3

1.2K 148 0
                                    

Tidak membutuhkan waktu yang sangat lama, Sakura dan Gaara berteman dengan baik.

Walau Gaara selalu dingin dan acuh, dia sebenarnya sangat peduli pada gadis itu. Sakura sendiri mengerti. Gaara itu tipe-tipe tsundere.

Sakura tidak menyangka, selain Matsuri, Gaara mau berteman dengan nya. Ia pikir, ia hanya akan menjadi sebatas teman sekilas. Ternyata ini pertemanan sesungguh nya.

"Kenapa memakai topi?"

Sakura memberikan cengiran begitu remaja Sabaku itu menatap nya curiga. Dia tidak akan memberitahu nya. Karena itu terlalu memalukkan baginya!

"Tidak apa-apa. Kupikir cuaca cukup panas." jawab Sakura berkelit. "Tidak akan terasa panas selama kamu berteduh. Cepat katakan, kenapa?" tanya Gaara kesal.

Sakura mendengus. Selalu aja. Sifat pemaksanya tidak pernah hilang.

"Tapi jika kuberitahu... kau tak akan tertawa... kan?"

Apa?

Gaara hanya mengernyitkan kening nya. Namun, rasa penasaran dapat terlihat jelas di iris jade nya. Sakura menengok ke kanan kiri nya. Memastikan suasana sepi, aman dan terkendali.

"Berjanjilah!"

Sakura mengulurkan kelingking nya. Lagi-lagi Gaara hanya megernyitkan kening nya. Karena bagi dia, itu seperti tingkah bocah saja. Aneh.

"Ayo, berjanji!"

Kali ini Sakura memaksa. Ia menautkan paksa jari kelingkingnya dengan jari kelingking remaja berambut merah itu. Baru saja ketika mau protes...

Srrrt

Ucapan nya tertahan begitu Sakura melepas topi hitam nya. Tidak ada yang aneh. Kecuali... poni yang harusnya indah, jadi mengerikan.

Gaara tetap dengan ekspresi dingin nya dan Sakura jelas merasa lega. Namun, yang tidak di sadari nya adalah sudut bibir remaja itu terlihat berkedut menahan senyum.

"Apa yang terjadi dengan poni mu?" tanya Gaara tenang. "Ini semua gara-gara Nii-chan ku. Aku meminta nya memotong poniku dan sedikit mengubah nya. Tapi yang terjadi malah begini!" jawab Sakura sembari cemberut.

"Kenapa tidak ke salon?"

Sakura memutar iris emerald nya malas. "Aku malas keluar. Juga, ke salon hanya untuk poni, itu terlalu menghabiskan uang!" jawab Sakura penuh perhitungan. Gaara tersenyum tipis.

"Tidak buruk. Kau saja yang merasa itu jelek. Tapi jika dilihat itu biasa saja." jawab Gaara seraya memalingkan wajah nya. Sakura nampak diam mencerna ucapan nya. Ekspresinya nampak bodoh.

Membuat Gaara semakin gemas dan malu.

"Ayo, pergi. Sebentar lagi bel pulang berbunyi. Bagaimana jalan-jalan ke mall?" tawar Gaara mengalihkan perhatian Sakura. Sakura menatap nya dengan ekspresi cerah.

"Kau trakir, yaa?"

Gaara diam, lantas mengangguk. Senyum yang sangaaat tipis muncul di bibir nya. Tingkah gadis ini membuatnya merasa nyaman. Walau kelakuan nya absurd sekali pun.

🌸🌸

"Suna? Haaah, kupikir kita akan ke desa Mizu!"

Sosok gadis cantik berambut pirang nampak mengeluh kesal. Dengan berkaca menggunkana kaca kecil yang selalu dibawa nya kemana-mana, ia mendengus kesal.

"Sabar saja lah. Disana mungkin akan meyenangkan." jawab sosok bercepol dua. "Menyenangkan apanya?! Disana masih tradisional dan kuno!" jawab gadis berambut pirang itu kesal.

"Ino-chan, tenanglah. Suna kini sudah lebih modern. Hanya beberapa masih tradisional. Aku dan Neji Nii-san sudah pernah kesana, kok!" ujar sosok berambut indigo menenangkan.

"Benar apa yang dikatakan Hime. Berhentilah mengeluh dan nikmati saja." dukung sosok remaja laki-laki berambut kuning penuh semangat.

Gadis yang dipanggil Ino itu hanya bisa mendengus.

Ya, KHS alias Konoha High School akan mengadakan perjalanan wisata ke Suna. Disana mereka akan mencari tahu tentang kebudayaan tradisional mereka.

Dan sekarang mereka berada di perjalanan. Hampir sampai.

Hamparan pemandangan indah tersaji.

Suna sudah benar-benar berbeda. Awalnya, mereka pikir akan membosankan. Tapi ini terlihat hampir menyamai Konoha!

"Well, not bad."

Semuanya kembali riang. Ino yang tadi mengeluh bahkan sudah tidak sabar ingin turun. Apalagi dia mendengar dari Hinata, bahwa salon dan tempat kecantikan disini sangat bagus.

Hingga sampailah mereka...

Sasuke dkk segera pergi berjalan-jalan. Para gadis juga ikut. Mereka sepertinya tidak kelelahan sama sekali.

Hari sudah sore menjelang malam. Tapi, Suna semakin terlihat indah. Apalagi jika di malam hari. Dan mereka semakin tidak sabar saja.

Para kelompok remaja itu berkeliling dalam mall besar disana. Para gadis sudah menenteng beberapa kantong belanjaan. Bagaimanapun, mereka begitu tergoda dengan barang-barang menarik yang terpajang indah nya.

"Kau kenapa Shika? Mencari seseorang?"

Celetukan remaja bertubuh gendut membuat tatapan semuanya terfokus kearah remaja berambut nanas yang nampak kebingungan.

"Ya. Aku mencari kenalanku." jawab remaja itu. "Hoooh... bagaimana kalau makan? Aku lapar sekali!" jawab remaja gendut itu seraya cemberut pelan.

"Di otak mu hanya ada makanan saja?" cetus seorang remaja tampan berambut coklat panjang. "Ya habisnya, kita telah melakukan perjalanan tapi tidak makan! Hanya memakan camilan saja." jawab remaja gendut itu kesal.

"Sudahlah turuti saja. Aku juga lapar." celetuk Sasuke kesal. Mereka rewel sekali. "Ck, sensitif sekali!" decak Naruto seraya menyikut lengan Sasuke.

"Diam kau!"

Sasuke melirik Naruto tajam. Namun, begitu ia melihat ke depan lagi, dia dibuat terkejut melihat sosok yang sepertinya dia kenal.

"Hoii!"

Naruto memandang Sasuke terheran. Remaja itu terlihat terkejut dan... entahlah. Aneh sekali.

Mengikuti arah pandangan nya, dia tidak melihat ada sesuatu yang aneh. Hanya ada orang berlalu-lalang. Apa yang aneh?

"Cepat kita kesana!"

Semuanya menatap Sasuke heran. Tumben sekali Sasuke mengajak mereka. Biasanya dia hanya diam mengikuti saja.

Terheran, tapi mereka memilih tidak bertanya. Toh mungkin nanti Sasuke akan memberitahu.

Meanwhile...

Sakura menoleh ke belakang dan mengernyitkan alis nya. Terlihat tidak puas.

"Ada apa?"

Sakura kembali tersadar dan menatap Gaara. Dia pun berterus terang. "Aku merasa ada yang memperhatikan kita. Tapi tidak ada yang terlihat mencurigakan." ungkap Sakura.

Gaara mengernyitkan kening nya sebentar.

"Mungkin perasaan mu saja. Ayo, aku sudah lapar."

Sakura nampak ragu namun akhirnya menurut saja dan mengikuti Gaara.

🌸🌸

Haiii welcome back!!!

Gimana sama story ini?

Freak pasti lahh

Tapi ini adalah ide yang lagi muncul. Sayang kalo gak diketik.

Well makasih buat para readers yang udah mau baca ini...

Selalu support terus ya

Arigatou

.
.
.

Selasa, 4 Februari 2020

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang