Chapter 16: mimpi

123 17 1
                                    

Happy Reading zeyeng...

Ketika berharap sebuah mimpi menjadi kenyataan.


Anggun berlarian menuju kelasnya dan segera menghampiri Bella dan Aletha yang tengah mengobrol berdua di kelas. Deru napas Anggun tak beraturan termasuk detakan jantungnya.

"Kenapa lo?" tanya Bella. Anggun malah tersenyum bahagia. "Dih gila kali ya? Ditanya malah senyam-senyum ga jelas."

Anggun duduk di depan Bella dan Aletha. "Gue ditembak Wildan!" balasnya yang di hadiahi tatapan tak percaya dari kedua sahabatnya.

"Serius lo?"

Anggun mengangguk dengan antusias. "Iya, bahkan...." Anggun menggantungkan ucapannya, "kening gue di cium sama dia," lanjutnya.

Aletha menutup mulutnya yang tengah terbuka lebar. "Aw! Sosweet."

"Belum aja cium bibir 'kan?" Bella terkekeh. Anggun pun langsung menjitak kepala Bella. "Aw! Sakit bego!"

"Pikiran lo sekarang mulai ngeres Bel!" ucap Anggun. "Makanya jangan kebanyakan baca novel romance."

Aletha terkekeh melihat kedua sahabatnya.

"Btw lo kapan di tembak sama Arsen, Tha?" Bella mengalihkan topik.

Aletha menggeleng, "Lagian mana mungkin cowok sepopuler Arsen suka sama gue."

"Ihh jangan salah! Gitu-gitu juga gue liat dari tatapan Arsen kalo dia naksir sama lo. Kalo dia ga naksir sama lo mana mungkin dia ngajak lo ke kantin bareng tadi," celetuk Anggun.

Bella menatap Aletha serius. "Tha, lo harus peka sama sekitar lo. Jangan pesimis gitu kalo suka sama orang. Lo juga jangan pasif, terus deketin Arsen sampe lo dapetin dia. Gue juga yakin kalo Arsen juga lagi berjuang dapetin lo," sahut Bella.

"Betul tuh!" Lagi-lagi Anggun menyahut.

Tak lama kemudian, Arsen muncul dari ambang pintu kelas. Ia tersenyum manis kearah Aletha ketika menyadari kedatangan Arsen. Bella yang tengah duduk di bangku Arsen langsung pindah ke bangkunya sendiri, pasalnya Bella tak mau mengganggu kemesraan Aletha dan Arsen.

"Tha, gue sama Anggun mau ke koprasi bentar ya? Lo disini aja, okay?" ucap Bella sambil mengedipkan sebelah matanya kearah Aletha.

Aletha ingin mencegah Bella untuk pergi, namun tak bisa. Rasa gugup mulai menerpa tubuh Aletha. Ketika Arsen duduk di sampingnya.

"Nanti malem nonton yuk!" Ajak Arsen ketika sudah duduk disamping tubuh Aletha.

"Hah?" Aletha masih tak percaya. "Lo ajak gue nonton?"

Arsen mengangguk. "Iya, lo mau 'kan?"

Aletha tersenyum malu. Ia pun mengangguk malu. "Boleh." Aletha menyetujuinya meski besok ia ada ujian Kimia, namun entah kenapa, Aletha menyetujui ajakan Arsen.

"Yess!" Arsen bersontak ria. "Oke nanti malem gue jemput ya."

✨✨✨


Malam telah tiba. Aletha sedang sibuk memilih pakaian yang akan di gunakan untuk jalan bareng Arsen nanti. Karna masih ada satu jam untuk bersiap-siap, Aletha memanfaatkan waktu itu sebaik mungkin untuk mempersiapkan diri.

Rasanya begitu gugup. Aletha sudah banyak mengeluarkan pakaian dari lemarinya, namun tidak ada pakaian feminin satu pun di lemari miliknya. Hanya ada pakaian hoodie dan celana jeans saja.

Aletha menghela napasnya. Ia meraih hoodie berwarna soft pink dan celana jeans hitam.
Gue pake ini aja kali ya, batin Aletha.

Lalu ia pun mencoba pakaian tersebut. Dan setelah beberapa menit kemudian, Aletha melihat dirinya di cermin kamarnya.

RevaletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang