Kaisar Agung Leksmana
___________________Anak-anak Vestor memasuki kantin dengan wajah sombongnya. Berbeda dengan Cakra yang selalu menggoda siswi perempuan yang berlalu di hadapannya.
"Hai Asya," Goda Cakra seraya tersenyum manis ke salah satu siswi yang tengah duduk sambil menikmati makanannya.
Gadis yang bernama Asya itu hanya bergidik ngeri, Cakra memang sudah terkenal sebagai salah satu cowok perayu wanita nomor satu di Sma Darma. Bahkan guru-guru yang usianya juga masih muda juga pernah Cakra goda.
"Asya tau nggak apa kepanjangan dari namanya?" Tanya Cakra seraya tersenyum jahil ke arah Asya yang sudah tidak nyaman.
"Emangnya apaan Cak?" Tanya Guntur penasaran.
"Asya, Aku Sayang Kamu."
"Asek."
Asya dan beberapa temennya yang lain hanya menggelengkan kepalanya karena tingkah gila Cakra.
Benua yang berdiri di samping Cakra langsung memukul kepala bagian belakang Cakra supaya temannya itu sadar. "Anak orang baper tanggung jawab lo Cak."
"Tobat lo Cak, tobat selagi pintu masih kebuka lebar-lebar," Ucap Guntur dan juga menjitak kepala Cakra.
"Si Cakra mana bisa tobat, malah semakin merajalela," Ucap Jiwa dan kemudian berjalan meninggalkan Cakra dan di ikuti oleh Benua.
"Sirik lo semua sama gue."
"Cakra, mending lo pergi dari sini deh. Hanya cewek kurang belaian yang bisa Baper sama rayuan gila lo." Mila, salah satu teman Asya mengusir Cakra dengan kasar.
"Jangan kasar dong Mil ntar makin imut-imut gemessss. Baik-baik gue mau cubit pipi lo, kalau ginjal lo yang gue cubit bisa-bisa lo nggak im-"
"CAKRAA" Mila sudah mendidih dan hendak menyiram Cakra dengan jus jeruk di hadapannya jika saja Cakra tidak segera pergi.
Sashi dan Rindu sedikit terkejut mendengar teriakan seorang siswi. Baru saja Sashi di ambang jalan masuk kantin, jantungnya sudah hampir merosot karena sebuah teriakan keras.
"Pasti kerjaan si Cicak lagi," Ucap Rindu pelan seraya menggelengkan kepalanya.
"Cicak? maksud lo Kak Cakra?" Tanya Sashi.
"Siapa lagi coba selain dia yang udah kayak Cicak merayap kemana-mana godain cewek," Ucap Rindu seraya berjalan menuju tempat duduk yang kosong.
Sashi mengejar Rindu yang audah berjalan jauh di depannya. Mata Sashi tidak sengaja menuju ke arah tempat geng Vestor berkumpul, sehingga ia bisa melihat Benua yang kini memandangnya.
Sashi tersenyum ke arah Benua, setelahnya ia berjalan menghampiri Rindu.
Benua tersadar saat Sashi tersenyum ke arahnya. Ia ketahuan memandang gadis itu, Benua tidak tau kenapa matanya tidak bisa lepas memandang Sashi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Teen Fiction~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...