Sakura duduk santai sembari membaca buku ditemani segelas teh hijau dan hidangan kecil lainnya. Di depan nya ada Shizune, psikolog yang nampak mengawasinya.
"Tak usah berpura-pura, Sakura."
Gadis bersurai soft pink itu mendongak. Tatapan nya nampak biasa dan polos.
"Progres mu menurun. Kamu berusaha menutupi nya kan?" tebak Shizune. Membuat Sakura terkekeh pelan. "Untuk apa aku menutupi nya? Itu hanya akan menjadi beban pikiran untukku." jawab Sakura santai kembali fokus dengan buku nya.
Menghela napas, Shizune pasrah. Ia tak ingin mengganggu Sakura. Karena tes dan pemeriksaan lainnya sudah selesai, ia pun segera berpamitan untuk pergi.
Begitu Shizune pergi, Sakura menghela napas. Iris emerald nya menatap pantulan dirinya di cangkir teh hijau dengan tatapan kosong. Dan entah mengapa itu seolah memperlihatkan kilasan-kilasan masa lalu kelam nya.
Tanpa sadar, Sakura mengencangkan pegangan nya pada buku.
"Nona Muda."
Sakura menoleh begitu seorang Maid muncul tergesa-gesa.
"Ya? Ada apa?" tanya Sakura seraya menutup buku nya. "Ada seseorang yang ingin menemui Anda. Dia menyebut dirinya Gaara." jawab si Maid sopan. Sakura mengangkat alis nya. "Aku akan segera menemuinya!" jawab Sakura seraya beranjak berdiri.
Begitu ia ke ruang tamu, yang dilihatnya adalah Gaara yang tengah duduk dengan setelan kasual, menunggu nya. Begitu melihat Sakura, ia segera berdiri.
"Apa kamu ada waktu? Kaa-chan ingin bertemu dengan mu." ajak Gaara to the point. "Ah? Tentu, tentu. Jika begitu, tunggu sebentar. Aku akan mengganti pakaian ku!" jawab Sakura segera melesat pergi.
Tak butuh waktu lama, Sakura muncul. Dia tampil sederhana. Ia memakai tshirt putih, celana jeans dan sepatu sport. Ia juga memakai tas kecil yang diisi dompet, handphone, power bank dan juga obat. Yah, walau sesederhana apapun, semua yang melekat di tubuh nya itu bermerek semua.
"Ayo!"
🌸🌸
"Tinggal sendiri?" tanya Gaara seraya fokus mengemudi. Sakura menoleh, menggelengkan kepala nya pelan. "Aku tinggal bersama Nii-chan ku. Dan sekarang dia sedang ada bisnis di luar kota." jawab Sakura santai.
Ia jadi ingat saat Sasori ingin membawa nya bersama ke luar kota. Ia khawatir Sakura akan kenapa-napa. Jika dia ikut, Sasori dapat mengawasinya dari dekat. Tapi, Sakura menolak. Karena terasa merepotkan dan ia tak mau ketinggalan sekolah lagi. Jadi, Sasori hanya dapat pasrah dan memerintah Butler serta Maid untuk menjaga nya baik-baik. Well, Sakura cukup kesal karena selalu diperlakukan seolah dia itu bayi, hufft.
"Oh ya, kenapa Kaa-chan mu ingin bertemu dengan ku?" tanya Sakura mengingat sesuatu. "Entahlah." jawab Gaara santai. Ia sebenarnya tahu kenapa, hanya saja ia sengaja tak memberitahu Sakura.
Tak lama kemudian, mereka sampai di kediaman Sabaku yang terbilang cukup... mewah. Yah, setara dengan kediaman Akasuna nya.
Gaara dan Sakura memasuki rumah itu berdampingan. Gaara memimpin Sakura menuju ruang keluarga. Dimana Kaa-chan dan Tou-san nya tengah menunggu mereka.
"Aku kembali."
Pasutri yang asyik mengobrol itu segera mengalihkan pandangan dan melihat Gaara muncul dengan seorang gadis cantik di gandengan nya. Entah sejak kapan Gaara menggandeng Sakura. Sakura sendiri tidak menyadari nya.
"Selamat pagi, Paman dan Bibi!" sapa Sakura ramah. Cukup mengejutkan mereka. Ternyata yang diceritakan Temari itu benar adanya. "Ah, selamat pagi!" jawab keduanya serempak.
Gaara melirik Sakura yang agak gugup. Diam-diam, ia menahan senyum. Karena Sakura terlihat menggemaskan. Untuk menghilangkan kegugupan nya, Gaara mengajak Sakura duduk di sofa yang berdekatan dengan sofa yang di duduki orang tua nya.
"Wah, jadi kamu itu Sakura. Teman nya Gaara?" tanya Karura ramah. Membuat kegugupan nya sirna. Ia takut nya Karura tak akan menyukainya. Siapa yang tahu kan?. Sebagai jawaban, Sakura mengangguk riang.
"Apa Gaara memperlakukan mu dengan baik?" kali ini Ayah nya Gaara yang bertanya. "Uhm! Walaupun dia selalu nampak dingin, dia perhatian dan sangat baik!" jawab Sakura jujur. Membuat pasutri di depan nya bertukar pandang tak menyangka.
Dilihat dari ekspresi dan respon ceria Sakura, itu jelas-jelas sebuah kebenaran. Mereka pun melihat Gaara yang nampak memperhatikan Sakura dengan cermat. Ah, ini merupakan suatu kejutan besar di keluarga Sabaku ini.
"Wah, itu bagus sekali!! Gaara tidak punya teman, dia selalu sendirian. Kamu teman pertama nya. Bibi harap kamu tahan berteman dengan Gaara." ucap Karura seraya menggenggam jemari halus dan lentik Sakura erat.
Sakura nampak tercengang sesaat kemudian tersenyum tipis.
'Seharusnya aku yang mengatakan itu!'
"Well, nikmati waktu kalian berdua disini. Gaara, ajak Sakura berkeliling. Jika ingin sesuatu, katakan saja pada Maid." kata Ayah nya berpesan. Gaara hanya mengangguk sekedarnya saja.
"Terimakasih, Paman!"
Gaara tanpa banyak bicara segera menarik Sakura pergi. Membuat pasutri itu menggelengkan kepala karena merasa lucu. Ah, mereka jadi ingat masa muda mereka dulu.
🌸🌸
Gaara mengajak Sakura berjalan-jalan sembari mengobrol ria. Tentu nya yang paling banyak bicara adalah Sakura. Hingga seusai berkeliling, Gaara mengajaknya menuju tempat favorit nya, ruang game. Khusus untuk memainkan game online.
Biasanya ia akan bermain disana dengan Kankurou, sedangkan Temari selalu tak berminat jika di ajak Kankurou untuk bergabung bermain game.
"Wah keren... aku mau main, tapi aku tak pandai bermain, ehehe." cengir Sakura seraya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal sama sekali. "Aku akan mengajari mu." jawab Gaara membuat Sakura berjengit antusias.
Dan mereka pun mulai bermain. Sakura benar-benar antusias, apalagi begitu Gaara mengajarinya. Gaara sendiri hanya bisa terkekeh pelan melihat betapa menggemaskan nya Sakura.
Mereka pun asyik memainkan game disana. Namun Gaara mengajak nya untuk tidak berlama-lama disana, karena tidak baik untuk mata. Dan Sakura pun hanya dapat pasrah berpisah dengan sekumpulan peralatan game itu dan memilih mengikuti Gaara saja.
Well, sepulang nya dari sini ke rumah, ia akan meminta Butler untuk membelikan seperangkat peralatan game yang bagus.
🌸🌸
As a rich people...
Enteng banget ya, pulang langsung beli. Saia mah boro-boro.. mungkin harus jual ginjal dulu, haha
Well, segini aja dulu ya...
Semoga kalian suka
Arigatou
.
.
.Senin, 6 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionIni tentang mu.. Yang masih bisa tertawa bahagia walau selalu ingin menangis.. Yang selalu tegar dan sabar... . . . . Ps : ini hanya sekedar pengalihan dari story 'We'. Story ini up nya sesuai mood dan ide yang muncul. Tapi story 'We' tetep jadi pri...