E m p a t p u l u h

1.8K 143 0
                                    

Siapa Baron?
______________________

Sashi dan Rindu berjalan keluar dari gerbang SMA Darma. Sashi meminta agar Rindu menemaninya dirumah karena Kak Tio akan pergi mensosialisasikan kampusnya diluar kota Jakarta.

Awalnya Tio ingin menolak, tetapi dengan terus Sashi membujuknya dan mengatakan akan baik-baik saja maka Tio akhirnya memilih untuk pergi. Asalkan Sashi meminta temannya untuk menemaninya selama Tio pergi.

Kedua gadis itu menunggu angkot tepat didepan gerbang. Motor Vespa Rindu sedang rusak, jadilah beberapa hari ini Rindu naik angkot.

Untuk meminta diantar Benua juga Sashi malu, lagipula Benua sedang ada latihan basket. Sashi Tidak ingin merepotkan Benua.

Sashi menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, memastikan apakah ada angkutan umum yang akan lewat. Tetapi belum ada tanda-tanda angkot akan melewati daerah sekolahnya.

Mata Sashi terpaku saat menatap lurus kedepan. Dimana seorang lelaki seumuran dengan Benua berdiri tepat di seberang jalan dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celana yang dipakainya.

"Kak Baron," Gumam Sashi, tetapi dapat didengar oleh Rindu.

Rindu yang tengah bermain ponsel menoleh kearah Sashi. Mengikuti arah pandang Sashi kemudian meletakkan ponselnya disaku seragamnya.

"Baron siapa?" Tanya Rindu.

"Hai Shi, akhirnya kita ketemu." Tiba-tiba laki-laki yang bernama Baron sudah berada tepat dihadapan Sashi dan Rindu.

Banyak siswi-siswi yang berbisik saat melihat Baron. Iya mari kita akui bahwa Baron memang memiliki ketampanan diatas rata-rata.

Tinggi 175 cm, kulit putih bersih, hidung mancung, alis yang tidak terlalu tebal dan tipis, kumis tipis dan memiliki gigi gingsul.

"Kak Baron ngapain ke sini?" Tanya Sashi.

"Ya ketemu lo lah, gue rindu sama lo. Salah gue nemuin pacar gue sendiri?" Sashi terdiam.

Sedangkan Rindu mengerutkan keningnya saat mendengar kata pacar yang keluar dari mulut yang Rindu tau bernama Baron.

"Shi." Sashi tersadar saat Rindu memegang bahunya. "Lo kenapa? Dia beneran pacar lo?" Tanya Rindu.

Sashi tidak menjawab pertanyaan Rindu, ia tidak tau harus menjawab apa. "Hmm, Dia-"

"Gue Baron, pacarnya Sashi di Bandung. Lo temen barunya Sashi?"

"Eh," Kaget Rindu saat mendenga kata pacar untuk yang kedua kalinya.

Mobil angkot yang sudah lama Sashi tunggu berhenti tepat di hadapannya. "Maaf ya Kak Baron, Sashi duluan," Ucap Sashi lalu menarik Rindu masuk kedalam mobil angkot.

"Tapi Shi." Baron tidak dapat mencegah Rindu yang sudah menaiki angkot dan berlalu pergi. Baron hanya dapat melihat mobil angkot tersebut yang semakin menjauh.

"Kenap lo seakan-akan gak kenal gue Shi," Gumam Baron.

~⚪⚪⚪~

Benua memukul-mukul bola basket kelantai, tatapannya lurus kedepan dimana jaring basket yang berjarak sekitar 5 meter didepannya.

Setelah mengamati, Benua men shoot bola dan masuk. Teman-temannya memberikannya sebuah tepuk tangan yang meriah.

Benua berjalan menuju tempat duduk dipinggir lapangan. Membuka tutup botol air minum dan meneguknya hingga setengah.

Setelah minum, Benua duduk dan mengambil handuk kecil lalu menlap keringat yang membanjiri leher, kening dan lengan atasnya.

Meraih ponselnya yang berada didalam tas. Mengirimkan Sashi pesan untuk menanyakan apa gadis itu sudah sampai di rumahnya.

HERMOSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang