36

694 80 27
                                    

Esok nya...

Sasori bangun pagi dan dengan senang berkaraoke dengan Sakura. Namun, ia mengalami beberapa masalah karena harus segera ke perusahaan pusat di luar negeri karena ada masalah serius.

Ia sangat tak rela, namun tak bisa menghandlekan nya pada Kabuto. Karena ia yang mempunyai wewenang.

"Cherry, apa kamu yakin?" tanya Sasori yang sudah selesai bersiap dengan kemeja merah maroon dan celana kain serta sepatu kulit yang membuatnya terlihat semakin menawan. "Hm! Tenang saja. Ada Tsunade-san dan teman-teman ku akan datang!" jawab Sakura seraya tersenyum halus.

"Ah baiklah, setidaknya mereka dapat menjagamu. Jika ada apa-apa, beritahu aku. Atau jika ada yang mengganggu, kamu bisa berurusan dengan mereka, Kakak akan mengurus sisa nya!"

Memang Sasori. Bahkan jika itu membunuh orang lain, Kakak nya akan turun tangan menanganinya dengan senang hati. Namun, kali ini masalahnya berbeda.

"Hum! Tentu saja!" jawab Sakura riang. Sasori tersenyum. Nampak nya merasa cukup tenang melihat bagaimana ceria nya Sakura. Ia memberikan pelukan dan kecupan di dahi, sebelum berpisah.

"Semoga semuanya cepat selesai! Hati-hati!" ucapnya tersenyum. Sasori membalas lambaian tangan nya dan segera pergi. Senyum dan tatapan riang Sakura memudar. Tergantikan dengan seringai iblis.

Memang, dia yang membuat kekacauan di perusahaan pusat. Sengaja, sebagai pengalih. Karena apa? Di bagian dalam perusahaan pusat adalah lab inti milik Sasori. Dimana semua formula dan stok bahan ilegal, semuanya ada disana. Jika ada masalah, Sakura yakin itu akan mempengaruhi proses pengobatan nya.

Jadi, ia pun memerintah bawahan nya yang bekerja di kantor pusat untuk membuat kekacauan. Dan berhasil.

Sakura yang baru saja akan masuk kembali ke kamar nya terhenti saat melihat Gaara muncul dengan yang lainnya. Awalnya, mereka agak ragu membawa Sasuke, namun dilihat dari reaksi Sakura, gadis itu nampaknya tidak mempermasalahkan nya.

"Huaaa kalian datang sepagi ini?!" seru nya tercengang. Kebetulan sekali. Sakura ingat, ini hari libur sekolah. Pantas saja mereka ada disini. "Ya." jawab Gaara menyerahkan buket bunga mawar merah padanya. "Terimakasih banyak!" seru Sakura dan mempersilahkan mereka masuk ke ruangan nya.

Begitu masuk, mereka agak tercengang melihat kondisi kamar Sakura. Itu tidak bisa disebut berantakan, namun tidak bisa disebut rapi juga. Karena mereka melihat di meja ada mikrofon dan di layar plasma menampilkan lirik lagu dan di speaker, nada lagu-lagu terdengar.

"Aku sedang berkaraoke di pagi yang indah bersama Kakak ku. Sayang sekali, dia harus ke kantor sepagi ini." jawab Sakura menjawab keheranan mereka. Mereka pun agak terdiam mengingat pertemuan tak sengaja antara mereka dengan Sasori.

Tak salah, pria itu sangat tampan, imut.. namun juga terlihat muda. Namun, dia nampak tak bisa diremehkan begitu saja. Entahlah, aura nya agak menekan.

Gadis itu hendak mematikan karaoke itu. Saat lagu favorit nya diputar.

"Ah ah ah, lagu favoritku!" seru nya meraih salah satu mikrofon. Dia mulai menyanyi dengan riang nya. Memang, nada nya sangat penuh semangat dan menyenangkan, namun seandainya mereka tahu arti dari lirik yang dinyanyikan nya...

"Neoga tteonaganji... kkwae oraen sigani heulleo jinagasseo
neoga eopsneun dongane
nan nae gyeote sangsangui neol dugo jinaesseo
paljjangeun eonjedeun kkil su issge
soneun jumeoni ane
neon wae nal ireohge mandeulgo nwadwo (wae geuraesseo babe)" 

Suaranya indah sekali.

Apalagi, ia sengaja memperdalam suaranya nya. Bahkan para perempuan saja terpesona mendengarnya.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang