Penyebab putus
_____________________________Sashi berjalan keluar toilet dengan memegang perutnya sakit. Sore ini ia kedatangan tamu bulanannya. Ia mengecek lemari nakas, stok pembalutnya hampir habis.
Dengan lemas Sashi berjalan menuju lemari, mengambil Hoodie berwarna ungu dipadukan dengan celana trening hitam polos. Ia berniat keluar ke supermaket untuk membeli kebutuhannya.
Sore ini ia pergi keluar sendiri, Kak Tio belum pulang. Sashi berjalan keluar kamarnya, sendal jepit berwarna hitam mejadi pengalas kakinya. Jarak rumah dan supermaket terdekat sekitar 100 Meter. Sashi hanya perlu berjalan kaki untuk sampai.
Sashi mula berbelanja, mengambil segala kebutuhan. Snack, wafer, biskuit sampai minuman kaleng sudah memenuhi troli yang Sashi dorong. Sashi berhenti, mengambil 5 pak pembalut.
Saat ia ingin meletakkannya di trolli, seorang gadis yang sangat Sashi kenali berdiri disampingnya dan berbelanja kebutuhan yang sama dengannya.
"Kak Runi?" Sapa Sashi.
Runi tersentak dan menoleh, tersenyum melihat Sashi. "Loh Sashi, lagi dapet juga?" Ucap Runi sambil tertawa.
Sashi hanya menyengir. "Kak Runi belanja sama siapa?" Tanya Sashi.
"Sendiri, kalau lo sama siapa?"
Sashi mengangguk-anggukkan kepalanya. "Sendiri juga Kak, kebetulan rumah Sashi deket sini."
Sashi dan Runi mendorong troli masing-masing menuju kasir. Setelahnya mereka berdua keluar dengan membawa kantong plastik putih yang berisi belanjaan mereka.
"Mau langsung pulang Shi?" Tanya Runi saat sampai di disamping mobilnya.
"Iya Kak."
"Temenin makan mau nggak? Kalau langsung pulang boring aja dirumah."
Sashi berfikir, ada benarnya juga. "Yaudah deh, tapi penampilan Sashi gini Kak cuma pake sendal jepit." Runi mengikuti arah pandang Sashi kebawah, melihat kedua kaki Sashi yang memakai sendal jepit berwarna hitam.
"Nggak pa-pa, cuma didepan doang makan es krim gue traktir deh. Hitung-hitung pernah nolongin waktu itu."
Sashi menganggukkan kepalanya, lalu Runi masuk kedalam mobil merahnya dan di ikuti oleh Sashi. Belanjaan mereka ia taruh di jok belakang.
Di kedai ice criem, Sashi dan Runi menikmati ice cream yang masing-masing mereka pesan. Sashi dengan rasa cokelat dan Runi dengan rasa Vanila bercampur cokelat.
"Gue denger-denger, lo udah resmi pacaran sama Ben?"
Sashi menyuapi sesendok ice criem masuk kedalam mulutnya. Ia mengangguk, "iya Kak, udah resmi." Ucap Sashi sambil tersenyum manis.
"Sikap Benua gimana sama lo?" Tanya Runi.
"Kak Benua baik."
"Semoga lo langgeng ya Shi sama Benua. Gue doain semoga lo bisa bertahan sama sikapnya Benua." Ucap Runi selanjutnya.
Sashi memicingkan kedua matanya. "Emangnya Kak Benua kenapa Kak?"
"Nggak, nggak papa nanya aja."
Sashi memicingkan kedua matanya, ada perasaan tidak suka atas perkataan Runi. "Kak Runi kenapa? Menurut aku ya Kak gak baik ngurusin hidup mantan lagi. Dan orang yang masih ngurusin mantannya itu bisa dibilang masih move on," Ucap Sashi menusuk.
Runi tertawa. "Ya nggaklah Shi, gue udah move on kok. Buktinya udah punya pacar kan, tandanya gue udah move on."
"Iya sih, semoga Kak Runi emang udah bener-bener gak suka sama Kak Benua lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Teen Fiction~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...