Pokoknya Harus Ganti Rugi
___________________________________Benua sedang berhadapan dengan Bu Arini sekarang, ketiga temannya sudah diperbolehkan keluar oleh Bu Arini sedangkan Benua ditahan oleh Bu Arini karena adanya sesuatu yang ingin dibicarakan.
"Benua, kamu adalah orang yang pintar seharusnya kamu juga mencari teman yang sebanding dengan kamu, cari teman yang lebih baik dari mereka," ucap Bu Arini.
"Ilmu bisa dicari Bu, tapi yang namanya sahabat butuh waktu yang lama buat dicari. Saya tidak masalah memiliki teman seperti mereka, malahan dari mereka saya belajar tentang arti dari persaudaraan walaupun kami tidak sedarah."
Perkataan Benua membuat Bu Arini terdiam. Bu Arini menatap siswa yang di depannya ini dengan tatapan yang sulit di mengerti."Ibu salut dengan pikiran kamu, saya bangga anak saya memiliki seorang teman seperti kamu."
"Bukan hanya saya saja Bu yang berfikir seperti itu, tetapi mereka juga memiliki pemikiran yang sama seperti saya."
Bu Arini tersenyum sebentar, Ia menghela nafasnya gusar. Ternyata pertemanan mereka begitu kuat, orang lain tidak akan bisa memutuskan tali persahabatan yang terjalin diantara mereka.
~⚪⚪⚪~
Sashi berjalan dengan tergesa-gesa, ia ingin berkenalan dengan Kaisar. Hadis ini memang sangat berani, tidak peduli akan respon yang diberikan Kaisar nanti.
"KAK KAI," teriak Sashi setelah netranya menangkap sosok Kaisar yang sedang berjalan di koridor kelas 10.
Sashi berlari menghampiri Kaisar yang hanya menoleh sejenak pada saat Sashi meneriaki namanya dan kembali berjalan tanpa menghiraukan Sashi.
"Ihhh Kak Kaisar, tunggu dong!" Sashi berusaha menyamai langkahnya dengan Kaisar. "Kalau jalan jangan buru-buru dong Kak nanti jodohnya capek ngejarnya. Contohnya gue sekarang, untung gue udah makan banyak jadi punya energi yang cukup buat ngejar."
Kaisar tidak memperdulikan perkataan Sashi, ia masih saja terus berjalan. "Kak Kaisar kok diem aja, Kak boleh minta nomor watshaap Kakak nggak? line juga boleh. Apapun Kak yang penting gue bisa deketin Kakak."
Kaisar berhenti berjalan setelah Sashi menyelesaikan perkataannya. "Lo itu anak baru disini, jaga pencitraan lo." ucap Kaisar dingin.
"Tapi Kak aku cuma minta nomor Watshaap Kakak, ohiya aku udah follow instagram Kakak loh follback yaaa pliss Kak." Sashi menyatukan kedua telapak tangannya di depan Kaisar.
"Jadi cewek jangan terlalu gampangan." Setelah mengatakan itu, Kaisar berjalan meninggalkan Sashi.
Gadis itu hanya menatap punggung lebar Kaisar yang mulai menjauh. "Mungkin waktu Kak kaisar masih bayi sering dimasukin kedalam kulkas kali ya, dingin banget." Gumam Sashi.
Sashi hendak berbalik, tetapi matanya itu tidak sengaja melihat sosok Benua yang baru saja keluar dari ruangan BK. Sashi langsung saja berlari dan menghampirinya.
"Kak Benua." Sapa Sashi tiba-tiba sehingga membuat Benua terkejut.
"Kakak kaget yaaa?" Ledek Sashi dengan sedikit tertawa.
"Nggak." Benua berjalan sehingga Sashi juga ikut berjalan dan menyamai langkah Benua yang lebar.
"Nasib gue gini banget ya Kak, selalunya gue yang nyamain langkah cowok," ucap Sashi tiba-tiba.
"Apa peduli gue?!"
Sashi berhenti berjalan dan membuat Benua juga ikut terhenti di depannya. "Mungkin kalau gue makan magnet dan Kak Benua gue kasih makan besi bukan cara yang buruk. Dengan cara itu gue bisa narik Kak Benua dengan mudah."
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Teen Fiction~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...