D u a p u l u h e n a m

1.8K 173 5
                                    

Kemarahan Benua Aksa Prawiba
_____________________________

Karena Lo baru akan terluka setelah gue terluka Sashi

~Benua Aksa Prawiba~

Hawa dingin semakin menusuk Sashi kala angin menerpa kulit wajahnya. Kencan Malam Minggu bersama Benua berjalan baik. Walaupun tidak seperti para pasangan Bucin lain, tetapi Sashi senang.

Apalagi tentang perkataan Benua waktu ditaman. Mengingat hal itu Sashi tersenyum-senyum sendiri. Benua mengakui bahwa Sashi gadis yang cantik.

Sashi menutup kedua matanya, ia merasa sangat nyaman di dekat Benua. Jujur saja, Sashi menerima dan tidak menolak Benua pada saat Kakak kelasnya itu mengklaim dirinya sebagai miliknya hanya karena Benua tampan.

Sedangkan Benua, sama sekali tidak merasa risih karena Sashi yang memeluknya. Bahkan Benua sering tersenyum sendiri dibalik helm hitamnya, entah perasaan apa ini Benua tidak tau.

Ia nyaman didekat Sashi, walaupun terkadang gadis itu sering bertingkah konyol dan bicaranya yang licin tapi itu penilaian lebih untuk Benua.

Benua menatap kearah spion motornya, ia memicingkan kedua matanya kala melihat lima motor besar berwarna hitam yang sedari tadi terus mengikutinya.

Jaraknya memang tidak terlalu dekat, tapi Benua tau kelima motor itu mengikutinya. Benua menambahkan kecepatan motornya sehingga Sashi berteriak kencang.

"AAA KAK BENNN JANGAN NGEBUT." Teriak Sashi.

"KALAU LO NGGAK MAU KENAPA-NAPA, PELUK GUE YANG ERAT." Benua sedikit berteriak, karena ia yakin jika ia menggunakan intonasi suara yang biasa maka Sashi tidak mendengarnya.

Sashi memeluk Benua dengan sangat erat, kepalanya juga ia sembunyikan dibelakang leher Benua. Ia memejamkan matanya, Sashi merasa sangat ketakutan.

Sial, kelima motor yang mengikuti Benua berhasil mensejajarkannya dengan motor merah milik Benua.

Ini karena Benua tidak terlalu mengebut, ia sadar bahwa ia membawa Sashi bersamanya Benua tidak ingin membahayakan Sashi.

Sampai salah satu motor yang mengejar Benua menyalip dan berhenti secara tiba-tiba. Benua refleks me rem mendadak sepeda motornya dan membuat Sashi yang duduk dibelakangnya terhantuk ke punggung Benua.

Benua melepaskan tangannya pada stater motornya dan menggenggam tangan Sashi yang berada diatas perutnya dan masih memeluknya. Benua menggenggamnya kuat, Sashi adalah tanggung jawabnya sekarang ia sudah berjanji dengan Kak Satrio akan menjaga Sashi.

Tangan Sashi yang dingin bertemu dengan tangan Benua yang hangat.

Motor Benua sudah dikelilingi oleh orang-orang bertopeng, Jumlahnya 8 orang.

Kenapa? Kenapa selalu ada saja orang yang menghadang mereka berdua ketika sedang bersama. Ini kali kedua mereka di hadang, tapi kali ini lebih menyeramkan tubuh orang-orang yang mengelilinginya besar-besar dan juga bertopeng.

Ditambah lagi dengan sepinya jalanan dan keadaan yang temaram. Situasi ini menambah ketakutan Sashi.

Benua melepaskan helmnya dan menengok kebelakang Sashi. "Shi, Lo turun." Sashi menuruti perkataan Benua.

Tetapi pada saat kedua telapak kaki Sashi menapak di aspal, dua orang diantara mereka langsung menarik Sashi mundur.

Benua tidak tinggal diam saja, ia membuang helmnya asal dan ingin berjalan menghampiri Sashi tapi langsung dihadang oleh keenam orang-orang yang menghadangnya.

HERMOSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang