Apa yang gadis ini lakukan?
________________________________Hari Sabtu, hari dimana kelas Sashi mendapat giliran mata pelajaran olahraga di jam kedua.
Sashi merapikan penampilannya, baju olahraga berlengan pendek warna kuning dengan trening hitam panjang.
Sashi mengikat rambutnya menjadi satu tanpa bantuan sisir, rambutnya bisa rapi tanpa bantuan benda itu.
"Olahraga juga?"
Sashi terkejut karena orang di sampingnya yang berbicara. "Kak Runi? iya Kak." Sashi tersenyum.
"Jam olahraga kita sama dong," Ucap Runi sambil merapikan baju olahraganya agar terlihat rapi.
Pertanyaan bodoh, itulah yang ada dipikiran Sashi sekarang. Tetapi ia berusaha menanggapinya dengan baik.
"Iya Kak."
"Aku keluar duluan Kak," Pamit Sashi.
"Eh tunggu," Suara Runi mencegahnya. Sehingga membuat Sashi kembali membalikkan badannya dan menatap Runi.
"Kenapa Kak?" Tanya Sashi dengan alis berkerut.
"Kemarin gue liat lo sama Benua di depan perpustakaan, kalian ngapain? pacaran yaa?" Tebak Runi yang membuat Sashi melototkan matanya.
"Nggak Kak, jadian aja nggak gimana mau pacaran," Bantah Sashi.
Runi tersenyum. "Kalian keliatan cocok tau nggak, pacaran aja."
"Kak Runi apa-apaan sih, masih ngurusin hidup mantan," Ucap Sashi disertai dengan kekehan.
"Gue cuma kasian aja sama Benua, gue takut dia gagal move on dari gue."
Runi terlalu percaya diri. Sashi yakin perasaan Kak Benua sudah hilang kepada Kak Runi. "Kak Runi terlalu percaya diri, gue takut malahan Kak Runi yang nggak bisa lupain Kak Benua walaupun udah punya pacar."
Runi terdiam."Gue udah sepenuhnya move on dari Benua," Ucap Runi.
"Alhamdulillah, jadi kalau gue jadian sama Kak Benua, Kak Runi jangan minta Kak Benua dari gue ya."
"Ya enggaklah, gue malahan doain kalian semoga langgeng."
"Aamiin"
Sashi dan Rindu sudah duduk di kantin. Mereka sedang meredakan tenggorokan yang kering karena olahraga tadi. Beruntung jam setelah olahraga adalah istirahat, jadi mereka bisa langsung meluncur ke kantin.
"Sumpah ya Rin tadi tuh praktek kebugaran jasmani buat tubuh gue pegel-pegel," Keluh Sashi.
"Yaelah Shi, gitu doang," Ucap Rindu meremehkan Sashi.
"Lo nggak ngerasain jadi gue Rindu, sumpah muka gue panas banget pasti udah merah karena matahari tadi, perawatan gue sia-sia dong."
Rindu memutar kedua bola matanya. "Apanya yang nggak ngerasain coba, gue juga ikutan olahraga kan tadi." Sashi menyengir mendengar perkataan Rindu, Benar juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Teen Fiction~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...