51

565 80 10
                                    

"Apakah kamu bodoh?! Kita disini untuk meminta maaf pada Sakura-chan! Ada apa dengan mu, Sasuke?" seru Naruto marah dan gemas. Sahabat Teme nya ini, benar-benar menyebalkan!

Sasuke masih diam.

Naruto menyeringai.

"Oh? Apakah kamu mulai menyukai nya? Tunggu, bukankah dulu kamu mengatakan tidak? Bahkan tidak akan menyesali semuanya? Lihat, siapa yang kesal sekarang!" ejek Naruto. Sasuke mengertakkan gigi nya. Berani-berani nya Naruto mengatakan itu padanya?!

"Sudah, sudah... lebih baik kita pulang!" lerai Neji. Bagaimanapun, ia mulai menangkap bahwa Sasuke akan segera menghajar Naruto. Jadi, ia turun tangan. "Benar, tidak baik. Apalagi kita masih di area mansion Akasuna." setuju Shikamaru.

Dan... mereka pun segera bergegas masuk ke mobil untuk pergi.

Meanwhile...

Gaara masih bersama Sakura. Walau Temari tidak disini dan mengikuti pacar nya, ia mengerti. Akan terasa tak nyaman.

Srattt

"Shh, jangan pikirkan kata-kata nya ya, Sakura?"

Sakura tercengang, sebelum akhirnya membalas pelukan menenangkan yang diberikan Gaara.

"Hm! Terimakasih banyak, Panda-chan!"

🌸🌸

Seharian itu, Gaara terus saja menemani Sakura. Ia khawatir Sakura akan murung, setelah apa yang dikatakan Sasuke.

Dan hanya ketika hari menjelang malam, Gaara pun dengan berat hati kembali. Lagi pula, ia tidak bisa berlama-lama di Konoha. Ia akan meminta orang tua nya untuk memindahkan ia kesini.

Sakura yang semula sedang berbaring tidur dengan bergelung dalam selimut, membuka matanya. Ia bangkit dan segera bergegas untuk mengganti piyama yang dipakai nya dengan pakaian serba hitam yang tertutup.

Ia sudah memerintahkan bawahan nya untuk meretas sistem keamanan di mansion ini.. jadi, dia aman.

Ia menghubungi bawahan nya...

"Bagaimana? Sudah siap?"

"Ya, Nona..."

"Bagus. Aku akan segera turun."

Selesai. Sebelum ia pergi, ia mengambil persediaan cairan obat yang disediakan Damian dan menyuntikkan nya. Sudah waktunya memang. Ia tak mau kesakitan nanti nya. Selesai, ia pun segera turun.

Begitu sampai, ia melihat Damian yang sudah siap. Ia agak tidak puas karena Sakura terus bersikeras untuk memastikan sesuatu. Ia membawa banyak stok obat-obatan untuk gadis itu. Takut-takut sakit nya akan kambuh lagi disaat mereka menjalankan rencana ini.

"Kakak mu akan sampai disini, tepat jam 1 pagi. Kita harus selesai sebelum waktu itu." kata Damian. Cukup mengejutkan Sakura. "Kakak akan segera kembali?" tanya nya. Damian mengangguk.

Mereka berjalan bersisian keluar dari sana.

"Tsunade melaporkan nya bahwa kamu kembali. Begitupun dengan Ketua Maid. Tenang saja, semua pasukan elit bersamanya. Dan masalah yang sengaja dibuat oleh mu, diselesaikan dengan cepat." kata Damian melaporkan.

Sakura mengangguk.

"Oh, lalu bagaimana dengan Kabuto?" tanya Sakura yang rupanya mengingat pria itu. "Tentu saja kita membuatnya sibuk di perusahaan." jawab Damian tenang. Sakura mengangguk dengan senyum puas.

"Kerja bagus!"

Memang, mereka mengerti dirinya! Ia memang harus menahan orang-orang itu supaya tak ikut campur dan menghalanginya!

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang