Saling Mempertemukan
________________________________Benua meminum jus alpukat didepannya. Sudah 30 menit ia dan Sashi menunggu tetapi orang yang ditunggu belum juga dateng. Benua sudah ingin pulang sedari tadi, tetapi Sashi memaksanya untuk menunggu sebentar lagi.
"Sepuluh menit lagi Kak, kalau nggak Dateng kita pulang," ucap Sashi dan Benua hanya menghela nafasnya sabar dan mengalihkan tatapannya kepenjuru Kafe.
"Maaf gue lama." Baron, pemuda yang sudah ditunggu oleh Sashi dan Benua baru saja datang.
Baron mengambil posisi duduk di dekat Sashi, berhadapan langsung dengan Benua. Dengan tatapan dingin, ia menatap Benua dari atas hingga kebawah.
"Nggak pa-pa yang penting Kak Baron udah mau dateng," ucap Sashi.
Sashi ingin meluruskan semuanya agar kesalahpahaman Tidka terjadi lagi. Awalnya Benua menolak untuk bertemu Baron, karena menurut Benua semuanya sudah jelas. Hubungan Baron dan Sashi sudah berakhir kan? Jadi apa lagi yang perlu diperjelas?
"Kak Ben, ini Kak Baron. Kakak kelas aku waktu di Bandung dulu," ucap Sashi memperkenalkan Baron.
Baron meringis mendengarnya. Kakak kelas? Ayolah ia dan Sashi menjalin hubungan pacaran selama 8 bulan di Bandung. Dan Sashi hanya menganggapnya sebagai Kakak kelas selama ini?
"Kak Baron, ini Kak Benua. Pacar aku." Kemudian Sashi memperkenalkan Benua. Baron hanya diam, tidak ada lagi yang membuat suara.
Sashi menghela nafasnya pelan. "Kak Baron, aku tau aku egois Kak. Tapi akan lebih egois lagi kalau hubungan kita nggak diperjelas."
Baron menatap Sashi dan tersenyum. "Gue tau, makasih Shi delapan bulannya. Gue terima kok, walaupun gue sedikit kecewa sama lo. Kok bisa-bisanya ya cewek sepolos lo mempermainkan dua hati sekaligus."
Sashi sedikit tertusuk mendengar perkataan Baron. "Tapi gue nggak bisa marah sama lo, karena gue sayang sama lo. Gue harap Benua bisa mencintai dan menyayangi lo melebihi apa yang gue kasih."
"Nggak usah takut," sela Benua.
"Gue harap Lo bisa buktiin kata-kata Lo itu," ucap Baron.
Sashi menatap keduanya bergantian. "Makasih Kak Baron."
"Bahagia Lo itu bahagia gue juga Shi, saling terkait." Baron menatap Sashi teduh. "Seandainya Lo nggak ke Jakarta mungkin kita masih bisa pacaran di Bandung. Tapi takdir memutuskan kita dengan begitu lucu."
"Semoga lo sama Benua langgeng, gue pergi dulu. Nggak ada lagi yang harus dijelasin, semuanya udah jelas. Kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi." Baron berdiri dari duduknya.
"Lo jaga Sashi," ucap Baron memperingati.
Sashi menatap kepergian Baron keluar dari Kafe. "Aku jahat ya Kak?"
"Lo egois," ucap Benua.
Sashi menatap Benua dengan sorot mata yang sulit diartikan, keningnya berkerut. "Iya Shi, Lo mainin perasaan Baron dan juga perasaan gue," ucap Benua lagi.
Baron memasuki mobilnya, ia memukul stir dengan marah. Emosinya baru bisa ia perlihatkan disaat ia sendiri.
"Bego, tolol. Lo bodoh Ron, Lo korbanin semuanya cuma buat gadis yang nggak suka sama lo. Sadar bego dia cuma permainin Lo." Baron memukul kaca mobilnya dengan siku tangannya.
Dengan nafas terengah-engah, Baron mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh. Mencoba meredam emosi yang meletup-letup di tubuhnya.
~⚫⚫⚫~
"Aduhay bohay, bodinya Salsa buat gue pengen cepet-cepet halalin," ucap Cakra, matanya mengikuti dimana seorang siswi bernama Salsa berjalan didepannya.
Guntur menyapu wajah Cakra dengan tangannya. "Zina mata bego," ucap Guntur.
Cakra menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gak ngerti lagi gue, masih SMA tapi bodynya udah kayak Tante muda. Body gitar spanyol cuyyy."
"Gak tertarik," Jiwa tiba-tiba membuka suara.
"Iyalah Lo nggak tertarik, di otak lo cuma ada Caya," ejek Cakra.
"Yaiyalah gue beda sama lo. Di hati lo nyimpen banyak pacar, di otak Lo nyimpen cewek-cewek yang modelan kayak tadi."
"Bener tuh Wa, definisi cowok ganteng itu satu hati satu wanita. Bukan satu hati 20 Wanita," tambah Guntur.
"Cielahhh, mana cukup gue kalau cuma satu. Nggak kerasa," ucap Cakra.
"Pantes sih Lo emang cocok jadi cicak, merayap kemana-mana. Liat nyamuk langsung srep." Benua ikut menimpali.
"Cicak Fuckboy nya sungai Amazon," rjek Jiwa sambil tertawa.
"Orang ganteng banyak yang iri, kudu sabar." Cakra mengelus dadanya.
"Ehh Ben, gue denger-denger gosip yang beredar tadi pagi. Kemarin ada yang nemuin Sashi dan ngaku kalau dia itu pacarnya Sashi," ucap Guntur.
"Ohh, namanya Baron. Mereka udah putus," ucap Benua memberitahu.
"Gilaya, repot banget nemuin Sashi padahal udah ajdi mantan. Gak ngotak." Ucap Cakra sambil memakan kacang.
"Baru putus kemarin."
"HA?"
Jiwa, Guntur dan Cakra terkejut mendengar perkataan Benu. "Gila, baru kemarin putusnya? Sedangkan Lo jadian sama Sashi udah lebih dua bulan anjirtt," heboh Cakra.
"Hm."
"Wahh gila di Sashimi, mukanya polos tapi bisa mainin perasaan cowok juga." Tambah Cakra lagi.
"Dia pacar gue," ucap Benua memperingati Cakra.
"Calon Bucin," gerutu Cakra.
Sashi meletakkan batagornya keatas meja. Perutnya sudah berbunyi sedari tadi. "Akhirnya bisa makan juga."
Rindu mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin. "Lo sadar nggak sih, hampir semua orang ngeliatin Lo."
Sashi melakukan hal yang sama yang Rindu lakukan, memang benar banyak oasnag mata yang memperhatikannya. Sashi sadar itu. "Gue sadar, sangat sadar."
"Ohiya Shi, emang bener rumur yang beredar kalau Baron nemuin Lo kemarin?" Tanya Rindu.
Sashi mengangguk sambil memasukkan batagor kedalam mulutnya. "Iya, parahnya lagi gue sama Kak benua. Dan dia bilang ke Kak Benua kalau gue ini pacarnya."
"Apa?"
"Iya, mungkin itu sebabnya banyak yang ngeliatin gue sekarang. Netizen emang sukanya julid. Nyinyir terus padahal nggak tau yang sebenarnya."
"Lo nggak klarifikasi?"
"Buat apa? Gue bodoamat. Dosa dia sendiri yang nambah. Justru pahalanya ngalir ke gue, ya nikmatin aja orang yang gosipin kita. Selagi gak terlalu ngerugiin."
Ada benarnya juga. Rindu mengedikkan kedua bahunya lalu meminum jus didepannya. "Terus gimana hubungan Lo sama Kak Benua?"
"Baik, gue juga udah jelasin semuanya ke kak Benua. Kak Baron juga terima keputusan gue."
"Kasian tau nggak Shi, Baron udah capek-capek buat temuin di Jakrta tapi yang dia dapat malah kecewa dari Lo," Ucap Rindu merasa iba kepada Baron.
"Ya terus gue harus gimana lagi? Seandainya Kak Benua Sama Kak Baron terima gue duain yaa mungkin gue pacarin aja dua-duanya."
Rindu menepuk kepala Sashi pelan. "Jangan egois, sisain satu." Sashi tertawa mendengar perkataan Rindu.
Semuanya berjalan baik sekarang, Benua menjadi pacarnya dan Baron sudah menerima semua itu.
⚪⚫⚪⚫
JANGAN LUPA VOTE DAN BERI KOMENTAR SEBANYAK-BANYAKNYA YAAAA
SAYA JANJI AKAN MEN-FOLLOW AKUN WATTPAD DAN INSTAGRAM PENULIS!
WKWKWK
Tetap bahagia dan jangan lupa untuk bernafas
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Teen Fiction~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...