E m p a t p u l u h d e l a p a n

1.9K 133 6
                                    

Hari Ulang Tahun Sashi_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Ulang Tahun Sashi
_____________________________

"Happy Birthday Sashi, Happy Birthday Sashi, Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday Sashi."

Satrio memasuki kamar Sashi sambil membawa kue dengan lilin angka bernomor 16 di tengah dan di kelilingi oleh lilin kecil di pinggirnya.

Sashi yang merasa terusik dibalik selimutnya, membuka matanya kala mendengar suara Satrio yang bernyanyi untuknya.

Sashi mengucek kedua matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya. Jam Beker yang berada diatas nakas tepat menunjukkan angka 12 lewat tiga menit.

Dengan mata yang membulat sempurna, Sashi menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Selamat ulang tahun adik cantiknya Kakak, semoga apa yang di inginkan dapat tercapai," ucap Satrio lalu mencium kening adiknya lembut.

"Ihhh Kak Tio, Sashi terharu tau," ucap Sashi sambil memukul bahu kakaknya. Air matanya sudah memenuhi pelupuk matanya, siap untuk mengalir ke pipinya.

"Ehhh kok nangis sih, tiup lilinnya dong. Sebelum itu kamu berdoa dulu." Satrio menempatkan kue tersebut tepat dihadapan Sashi.

Sashi memejamkan matanya, berdoa didalam hatinya. Satrio yang melihatnya menyunggingkan senyumnya. Setelahnya Sashi meniup lilin dihadapannya sampai padam.

Sashi mengambil pisau yang Satrio bawa bersama kue ulangtahunnya dan memotongnya. Potongan kuenya ia berikan kepada Satrio, setelahnya Satrio menyodorkan kuenya kembali untuk Sashi makan.

Sashi memeluk Satrio lalu menangis. "Heyy kok nangis?" Tanya Satrio lalu menyimpan kue ulang tahun diatas nakas. Ia menarik Sashi dari pelukannya dan memegang kedua bahu adiknya. "Seharusnya kamu bahagia, ini kan hari ulang tahun kamu."

"Sashi menangis bahagia tau kak, Kakak orang pertama yang ngucapin Sashi selamat ulang tahun. Makasih ya Kak Tio, Kak Tio udah menjadi Kakak sekaligus orang tua bagi Sashi. Maafin aku kalau aku sering nakal," ucap Sashi lalu memeluk Satrio lagi.

"Aku sayang sama Kakak, jangan pernah tinggalin aku ya Kak. Karena kalau Kakak pergi aku sama siapa? Atau kalau Kak Tio pergi Sashi ikut aja ya. Aku nggak bisa jauh-jauh dai Kakak."

"Heyyy, Kakak nggak akan pernah ninggalin kamu. Walaupun Kakak meninggal, Kakak akan selalu berada disamping kamu. Jagain kamu."

Sashi mengurai pelukannya, lalu ia memukul bahu Satrio lagi. "Ish, Kakak jangan ngomong gitu ih. Aku nggak suka dengarnya," ucap Sashi kesal.

Satrio tertawa, ia lalu menarik kedua pipi adiknya. Memutar-mutar pipi Sashi gemas. "Uluh uluh, adiknya Kakak marah."

"Janji ya Kak jangan pernah ngomong gitu lagi, aku nggak suka!"

"Iya."

"Aku sayang Kak Tio, sayang sayang sayang." Sashi mencium kedua pipi Kakaknya. Ia beruntung mendapat Kakak seperti Satrio yang sangat menyayanginya.

HERMOSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang