Chapter 5: berangkat sekolah

213 34 12
                                    

Happy Reading guys

Vomment❤

***

Biarlah aku menjadi pena yang akan kau gunakan untuk menulis aksara. Aku lebih senang berguna untukmu daripada orang lain.

Hari ini cukup menyenangkan. Senang rasanya bisa berkenalan dengan cepat dengan Arsen. Dan Aletha juga senang bisa mengetahui nama cowok itu. Sebetulnya Aletha juga tidak menyangka bisa sekelas dengan Arsen, apalagi bisa sebangku dengannya. Rasanya begitu fana jika di bayangkan, namun nyatanya itu semua nyata terjadi.
    
Aletha juga sangat senang saat tadi Arsen mengusap lembut kepalanya.
    
"AAAAA GUE SENENG BANGET!!"

Aletha merebahkan tubuhnya membayangkan betapa bahagia dirinya saat ini. Tadi juga Arsen sempat meminta nomernya, dan Aletha yakin kalau malam ini cowok itu akan mengechat dirinya.
    
Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian, Aletha langsung meraih ponsel yang tergeletak di kasurnya. Ia membuka ponselnya lalu melihat notifikasi pesan masuk di sana. Aletha menaikan alisnya sebelah, di sana ada pesan dari nomor tak di kenal.
   
+62082114xxxxxx
Save back ya, Arsen :)

    
Aletha ingin berteriak rasanya. Arsen meminta Aletha untuk menyimpan kontaknya. Aletha pun segera membalas pesannya.

Aletha: Oke :)
    
Lalu Aletha melihat roomchatnya yang lain. Di grup kelasnya, ternyata Arsen sudah bergabung disana.
    
Tetapi tak lama kemudian, pesan dari Arsen masuk.
Arsen: Berangkat sekolah sama siapa? Bareng yuk
    
Aletha terdiam sejenak, biasanya Aletha berangkat sekolah bareng Revan, tetapi kini Arsen mengajaknya.
    
Aletha segera mencari kontak Revan dan mengetik pesan disana.
Aletha: Besok gue berangkat sekolah bareng Arsen. Lo duluan aja.
    
Beberapa detik kemudian, pesan dibalas.

Revan: NGGAK! Lo bareng gue

Aletha:Ihh apaan sih Van. Gue mau bareng Arsen, lagian kan dia temen sekelas gue.

Revan: Lebih aman sama gue, gue kan temen satu sekolah lo. Lagian Mama lo juga udah nitipin lo ke gue

Aletha: Bodo amat, gue mau sama Arsen.

Revan: Terserah lo, liat aja nanti pagi siapa yang bakal direstuin Mama lo buat ke sekolah bareng lo

Aletha: Hah? Jangan macem-macem lo Van
    
Tak ada balasan lagi. Aletha takut Revan pagi-pagi nanti sudah mencari masalah di rumahnya. Aletha melihat ke arah rumah Revan. Gorden pintu balkon Revan tidak ditutup, disana Revan sedang duduk dikasur sambil memainkan laptopnya. Pemuda itu tampak biasa saja.
    
Aletha kembali membuka roomchatnya bersama Arsen.

Aletha: Arsen lo berangkat duluan aja, gue sama Revan aja deh

Arsen: Kok gitu? Mending sama gue aja

Aletha: Nggak usah, makasih. Gue sama Revan aja.

Arsen: Kalo gitu nanti pagi gue kerumah lo dulu ya
    
Aletha membelakakan matanya, masa iya nanti pagi ada dua orang cowok datang ke rumahnya?

Aletha: Nggak usah

Arsen: Gapapa
    
Mampus! Dua orang secara bersamaan akan mengajak Aletha pergi bersama ke sekolah pagi nanti. Ya Tuhan, kenapa berangkat sekolah aja ribet banget?
    
Aletha berjalan menuju keluar balkon, ia tidak langsung berjalan ke ujung balkon sana, melainkan mengintip terlebih dahulu ke arah rumah Arsen untuk memastikan apakah Arsen ada di sana atau tidak.
    
Dan ternyata Arsen ada di sana, dia sedang memainkan ponselnya. Wajahnya terlihat sangat fokus kearah ponsel, membuat Aletha ingin terus memandangi wajahnya itu.
    
Ketika Aletha melirik ke arah rumah Revan, ada Revan di sana yang masih sibuk dengan laptopnya.
    
Akhirnya Aletha memutuskan untuk berjalan menuju lantai bawah untuk menemui kakak dan adiknya di sana. Gio dan Alika.
    
"Bang!" Aletha mengageti Gio yang sedang sibuk dengan ponselnya. Sedangkan Alika sedang fokus menggambar.
    
"Bangsat!" Gio terkejut.

"Mah! Abang ngomong kasar Mah!" Teriak Alika ke arah dapur.

"Gio!" Teriak Tania yang membuat Gio ingin mengumpat.
    
"Maaf Mah, keceplosan," teriak Gio, lalu menatap kearah Aletha. "Ngagetin aja sih lo!"
    
Aletha terkekeh seperti tak berdosa. "Maaf, Bang. Lagian sih main HP mulu."

RevaletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang