Chapter 21: Gengsi

121 16 0
                                    

Happy Reading...

Hati ini berkecambuk dengan rasa yang tak bernama. Pikiran melayang dan gengsi bertaburan. Meminta si pemilik mengungkapkan duluan. Tapi nyatanya tak seorang pun mengungkapkan rindu itu. Yang ada hanyalah senyap menerpa dan rindu di garis nestapa.

    
Aletha mengecek penampilannya di kaca yang menjulang di kamarnya. Penampilan Aletha kali ini sangatlah berbeda. Aletha mengenakan dress berwarna pinksoft dan flat shoes berwarna senada. Rambutnya yang bergelombang di ujung terbiarkan di gerai. Sebenarnya Aletha tidak biasa dengan penampilannya yang seperti ini, tapi karna sekarang akan ada keluarga dari calon istri kakaknya, Aletha harus tampil anggun dan feminim.
    
Tadinya Aletha hendak memakai baju hoodie, namun Tania melarangnya. Dan alhasil, Tania meminjamkan Aletha pakaiannya, karena Aletha tidak mempunyai pakaian dress seperti ini. Aletha terlalu tomboy, sehingga tidak pernah mengoleksi baju dress dan memang itulah dirinya.
    
Suara ketukan dari balik pintu kamarnya terdengar.
    
"Masuk," ucap Aletha.
    
Tania membuka pintu kamar Aletha dan melihat salah satu anak perempuannya tengah berdiri cantik di depan cermin.
    
"Wah, anak mamah cantik juga. Ga nyangka," celetuk Aletha.
    
Aletha mengerucutkan bibirnya. "Emang selama ini aku jelek, Mah?"
    
"Engga sih, cuma jarang aja kamu pakai pakaian begitu. Jadi bukan kayak Aletha yang Mama tau." Tania tersenyum miring. Sedangkan Aletha menatap jengkel. "Udah ah! Ayo ke bawah, semuanya udah pada nungguin keluarga Indy dateng."
    
Aletha mengangguk dan mengikuti perintah Tania. Sesampainya Aletha di ruang tamu, Aletha melihat Gio, Adit, dan Alika sedang duduk di sofa ruang tamu. Gio terlihat mempersiapkan diri dengan mengenakan pakaian yang terlihat formal dibaluti jas hitam, begitupun juga dengan Adit.
    
"Ciee yang bentar lagi mau ketemu keluarga pacar Abang," celetuk Aletha yang duduk di samping Gio.
    
Gio memerhatikan adik perempuannya dari atas sampai bawah. "Tumben lo cantik, biasanya kayak gembelan."
    
Aletha menatap Gio jengkel. "Lo mah ga pernah gitu bikin orang sehari seneng?"
    
"Haha canda! Lagian lo sok feminim banget." Gio terkekeh.
    
Beberapa detik kemudian, suara mobil terdengar di depan rumah kediaman Adit. Adit dan keluarganya langsung bersiap menyambut tamu.
    
Aletha tersenyum ketika keluarganya pacar Gio sudah datang. Gio menyenggol lengan Aletha ketika Indy, mulai memasuki rumahnya.
    
"Noh, pacar gue," bisik Gio kepada Aletha.
    
Aletha tersenyum menghampiri Indy. "Hai Kak Indy, aku Aletha adiknya Abang Gio." Aletha mengulurkan tangannya kearah Indy yang tampil dengan pakaian feminim seperti dirinya. Indy mengenakan dress panjang selutut berwarna birusoft dan terlihat anggun.
    
Indy tersenyum lalu membalas uluran tangan Aletha. "Indy."
    
"Kakak tau ga? Abang Gio sering banget ngomongin Kakak sama aku. Katanya kak Indy itu cantik." Aletha berucap sambil menoleh kearah Gio. Sedangkan Adit berserta Tania mengajak orang tua Indy untuk duduk di ruang tamu.
    
"Masa sih? Kok Gio ga pernah cerita soal kamu ya?"
    
Aletha tersenyum kaku. "Ah emang iya, Kak?" Aletha menoleh kearah Gio. "Yaudah mending sekarang Kakak ikut aku ke ruang tamu ya." Ajak Aletha.
    
Indy mengangguk lalu mengikuti gadis mungil itu menuju ruang tamu. Pertemuan antara keluarga Adit dengan keluarga Raka barjalan dengan sempurna. Adit tampak senang berbicara dengan Raka--Ayah Indy dan Maya--Ibunya Indy.
    
"Sepertinya pernikahan antara Indy dan Gio sudah tak diragukan lagi. Saya merasa senang melihat Indy, anak Bapak terlihat sangat cantik," ucap Adit.
    
Raka terkekeh. "Bapak bisa saja, makasih loh Pak. Kira-kira kapan kita akan merencanakan pesta pernikahan Gio dan Indy?"
    
"Secepatnya lebih baik. Saya harap bisa berjalan dengan lancar."
    
Begitulah pembicaraan diantaranya. Disisi lain Aletha tidak tega jika harus berpisah dengan Gio. Karna ia merasa akan ada sesuatu yang hilang darinya jika Gio pergi menempuh kehidupan baru.

RevaletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang