Setelah Gaara mengantar nya pulang, Damian sudah menunggunya.
"Kau sedang dalam suasana hati yang baik, hm?" tanya Damian seraya memeriksa nya. Setelah ia selesai membersihkan dirinya, ia dengan senang hati diperiksa Damian.
"Well ya, cukup membuat ku teralih." jawab Sakura seraya tersenyum tipis. "Siapa dia?" tanya Damian disela-sela fokus nya. "Gaara, teman ku disini." jawab Sakura senang. "Hanya dia dan Matsuri teman ku disini." sambung nya riang.
Damian mengangguk-angguk.
"Selama kamu bahagia, lakukanlah. Tapi, jangan lupakan tubuh mu." kata mengingatkan. "Aye aye aye, Kapten!!" seru Sakura antusias. Damian menghela napas lembut.
"Ah, kenapa tubuh ku lemas sekali?" keluh Sakura seusai disuntiikan cairan obat dan yang lainnya. "Kau terlalu bersemangat dan lupa dengan kondisi tubuh mu. Sementara, semalaman ini gunakan ini dulu. Jika besok kembali seperti sekarang, untuk sementara waktu gunakan saja ini." kata Damian seraya menyiapkan kursi roda.
"En, baiklah!" jawab Sakura menurut. Karena Sakura ingin kebawah, Damian membantunya untuk duduk disana dan membawanya turun bersama.
Karena bosan, Sakura pun mengajak Damian bermain game. Awalnya, ditolak karena Sakura perlu istirahat. Namun, ia terus merengek. Mana mungkin Damian tega, bukan? Jadi, dia pun menerima permintaan gadis itu.
🌸🌸
Shikamaru dan yang lainnya masih berada di tempat Temari. Kankurou sibuk memainkan ponselnya sementara sisanya mengobrol.
"Nona, Tuan.. Tuan Muda sudah kembali!" lapor Maid. Segera, Kankurou bangkit penuh semangat. Sementara Temari sudah bersiap dengan pertanyaan-pertanyaan menantinya.
Sesosok bertubuh tinggi tiba-tiba masuk. Namun, tidak terlihat wajah nya karena tertutup boneka panda super besar yang halus dan menggemaskan.
Hening...
"Eh? Gaara?" tanya Kankurou memastikan. Yang dipanggil menyahut. Menyembulkan kepalanya dibalik boneka itu.
"Astaga!!!"
Kankurou dan Temari merasa terkena serangan jantung ringan begitu melihat penampilan Gaara. Pemuda itu nampak imut dengan bunny hat berbentuk telinga panda.
"A-apa ini?" tanya Kankurou tergeragap. Tak menyangka. Ia mengulurkan tangan nya dan menarik kedua bagian bawah bunny hat dan menarik-nariknya sehingga telinga panda itu bergerak-gerak imut.
"Astaga! Tak bisa kupercaya!" seru Kankurou heboh. Gaara mengernyitkan dahi nya dan menepis tangan Kankurou dari bunny hat nya. "Singkirkan tangan mu dari barang-barangku!" cetus nya dingin. Sangat tak sinkron dengan penampilan imutnya.
Ia memeluk boneka panda super besar itu erat-erat. Lembut dan halus. Ia menyukainya.
"Se-sejak kapan... kau suka boneka dan barang-barang seperti ini?" tanya Temari tak percaya. "Sejak tadi." ya, sejak Sakura memberikan nya. "Selama dia menyukainya." sambung nya santai. Melirik Sasuke dengan tatapan provokasi.
Seolah teringat sesuatu, Kankurou segera menahan Gaara yang akan pergi.
"Hei, hei, hei bocah nakal, kau berani mencium seseorang sebelum aku.. huh?"
Apa?!
"Kau?! Kau mencium seseorang?!" seru Temari histeris. Tidak percaya, tentu nya. Gaara mengernyitkan dahinya. Namun, nampak tak tersinggung atau terganggu. Dia dengan santai mengakuinya.
"Darimana kau tahu?" tanya Gaara. "Jadi, itu benar?!" seru Kankurou semakin menjadi. "Kenapa kalian harus seribut ini?" cetus nya datar. "Dan darimana kau tahu?" tanya nya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionIni tentang mu.. Yang masih bisa tertawa bahagia walau selalu ingin menangis.. Yang selalu tegar dan sabar... . . . . Ps : ini hanya sekedar pengalihan dari story 'We'. Story ini up nya sesuai mood dan ide yang muncul. Tapi story 'We' tetep jadi pri...