Hari Pertempuran!
_______________________Satu persatu anak-anak VESTOR mengambil perlengkapan untuk bertempur. Jam sudah menunjukkan pukul 03: 50, saatnya bersiap-siap ke medan perang.
Beberapa balok yang berjejer rapi di tembok samping bengkel Bang Jay mereka ambil, mereka tidak menggunakan senjata tajam hanya balok kayu. Setidaknya ada alat yang membantu mereka jika bertempur, kita tidak tau bom apa yang musuh bawa.
Anak VESTOR dengan jaket bomber berwarna hitam dengan tulisan VESTOR di punggung dan juga didada sebelah kanan terdapat lambang burung elang dengan tiga bintang diatas kepala dan tambahan gambar rantai mengelilinginya berbentuk lingkaran.
Mereka melakukan doa terlebih dahulu sebelum bertempur. Dengan membentuk lingkaran dengan ke empat inti VESTOR dan Bang Jay yang ditengah, Bang Jay lah yang akan memimpin doa. Karena menurut mereka Bang Jay lah yang lebih tua dari mereka.
"Ingat kalian semua menginginkan untuk menang, tapi prioritas kalian haruslah teman. Kalian harus saling membantu, jika kalian memegang teguh persaudaraan antar sesama anak VESTOR maka kemenangan akan ada ditangan kalian."
Bang Jaya menatap satu persatu anggota inti VESTOR dan tatapannya berhenti di Ketua VESTOR.
"Sebelum kalian berangkat, mungkin ketua kalian ingin menyampaikan sesuatu?" Jiwa menganggukkan kepalanya.
"Saya sebagai ketua dari VESTOR, Jiwa Ksatria Buana. Kalian anak-anak VESTOR adalah tanggung jawab saya sebagai ketua, apa yang dikatakan Bang Jay benar. JIKA KITA MEMEGANG TEGUH PERSAUDARAAN, MAKA KEMENANGAN AKAN ADA DITANGAN KITA."
"Kemenangan memang penting, tapi solidaritas kita antar sesama teman diatas segalanya," Tambah Jiwa.
Setelahnya Bang Jay memimpin doa. "Baik sebelum kalian berangkat alangkah baiknya kita berdoa, berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai!"
Anak-anak VESTOR mulai berdoa, mereka memang berbeda-beda. Jumlah anak VESTOR yang cukup banyak dan dari kalangan yang berbeda-beda dan agama yang berbeda. Tapi perbedaan merekalah yang membuat persaudaraan yang terjalin semakin erat.
Satu persatu dari mereka menaiki motor masing-masing, dan adapula yang berboncengan.
Benua, sebelum berangkat pemuda itu mengambil ponselnya yang berada disaku celana sekolahnya dan mengirimkan seseorang pesan.
Suara deruman motor ditengah jalan yang sepi, dengan beberapa pohon yang tumbuh dipinggiran jalan dan juga dedaunan kering yang mengisi pinggiran aspal.
VESTOR, yang diketuai oleh seorang Jiwa sang SILET TAJAM nya Vestor. Jiwa mengangkat tangan kanannya keatas sambil mengepal.
Anak-anak VESTOR pasti tau tanda apa itu, Jiwa memberi isyarat untuk mereka berhenti karena sudah sampai ditempat tujuan.
Benua melirik kearah Jiwa sejenak, setelahnya ia menatap kedepan dimana sudah ada anak FELIX yang berdiri memenuhi jalan.
Tetapi ada yang janggal, anggota Felix yang dibawa Tegar diluar pikiran anak VESTOR. Jumlah mereka cukup banyak, bahkan FELIX merekrut anggota yang usianya lebih tua dari mereka.
Dan lebih parahnya lagi FELIX merekrut anggota yang lingkungannya penuh dengan kekerasan, seperti preman pasar dan juga seorang pemalak pedagang kaki lima dijalan.
"Mangsa yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga," Ucap Tegar sambil menurunkan kacamata hitam miliknya.
"Lo semua yang akan menjadi makanan anak VESTOR," Ucap Guntur marah, sampai-sampai urat lehernya nampak.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
أدب المراهقين~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...