Apa Yang Ingin Di Hindari Malah Di Pertemukan
______________________Sashi menutup pintu kamarnya, ia berdiri dengan bersandar di pintu berwarna putih itu. "Jantung gue." Sashi memegang dadanya di mana jantungnya berdetak kencang.
"Gue berani amat ya nyium pipi anak orang," Ucap Sashi kepada dirinya sendiri.
Natha berjalan menuju kasurnya. Kedua tangannya ia taruh di atas dadanya. "Gimana kalau Kak Benua marah, gue takut ketemu sama dia besok. Mau di taruh dimana muka gue kalau bukan di kepala, amsyong deh nih gue berani amat jadi cewek."
Sashi mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Benua. Sashi tampak berfikir dan menimang-nimang apakah ini jalan yang baik?
Lama berfikir, akhirnya Sashi mengirimkan pesan kepada Benua.
Sashi mematikan ponselnya, ia gerah dan ingin mandi sekarang. Sashi gerah akibat apa yang dilakukannya tadi.
Benua baru saja selesai mandi, rambutnya masih basah dan sekarang ia keringkan dengan handuk.
Benua mengambil ponselnya yang ada di atas kasur. Sebuah notif pesan menarik perhatiannya, kemudian ia membuka pesan tersebut.
Sashi Cantik💜
|Kak Benua jangan baper ya karena ciuman tadi|
16.43|Maafin Sashi karena udh brani nyium pipi Kak Benua(:|
16.43Benua tampak syok membacanya, bisa-bisanya gadis itu mengirimkan pesan yang seperti ini padanya.
Dan apa yang Sashi katakan, Baper? Mungkin memang benar Benua menjadi uring-uringan sekarang, ia masih saja kepikiran akan sikap Sashi tadi.
"Nih cewek polos atau pura-pura polos?" Gumam Benua. Benua memilih untuk tidak membalas pesan dari Sashi.
~⚫⚫⚫~
Benua memilih untuk pergi kerumah Cakra. Hari ini hari minggu, jadi sekolah lagi libur dan hari minggu waktunya siswa dan siswi istirahat.
"Cak, lo pernah nggak di cium cewek?" Tanya Benua tiba-tiba yang membuat Cakra langsung menjatuhkan ponselnya.
"Apaan loh Ben, pipi gue mahal kali. Tapi kalau ada cewek yang mau nyium sih nggak pa-pa asalkan cantik," Ucap Cakra seraya menyengir.
"Lo pernah di cium cewek ya Ben?" Tebak Cakra dengan antusias dan nada suara yang dibuat-buat seperti tebakannya benar saja.
"Apaan sih lo Cak nggak lah." Bantah Benua, walaupun tebakan Cakra benar adanya.
"Hati-hati bro cewek memang ada yang ganas, Hahaha" Ucap Cakra seraya tertawa lebar.
"Cicak, keluar yuk cari makan. Di rumah lo miskin amat nggak ada makanan." Benua merasa lapar, sedari tadi tidak ada makanan yang tersedia di rumah Cakra, dan mereka berdua hanya memainkan game.
"Nyokab sama bokap gue pergi ke Bogor. Temen bokap gue ada yang meninggal, jadi deh gue ditelantarin di rumah sendirian. Pembantu gue juga pulang kampung."
"Lama tau nggak lo cerita, ayo cari makan." Benua sudah berdiri dan mengambil kunci motornya dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Cakra.
"Tunggu gue WOIII" Teriak Cakra.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Teen Fiction~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...