Teman Kak Satrio
_____________________Enak punya kakak cowok ketika bawa teman yang ganteng-ganteng kerumah sekalian dapat cuci mata
...
Mata Sashi sedikit memicing kala melihat sebuah mobil berwarna hitam dan satu sepeda motor besar terparkir di depan rumahnya.
Kedua kendaraan itu bukanlah milik Kak Tio, jadi apakah ada yang bertamu dirumahnya sekarang? Atau jangan-jangan rumahnya kemalingan?
Tapi apakah ada maling yang menggunakan kendaraan mewah seperti ini dan memarkirkannya di depan rumah yang akan mereka curi?
Ayolah Sashi bahkan pakaian yang bagus dan juga simpul dasi yang terikat rapi bisa saja menjadi seorang maling.
Dunia ini penuh dengan orang munafik, bahkan orang yang meminjam saja terlihat lebih mewah dari pada sang peminjam.
"Ada tamu Kak dirumah?" Tanya Sashi yang menoleh kearah Tio yang berdiri disampingnya.
Tio baru saja memasukkan mobilnya kedalam garasi, ia baru saja menjemput Sashi dari sekolah. "Mereka udah pada dateng," gumam Tio.
"Kak, apa jangan-jangan rumah kita kemalingan lagi." pikiran Sashi sudah menjalar kemana-mana.
"Nggak Shi, teman-teman Kakak pada dateng," ucap Tio dan berjalan terlebih dahulu masuk kedalam rumah.
Tidak jarang, teman-teman Tio memang sering berkunjung bahkan menginap. Mengingat Tio yang tinggal sendiri membuat para teman-temannya nyaman berada dirumah Tio karena mereka bisa bebas melakukan apapun.
Sashi masuk kedalam rumah, gadis itu berhenti di ambang pintu. Arah matanya masih terkunci di satu titik. Dimana teman-teman Kakaknya berada yang dengan seenaknya memasuki rumah orang dan bermain plastaysion.
Teman-teman Kak Tio menganggap rumah tersebut seperti rumahnya sendiri.
Dua diantara keempat laki-laki tersebut bermain game dengan duduk diatas karpet dan dua diantaranya lagi duduk di sofa sambil memakan beberapa cemilan.
"Udah dateng lo?" Laki-laki dengan rambut sedikit gondrong yang tengah asik bermain game menyahut terlebih dahulu.
"Adek lo mana?" tanya salah satu teman Kak Tio.
"Tuhh." Tio menunjuk kearah Sashi menggunakan dagunya.
Keempat teman Tio langsung menoleh kearah pintu masuk. Bahkan yang sedang asik bermain game menghentikan permainannya hanya untuk menoleh kearah Sashi dan melihatnya.
Sashi terkejut mendapat serbuan tatapan dari teman-teman Kakaknya. Ia menjadi salah tingkah sendiri, bagaimana tidak teman-teman Kak Tio cukup membuat Sashi menahan nafas.
"Nih adek gue, namanya Sashi," ucap Tio memperkenalkan. Sashi tersenyum canggung menatap teman-teman Kakaknya.
"Ohiya Dek, nih kenalin namanya Daniel," Kak Tio memperkenalkannya. Daniel, Kak Daniel rambut gondrong dengan bulu mata lentik yang indah. Sashi ingin memiliki bulu mata Kak Daniel, lentik dan panjang. Kak Daniel juga orang yang pertama kali menyahut pada saat Kak Tio dan Sashi dateng.
"Nah kalau yang ini Firhan," Kak Tio memperkenalkan temannya lagi. Kak Firhan penampilannya sangatlah rapi, bahkan diantara teman Kak Tio dialah yang paling mencolok. Rambut yang tertata rapi bahkan terlihat berkilau karena Pomade dan juga kulit Kak Firhan sangatlah putih dan bersih, Sashi menginginkan kulit seperti itu.
"Kalau ini namanya Eza," Eza hanya memandang Sashi sekilas lalu kembali menatap kearah televisi. Kak Eza, mungkin namanya tidak beda jauh dengan sikapnya. Kak Eza seperti es balok saja, dingin dan datar tapi diantara teman-teman Kak Tio, Kak Eza-lah yang terlihat lebih cool. Sashi suka tipe cowok yang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERMOSO
Novela Juvenil~Dia datang dengan membawa sebaris tanya dan seikat tawa~ Benua Aksa Prawiba, sang pawang matematika. Sumber jawaban berjalan di SMA Darma, berkencan dengan buku dan pelajaran hampir setiap harinya. Hal itulah yang membuat hubungan Benua putus denga...