JUDUL AWAL
BENUAProlog
________________________Seorang gadis berjalan mengikuti seorang guru perempuan sekaligus wali kelas barunya. Gadis itu memegang kedua tali tas ransel berwarna ungu muda dengan berbagai macam gantungan yang menghiasinya, matanya terus menelusuri setiap bagian dari sekolah barunya.
Sma Darma Bangsa. Salah satu sekolah yang cukup terkenal di daerah Jakarta.
Sekolah dengan Almamater berwarna hitam, serta sekolah yang sudah ter-akreditasi A dan terkenal akan siswa dan siswinya yang cerdas dan berbakat di segala bidang ekstrakurikuler maupun akademik.
Tetapi, sebaik-baiknya sekolah. Dapat dipastikan bahwa setiap sekolah pasti memiliki siswa dan siswi dengan kepribadian dan karakter yang berbeda-beda.
Gadis itu menatap papan penanda kelas yang berada diatas pintu, ia meremas rok abu-abu rempel diatas lututnya itu untuk mengurangi rasa gugupnya, 11 Mia 4.
Gadis itu dapat mendengar suara keributan yang tercipta didalam kelas. Hingga Guru yang tadi mengantarnya membuka pintu dan membuat suasana menjadi sunyi.
Gadis itu berjalan masuk setelah melihat Guru perempuan yang bersamanya memberikan intruksi untuk masuk.
"Anak-anak hari ini kalian kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan nama kamu!" Perintahnya.
Gadis itu mengangguk dan tersenyum. Ia kemudian memandangi seluruh isi kelas. "Perkenalkan nama saya Sashi Auzora, kalian bisa memanggil saya dengan nama Sashi, Saya pindahan dari Sma 45 Bandung. Saya berharap teman-teman dapat menerima saya sebagai bagian dari kelas ini."
"Dihati gue juga Sashi keterima kok." Bayu, salah satu murid kelas 11 Mia 4 yang terkenal akan rayuannya.
"Dasar Bayu, Nina mau dikemanain?" Salah satu siswi membalas perkataan Bayu.
"Hati gue ini luas, muat untuk banyak orang," ucap Bayu dengan penuh percaya diri. Sontak semua murid kelas 11 mia 4 menyoraki Bayu.
"Sudah, Bayu kamu diam!" Perintah Guru yang sedang berdiri disamping Sashi.
Bayu terdiam, bukan hanya Bayu tetapi semua murid di kelas juga ikut terdiam.
Sashi yang mendengarnya hanya tersenyum. Bagaimanapun dia adalah murid baru, Sashi harus menjaga baik citranya dihari pertama sekolah barunya.
"Baik Sashi kamu bisa duduk disamping, Rindu. Rindu angkat tangan kamu." Sashi mengangguk, ia melihat seorang gadis cantik sedang duduk sendiri di barisan kedua kolom pertama dekat pintu.
Di fikiran Sashi, kenapa Rindu duduknya sendiri. Apakah tidak ada yang ingin duduk dengannya. Tetapi Sashi tidak memusingkannya, ia bisa bertanya kepada Rindu nanti.
"Baik anak-anak ibu keluar dulu. Kalian tunggu aja guru yang akan mengajar dan diam dikelas." Sebelum keluar, Guru tersebut memberikan arahan kepada murid 11 mia 4 agar tetap menjaga ketentraman kelas walaupun guru yang mengajar belum memasuki kelas.
"Hai, kenalin nama gue Rindu. Senandung Rindu." Sashi membalas jabatan tangan Rindu dengan tersenyum.
"Sashi."
"Gue seneng banget gak kesepian lagi duduknya." Dapat Sashi pastikan, ternyata Rindu adalah sosok gadis yang periang walaupun Sashi mengambil kesimpulan hanya karena mendengar nada bicara Rindu.
"Kok bisa duduk sendiri?" tanya Sashi.
"Karena gak berdua." Rindu sedikit bercanda. Sashi yang mendengarnya hanya tertawa, Bagaimana lagi ia tidak tau harus menanggapinya apa.
"Teman sebangku gue pindah sekolah dua minggu yang lalu, dan nggak ada yang mau duduk sama gue karena semua udah punya pasangan duduk masing-masing." Sashi menganggukkan kepalannya.
"Sekarang lo gak sendiri lagi, karena ada gue sekarang."
"Kok gue jadi aneh ya dengernya," entah mengapa mendengar perkataan Sashi membuat Rindu sedikit merasa keanehan.
"Mungkin telinga lo yang rusak." Sashi tidak percaya sekarang, ia adalah murid baru dan baru beberapa jam yang lalu menjadi murid Sma Darma Bangsa dan sekarang sudah bisa mendapatkan teman sebaik Rindu.
"Rin, itu siapa?" Tanya Sashi dengan menunjuk kearah depan dimana seorang laki-laki sedang duduk paling depan dekat jendela dengan memainkan gamenya di ponsel.
"Oh itu namanya Gery Sadewa, dia ketua kelas disini," ucap Rindu.
"Oh," Sashi menganggukkan kepalanya.
"Kenapa, kok lo nanya?" Rindu bertanya balik.
"Gery ganteng tau gak." Sashi berucap seperti tidak ada beban dalam hidupnya. Ia melupakan satu fakta bahwa ia hanyalah murid baru disini.
Tetapi seiring berjalannya waktu, orang-orang sekitar Sashi akan mengetahui siapa Sashi sebenarnya.
⚪⚫⚪⚫
Hai, jadi aku ganti judul dari BENUA ke HERMOSO
Aku juga publish ulang karena mau aku revisi per-partAlur cerita masih sama kok sama cerita BENUA dari awal, nggak berubah sama sekali
Jangan lupa ngasih Vote dan komentarnya. Gratis tanpa di pungut biaya sepeserpun
Salam dari :
~Benua Aksa Prawiba
~Sashi AuzoraJANGAN LUPA FOLLOW!
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Teen Fiction~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...