Malam Minggu
________________Malam Minggu, malam sakral buat para jomblo. Dimana mereka hanya menyaksikan bintang dijendela kamar sambil memohon agar hujan turun dimalam itu.
Apa yang akan kalian lakukan jika malam Minggu tiba?
Rebahan sambil bermain ponsel?
Menonton tv?
Atau, menghabiskan waktu bersama keluarga?
Untuk kalian para jomblo, mungkin hanya menganggap Malam Minggu seperti malam-malam biasanya. Tidak ada hal istimewa dimalam Minggu, tetapi berbeda dengan pasangan yang sedang dimabuk cinta mungkin mereka akan menghabiskan waktu diluar.
Seperti yang Sashi lakukan sekarang. Gadis itu sedang bersiap-siap, sebentar lagi Benua akan datang menjemputnya.
Benua sempat menolak, tetapi Sashi terus memaksanya dengan cara terus menelvonnya. Mungkin Benua merasa jengah akan Sashi dan akhirnya mengiyakannya.
Terdengar suara pintu kamar Sashi terbuka, Kak Tio masuk kekamar Sashi. "Ada teman kamu dibawah."
Sashi berdiri dan berbalik menghadap ke arah Satrio. Kakaknya itu belum tau jika Sashi sudah memiliki pacar, Sashi belum berani mengatakannya.
"Kamu mau kemana Dek?"
"Ya mau keluar lah Kak, ini kan malam Minggu."
"Kalau sampai kakak tau kamu punya pacar, kakak pecahkan pala pacar kamu Dek." Perkataan Kak Tio membuat Sashi merinding.
"Kak Tio, Sashi itu udah besar. Sashi juga mau tau rasanya kehidupan remaja itu gimana ya contohnya pacaran."
"Kakak cuma nggak mau terjadi apa-apa sama kamu."
Sashi memegang kedua lengan Kakaknya. "Kak Tio, Sashi juga tau mana hal yang benar dan salah. Sashi tau kekhawatiran Kak Tio, terima kasih sudah menjadi Kakak terbaik Sashi." Sashi memeluk Kakaknya.
Sashi dan Satrio turun dari tangga dan menuju ruang tamu. Sashi tersenyum kala melihat Benua yang duduk di sofa. Penampilan Kak Benua membuat Sashi terpukau, Hoodie berwarna hitam dan celana jeans hitam serta dipadukan dengan sepatu Vans hitam dengan tambahan garis putih.
Sashi tidak sabar untuk melakukan kencan pertama dengan Benua, tidak salahkan jika Sashi menyebutnya sebagai kencan?
Kak Tio mengambil posisi duduk disofa tunggal. Ia memandang Benua dengan sorot mata kurang menyenangkan. "Bukannya Lo yang pernah nganter adek gue pulang?"
"Iya Bang, itu saya."
Kak Tio mengalihkan tatapannya mengarah ke Sashi, adiknya itu hanya tersenyum lalu menunduk.
"Lo pacaran sama adek gue?"
Sashi tidak sabar mendengar perkataan Benua yang akan mengakuinya sebagai pacar di depan Kak Tio.
Benua menatap kearah Sashi, gadis itu menatap mata Benua dengan sorot mata agar Benua mengatakan ia.
"Iya Bang, tapi ada unsur keterpaksaan"
Sashi mengembangkan senyumnya, ingin rasanya ia melakukan aksi kayang di tempatnya sangking senangnya.
"Putusin adek gue!"
Sashi membelalakkan matanya. "Kak Tio, kok ngomongnya gitu sih," Ucap Sashi dengan sedikit marah dan hampir menangis.
Satrio menggeleng gelengkan kepalanya. "Jangan cengeng di depan pacar, ntar pacar kamu ilfel terus diputusin beneran."
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Teen Fiction~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...