40

670 84 21
                                    

Pikiran Sakura mulai kacau. Ia tidak boleh begitu, tapi apa itu hal yang mudah?. Sesuatu yang remeh untuk dilakukan pun akan terasa sulit disaat seperti ini.

'Mck, bodoh. Mana yang katanya mampu? Lihatlah dirimu saat ini. Memalukkan. Karena begitu...'

Sakura pingsan sesaat. Hanya sesaat saja!. Karena begitu terbangun, tidak ada tangisan lagi. Sorot matanya yang sebelumnya menunjukkan ketidakberdayaan, berubah menjadi tajam dan dingin.

Ia melihat orang yang mencekik nya itu kini sudah berhasil menanggalkan kemeja nya. Ia dapat melihat bagaimana menakjubkan nya tubuh pria tua itu. Memang, ia nampak berumur panjang dan awet muda.

"Le.. pas..."

Walau kata-kata dan nada nya memohon, tidak ada sorot tidak berdaya dan memohon di mata nya. Itu dingin seolah dia sudah mati. Ia mengulurkan tangan nya, merangkul Madara.

Walau dicekik, ia bisa dengan leluasa menggerakkan kedua tangan nya. Ia menekan jemari nya di punggung pria tua itu dan menarik nya semakin menindih. Sungguh mengejutkam Madara.

Ia memang menikmatinya, tapi tetap waspada.

Tangan halus gadis itu terus meraba dan bergerilya di tubuh setengah telanjang nya. Membuatnya merasa tak nyaman. Saat kedua tangan gadis itu berhenti di titik tertentu di punggung nya..

Patss

"Ugh!!" ia kembali melenguh menahan sakit. Sebenarnya apa yang dilakukan gadis itu?! Sejak tadi, ia tak menemukan sesuatu! Jadi, dia sangat marah! Gadis ini, memang berhasil menarik amarah nya.

Plakkkk

"Diamlah!!"

Tamparan nya memang sangat kuat. Membuat sudut bibir Sakura robek dan mengeluarkan darah. Tak lupa, dengan memar yang mulai terbentuk di pipi mulus gadis itu.

"Kenapa?" bisik Sakura saat ia menatap lurus ke mata Madara. Seringai iblis yany dingin, terbit di bibir ceri nya. Dengan jejak keberanian tanpa ketakutan. "Kau akan segera mati, Iblis!" seringainya semakin lebar. Madara terkejut. Ia menyipitkan matanya tajam.

Srattt

Plakkk

Brukkk

Sakura menangkis tangan yang mencekiknya dengan kasar. Tak lupa dengan dorongan dan pukulan yang membuat Madara terjatuh dari ranjang king size itu.

Sebelum Madara dapat meraih nya, ia segera berkelit dan menghindar dengan indah nya. Ia berjalan agak linglung. Karena efek tamparan itu membuat kepala nya cukup pusing. Ia terengah menatap kearah Madara yang bangkit dan menghampirimya dengan langkah besar dan penuh niat membunuh.

"Aku terlalu meremehkan mu, Little Dear..." bisiknya tajam. "Haha, dasar bodoh. Kau pikir aku sama seperti dulu?" sinis Sakura tajam. Setiap mendengar nada dan kalimat mengejek itu, membuat Madara semakin marah.

Ia tak mau tahu, gadis itu harus tunduk padanya! Ia harus menguasainya lagi!!!

Segera, Madara mulai bergerak untuk menangkap nya. Sakura melakukan perlawanan yang sengit dan segera... keduanya mulai berkelahi dengan hebat.

Dan disaat posisi Sakura terjebak...

"Arghh!!!"

Madara tiba-tiba terjatuh memegangi dada nya. Sakura terkejut namun sesaat kemudian, akhirnya menyeringai. Efek racun nya mulai bekerja. Semakin banyak Madara bergerak dan mengeluarkan banyak tenaga, akan membuat nya semakin merasakan sakit itu.

Itulah yang dia rasakan selama ini!!!

Sakura menyeringai dan mendekat pada Madara yang terjatuh. Ia menggunakan jemari nya yang halus untuk mengangkat dagu tajam pria tua itu dan mengelus nya. Tangan kiri nya yang bebas mengelus pelipis Madara yang mengeluarkan keringat dingin.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang