"Hei!"
Gadis itu yang tengah terfokus hampir saja jatuh. Untungnya, ia berhasil menyeimbangkan dirinya dengan baik.
"Sakura-nee!!"
Sakura terkekeh.
"Jadi ini... makan siang sudah jadi. Ayo!" ajak Sakura seraya berkacak pinggang. Yuki tersenyum malu. "Sejak kapan kamu suka pole dance?" tanya Sakura melihat gadis itu bersiap untuk pergi bersamanya.
"Ah, aku..."
"Aku tahu kamu tak pernah melakukan ini. Apa ada sesuatu yang mengharuskan mu berlatih ini? Katakan saja dengan jujur!" kata Sakura to the point. Yuki menghela napas. Tak ada pilihan lain.
Bahkan jika ia berbohong sedikitpun, dengan kepekaan Sakura, ia akan tahu.
"Aku mendapat tantangan untuk pole dance. Jika tidak, gadis licik di sekolah ku akan memaksa Ayah nya memutus dana dan menghancurkan klub dance." jawab Yuki seraya mengertakkan gigi nya marah.
"Dua minggu lagi akan ada perlombaan kejuaraan. Aku tak mau menghancurkan impianku dan anggota klub." sambung nya. Ekspresi nya mendingin. "Oh, berani nya." gumam Sakura.
Merasa aura-aura tak mengenakkan, Yuki segera menenangkan nya.
"Sakura-nee tenanglah. Aku pasti akan memenangkan itu! Dan aku akan permalukan si licik itu!" cetus Yuki penuh kenyakinan. "Kau yakin? Tadi saja kau belum bagus!" jawab Sakura dengan mata menyipit.
"Aku tak peduli! Setidaknya aku sudah berusaha dan membuktikan diri! Akan kuperjuangkan klub dengan seluruh kemampuanku!"
Sakura tersenyum tipis melihat kobaran semangat dan ambisi di mata gadis itu. Sakura berbalik, berjalan mendahului Yuki. Kemudian ia menoleh ke belakang, menatap Yuki.
"Sehabis makan nanti, aku akan membantumu!"
Eh?
Yuki melotot tak percaya sekaligus senang. Kemudian dia dengan senang hati segera mengikuti Sakura menuju ruang makan.
🌸🌸
Semua orang menatap terheran kearah Sakura yang terus tenang, tak banyak berbicara. Ia nampak tengah memikirkan sesuatu. Sementara Yuki yang duduk diseberang nya tak dapat menghilangkan rona kebahagiaan.
"Ada apa?"
Sakura tersenyum begitu Kabuto bertanya.
"Sedang memutuskan sesuatu." jawab Sakura santai. "Apa yang kamu pikirkan?" tanya Kabuto lagi. Sakura menyengir lebar.
"Para Oppa dengan choco abs?"
"Pfttt.. uhukk!"
Karena suasana saat itu sepi, setiap percakapan mereka dapat terdengar jelas. Namun, begitu mendengar jawaban polos Sakura, semua orang ingin tertawa namun ditahan. Dan akhirnya tersedak. Minus dua Manusia Gunung Es, tentunya. Namun tatapan mereka sangat menyeramkan.
"Kau serius?!"
Sakura mengangguk seperti ayam yang mematuk makanan. Dia tersenyum riang.
"Ah, aku jadi ingin terbang ke Korea. Baiklah, mungkin akhir bulan nanti aku akan menemui-"
Ucapan nya tercekat begitu melihat tatapan tajam Gaara dan Sasuke tertuju padanya. Sakura meneguk ludah susah payah. Sebenarnya... ada apa dengan mereka berdua?! Mereka bertingkah aneh!!
"Maksudku... aku hanya bercanda." tawa Sakura meledak. Ia mengibaskan tangan nya asal. Dia mempercepat makan nya. Kabuto jelas memperhatikan ada sesuatu yang disembunyikan gadis itu. Tapi tak mengatakan lebih jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionIni tentang mu.. Yang masih bisa tertawa bahagia walau selalu ingin menangis.. Yang selalu tegar dan sabar... . . . . Ps : ini hanya sekedar pengalihan dari story 'We'. Story ini up nya sesuai mood dan ide yang muncul. Tapi story 'We' tetep jadi pri...