justru tidak berpaling ke arahnya
"Duluan yah ven" Pamit joa, Anneth dan joa berjalan memasuki kamar mereka dan membereskan barang-barang mereka untuk di pindahkan ke kamar baru. Sesampainya di kamar baru tampak deven tengah duduk di ruang tamu mereka sedang memakan snack
"Neth, jo kamar kalian yang kanan yah yang sampingan" Ujar mama deven ketika melihat joa dan Anneth yang baru masuk. Mereka berdua mengangguk dan berjalan menuju kamar masing-masing. Mami anneth dan mami joa yang baru selesai membereskan kamar kedua Putrinya memilih keluar untuk duduk bersama mama deven
"Tante, Anneth mana?" Tanya deven ketika melihat mami anneth tengah mengobrol bersama mama nya dan mami joa
"Lagi bersihin diri ven" Ujar mami anneth, kemudian joa keluar dari kamar nya dia nampak segar karna habis mandi
"Udah jam makan malam ini" Ujar mami joa melirik ke arah jam tangannya
"Iya, nungguin anneth dulu" Ujar joa, Anneth kemudian muncul dari kamar nya dengan memakai baju santai dengan rambut di ikat
"Ayo jo" Ajak anneth, joa hanya mengangguk saja. Deven yang lapar mengikuti mereka berdua. Sesampainya di ruang makan tampak yang lain tengah makan juga, Anneth memutuskan untuk duduk di sofa kesayangan nya sedangkan joa berlalu mengambil nasi kotak untuk diri nya dan anneth
"Neth makan neth" Ujar nashwa, Anneth mendongkak kemudian mengangguk
"Iya wa, di ambilin dulu ama joa" Ujar Anneth, nashwa hanya mengangguk. Setelah charisa selesai makan dan mencuci tangannya. Charisa duduk di samping anneth dan memenceti pipi anneth
"Cha, Anneth makan dulu" Ujar joa, charisa mendengus dan berdiri. Joa kemudian meletakkan nasi kotak itu di atas meja, Anneth membuka nasi kotaknya dan memakannya karna dia benar-benar sudah sangat lapar
"Pelan-pelan makannya neth" Ujar nashwa meletakkan 2 botol air mineral pada anneth dan joa. Nashwa berlalu ke dapur, kebiasaan nashwa selama di karantina ini adalah memberikan anneth buah. Entah kenapa nashwa justru sangat menyukai pekerjaan nya, berbeda sekali kalau dia tidak mengupaskan anneth buah
"Uwa kayak emak-emak yah" Ujar gogo, semua hanya terkekeh. Nashwa datang dan meletakkan buah itu di atas meja kemudian duduk di kursi nya kembali. Sedangkan deven dia daritadi diam saja, masih memikirkan lifia dan Anneth. Karna sejak tadi, Anneth tidak menyapa bahkan menatap nya saja tidak
"Cemberut aja ven" Ujar mirai, Deven hanya diam saja. Lihat saja sekarang anneth bahkan tidak memperhatikannya, berbeda sekali dengan yang lain yang masih memperhatikannya. Setelah selesai makan malam, semua nya berlalu ke kamar masing-masing. Joa mengajak anneth untuk menonton sebentar bersama deven tapi anneth memilih untuk beristirahat saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Junior 2018
HumorMenceritakan tentang kisah perjuangan anak-anak idol Junior 2018 dalam menggapai mimpi mereka