Nasi Goreng Buatan Kak Tio
___________________________Bel tanda istirahat sudah berbunyi 3 menit yang lalu, Sashi mengeluarkan kotak bekal berwarna ungu dan Tumbler air yang juga berwarna ungu dari dalam tasnya yang berwarna ungu. MEMANG SI RATU PURPLE.
Rindu yang duduk disamping Sashi hanya memperhatikan pergerakan Sashi yang mengeluarkan Tumbler dan kotak makan dari dalam tasnya.
"Loh, Lo mau kemana?" Tanya Rindu saat Sashi sudah berdiri.
"Mau ke kelas Kak Benua," Jawab Sashi.
"Mau ngapain?" Tanya Rindu lagi.
"Ngasih bekal lah."
"Ngapain sih lo perhatian banget sama dia?"
Sashi teringat sesuatu, ia belum memberitahu Rindu tentang dirinya dan Benua yang sudah menjalin hubungan berpacaran. Sangking senangnya, Sashi lupa memberitahu Rindu.
"ASTAGA RINDU GUE LUPA."
Rindu mengernyitkan dahinya. "Lupa apa?"
Sashi duduk kembali ditempatnya. "Lupa ngasih tau ke lo kalau gue sama Kak Benua UDAH PACARAN."
Rindu membelalakkan matanya dan terdiam. Detik selanjutnya Rindu tertawa keras. "Apa? Ha ha ha lo, Lo nggak mimpi kan Shi. Halu ya lo." Rindu menunjuk Sashi dengan alis berkerut.
"Serius Rindu, gue pacaran sama Kak Ben. Nih ya waktu malam Minggu aja gue kencan sama dia."
Perkataan Sashi selanjutnya membuat Rindu semakin terkejut, Rindu menghentikan tawanya. "Lo lebih baik pulang deh Shi terus mandi, supaya pikiran lo kebuka jangan halu mulu. Iya gue tau Kak Benua itu ganteng, tapi ya kali lo haluin dia sampe segitunya."
"Rindu maa gitu, nggak pernah percaya sama omongan serius gue."
"Gimana gue mau percaya, orang Lo aja nggak pernah keliatan pdkt sama Kak Benua, Masa langsung jadian, gini ya Shi semuanya itu butuh proses buat bakso aja butuh proses gimana kalau hubungan."
Sashi menghela nafasnya gusar. "Udah ya Rindu, kalau lo gak mau percaya ya nggak usah." Sashi berdiri dari duduknya dan mulai berjalan.
"Shi, Lo beneran nih?"
Langkah Sashi terhenti dan kemudian berbalik. Gadis dengan rambut dikuncir kuda itu mengangguk. "No hoaks."
Sashi berjalan keluar kelas, sampai di ambang pintu ia berhenti karena berpapasan dengan ketu kelas 11 IPA 4, Gery Sadewa.
"Hai Gery, makin ganteng aja."
Gery mengerutkan keningnya, ia tidak menghiraukan perkataan Sashi dan berjalan menuju bangkunya dan mengambil tas sekolahnya lalu ia sampirkan di bahu kanannya.
Sashi masih terus memperhatikan Gery, sampai Rindu berdiri tepat disampingnya. "Lo kok masih disini?" Tanya Rindu.
"Lagi ngeliatin Gery."
"Lo beneran kan pacaran sama Kak Benua, terus ngapain lo masih lirik-lirik cowok lain," Ucap Rindu keheranan.
"Emang salah ya? Lagian natap cowok juga gratis kok. Apalagi ganteng ewww memanjakan mata SKALEEEE."
Rindu menggeleng-gelengkan kepalanya. Geri berlalu dihadapan Sashi dan Rindu. "Loh Ger, mau kemana?" Tanya Sashi.
"Bukan urusan Lo." Gery menoleh dan menatap Sashi dingin. Selanjutnya ia kembali memalingkan wajahnya kedepan dan hendak berjalan. Tapi lagi-lagi Sashi melontarkan pertanyaan.
"Tapi lo kok bawa tas sih? Lo mau bolos yaaa?" Ucap Sashi curiga.
"Shi, udah nggak usah ambil pusing. Mau Gery bolos kek, Alfa kek, sleding sana sini kek. Itu urusan dia." Ucap Rindu memperingati Sashi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Teen Fiction~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...