Vote+ koment yakk
Follow authornya juga:
MarsitaDewiA***
Ketika tangan itu hendak kulepaskan, namun kutarik kembali karna memang belum bisa merelakan. Aku hanya bungkam seribu bahasa, ketika dia bersama yang lain. Sakit namun tak berdarah.
"Eh tadi gue ngeliat Aletha duduk sama cowok lohh!" ucap Fathur membuat Revan tersendak ketika baru saja menyeput minuman yang ia pesan di kantin.
Ya, Leon, Aldo, Fathur, Wildan, dan juga Revan sedang berada di kantin.
"Sabar bos, jangan sampe keselek," sambar Leon.
"Siapa?" tanya Revan penasaran.
"Ciee cemburu ya?" celetuk Aldo membuat Revan ingin menjitak kepala cowok itu.
"Berisik ah! Buruan kasih tau gue siapa?"
"Namanya Arsen, tadi gue juga ngeliat mereka akrab banget sambil ngobrol bareng. Aletha juga nyaman-nyaman aja deket sama Arsen," jelas Fathur, "kenapa? Lo cemburu ngeliat Aletha deket sama cowok lain?" tanya Fathur yang melihat perubahan ekspresi pada wajah Revan.
Revan kembali menatap dan melahap bakso yang ia pesan tanpa nafsu setelah mendengar penjelasan Fathur.
"Bukannya lo yang nyuruh Aletha buat ngelupain lo? Tapi kenapa lo cemburu dia sama yang lain? Seharusnya kan lo seneng," lanjut Fathur, lalu dengan santainya meraih es jeruk milik Revan lali menyuruputinya.
"Gue ga cemburu, gue juga nggak suka lagi sama Aletha. Tapi... gue ga rela dia deket sama cowok lain," balas Revan.
"Itu namanya lo cemburu kampang!" sambar Leon yang juga sedang makan mie ayam di kantin.
"Nggak! Gue kan cuma ga rela," jawab Revan yang tak mau kalah.
"Sama aja itu cemburu, emang lo punya hak apa buat cemburu sama dia? Lo kan sama dia cuma sahabatan dan ga lebih, itupun sebenernya Aletha 'kan mantan lo," sambar Wildan.
Revan merasa dirinya di pojoki oleh teman-temannya yang laknat. Matanya seketika langsung menatap kearah pintu masuk kantin. Di sana Revan melihat Aletha berjalan beriringan dengan seorang cowok. Revan memicingkan matanya, ia seperti tak asing dengan wajah cowok itu. Bukankan itu cowok yang ada di samping rumah Aletha?
"Ngeliatin apa lo? Udah kayak mau ngajak orang berantem aja," tanya Aldo yang mengikuti arah pandang Revan. Dan ternyata Revan sedang memerhatikan Aletha dan seorang cowok yang ada di sampingnya. "Oh ngeliatin Aletha."
Aldo seketika membulatkan matanya ketika Aletha bersama cowok lain selain Revan. "Jangan berantem, Van! Please, gue nggak mau jadi pusat perhatian lagi, gue juga ga mau tuh cowok masuk rumah sakit gara-gara lo." ujar Aldo.
Revan menjadi semakin tak nafsu makan melihat penampakan Aletha dan cowok itu. Ia langsung meletakan sendok bakso kembali ke mangkuknya, dan menyenderkan punggungnya ke tembok kantin.
"Tahan, Van, tahan. Inget, lo cuma sahabat," ucap Wildan, sebari menepuk-nepuk pundak Revan.
Revan tak tahan melihat penampakan seperti itu, ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Aletha yang tengah memakan siomay di meja tengah bersama dengan cowok yang ada di hadapan Aletha.
"Aduhh perang lagi ini mah," celetuk Fathur.
Teman-teman Revan melihat Revan sebari melongo, pasalnya Revan menghampiri meja Aletha. Teman-teman Revan berdoa semoga Revan tidak mencari keributan di sana.
"Hai, Tha," sapa Revan dengan manis sebari duduk di samping tubuh Aletha.
"Hai juga," balas Aletha sebari tersenyum miring.
Hadeuh nih bocah ganggu gue berduaan aja, batin Aletha.
Revan menatap wajah cowok yang ada di hadapan Aletha. Cowok itu terlihat tampan, pantas saja Aletha nyaman di dekatnya.
"Pulang sekolah bareng gue ya, ga ada penolakan!" ucap Revan, sesekali matanya menoleh kearah cowok di depan Aletha dengan tatapan tajam.
Aletha terbelakak, "gue udah ada janji sama Arsen buat nyari buku bareng di gramedia."
"Lo mau bareng dia?" tanya Revan sebari dagunya menujuk ke arah Arsen. Sedangkan Arsen hanya menatap polos kearah Aletha dan cowok yang berada di samping Aletha. "Ngapain nyari buku bareng? Sama gue 'kan bisa," lanjutnya.
"Gue udah ada janji, Van. Udah ah. Lo jangan posesif gitu." Aletha kembali melahap siomaynya diikuti oleh Arsen.
Revan mendengus sebal, Aletha menjadi cuek ketika bersama Arsen. Apa bertanda dirinya akan cepat dilupakan Aletha setelah kemunculan Arsen? Hmm, sepertinya Revan belum rela melepaskan Aletha. Lihat saja, ketika Revan melihat Aletha bersama Arsen, Revan merasa cemburu. Tidak, Revan nggak cemburu, cuma kesel aja. Tapi, masa cemburu sampe segitunya. Ah bodo amat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Revalet
Teen Fiction[COMPLETED] [LENGKAP] Sequel Boy Bestfriend [Bisa dibaca lebih dulu] jadi kalian ga perlu baca cerita pertamanya karna akan tetap nyambung. "Sahabatan sama mantan? Kenapa nggak?" tanya Revan. "Udah jadi mantan bukan berarti ga boleh temenan 'kan?" ...