Ajakan Malam Minggu
______________________Terdengar suara gembira murid-murid kelas 12 IPA 2 setelah bel tanda istirahat berbunyi. Ada yang sudah memasukkan buku kedalam tas, ada yang sudah bersiap-siap menuju kantin. Padahal Pak Hery belum keluar dari kelas.
"Sekian untuk pelajaran hari ini, selamat beristirahat," Ucap Pak Hery sebelum keluar dari kelas.
Perlahan-lahan murid-murid kelas 12 IPA 2 berjalan keluar kelas menuju ke kantin untuk mengisi perut yang sudah kelaparan.
Cakra mengambil posisi duduk diatas meja, disampingnya ada Benua. Ia menghadap kebelakang dimana ada Jiwa dan Guntur.
"Guys guys guys, gue punya tebak-tebakan. Ayam, ayam apa yang gak bisa dipegang?" Cakra menaik-naikkan kedua alisnya dan menatap Jiwa, Benua dan Guntur secara bergantian.
Tetapi ketiga sahabatnya itu hanya menatap Cakra dengan tatapan tanpa minat untuk menjawab tebak-tebakan Cakra.
"Ben, Lo jawab dong kan Lo tuh pinter!" Ucapan Cakra seperti memaksa Benua untuk menjawab tebak-tebakan yang ia buat sendiri.
"Eh Cicak, Benua tuh buang-buang tenaga tau gak buat mikir tebak-tebakan Lo yang unfaedah itu," Ucap Guntur.
"Helleh, bilang aja lo gak bisa jawab Tur," Balas Cakra.
Terdengar suara helaan nafas kasar dari Cakra. "Ini gak ada yang mau ngejawab tebak-tebakan gue?" Ucap Cakra mulai kesal.
Kembali lagi, ketiganya hanya menatap Cakra malas. Benua yang hanya sibuk memutar Mutar pulpen diatas meja, Jiwa yang hanya menatap kedepan dengan tatapan datar sebelum ia melirik malas kearah Cakra dan Guntur yang memijit pangkal hidungnya.
"Kalian emang gak bisa di andelin, gue mulai ragu sama otak lo Ben." Cakra mendapat lirikan mata sinis dari Benua. "Eehh gak kok Bos becanda," Cakra menyengir lebar.
"Oke guys, karena kalian semua gak bisa ngejawab biar gue sendiri yang jawab," terdengar suara helaan nafas gusar dari Cakra. "Jadi jawabannya adalah...." Cakra menggantung perkataannya, Ia ingin membuat teman-temannya penasaran. Tapi mereka bertiga sama sekali tidak menampilkan raut yang Cakra inginkan.
Cakra sedikit membungkukkan badannya dengan menaruh kedua siku tangannya diatas paha dengan kedua tangannya menyatu di depan. Ia seperti menampilkan wajah serius
"AYAM HILANG. Ayamnya aja gak ada gimana caranya mau dipegang coba. HA HA HA HA." Cakra menjadi heboh sendiri.
Krik krik krik krik
Jiwa, Benua dan Guntur hanya menatap Cakra dengan tatapan datar, malas dan tidak berselera sama sekali dengan kelucuan Cakra yang ia sedang lakoni-_-
"Ternyata gue itu pinter tau gak, buktinya gue bisa jawab tebak-tebakan yang gue buat sendiri. BENNN GUE PINTER BEN, GUE UDAH BISA NGEJAWAB PERTANYAAN BEN. TERNYATA GUE INI PINTER." Cakra mengguncang-guncang tubuh Benua.
BRAKKK
"LO BISA DIAM GAK."
Cakra terdiam mematung mendengar gebrakan meja dan betakan Jiwa, aurah iblis Jiwa sudah keluar mungkin karena sudah tidak tahan akan perilaku Cakra.
Cakra hanya mengerjapkan matanya tanpa berniat bergerak sedikitpun. Ia masih pada posisi awal pada saat mengguncang tubuh Benua.
Kenapa Jiwa yang marah, Cakra kan mengguncang tubuh Benua. Ayo bantu jawab apa kesalahan Cakra?
Jiwa berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari kelas tanpa mengucapkan apapun lagi.
Barulah setelah Jiwa tidak terlihat lagi, Cakra melepaskan tangannya dari bahu Benua. "Ternyata cowok juga bisa PMS kalau lagi ada masalah dalam percintaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Teen Fiction~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...