Dalam mobil mewah, Sakura menyiapkan hal-hal yang harus dibawa nya. Mulai dari senjata tersembunyi, pelindung, alat komunikasi dan bahkan... racun.
Ia menaruh pistol dibalik gaun nya dan ia menggelung rambut nya dan diberi tusukan. Jika diambil dan ditekan, itu akan berubah menjadi pisau dan ada tombol lain yang dapat mengeluarkan racun dari sana.
Ia mengambil gelang, dimana di dalam nya ada jarum beracun. Begitupun dengan cincin yang dikenakan nya. Semua hal-hal kecil yang di pakainya adalah senjata tersembunyi!
"Apa kamu yakin? Hannie siap menggantikan mu." tanya Damian khawatir melihat Sakura yang nampak sedikit gugup. "He, jika Hannie menggantika aku, apa bajingan itu akan tertangkap? Yang dia incar adalah aku." jawab Sakura seraya terkekeh halus.
"Bagaimana dengan obat?" tanya Sakura mengalihkan pembicaraan. "Semuanya sudah siap. Dan... bagaimana dengan penawar? Aku takut, racun itu malah berbalik melukaimu." tanya Damian terus menerus, khawatir. Sakura tersenyum tipis.
"Tenang saja. Aku punya formula nya. Aku pernah menguji nya dan berhasil." jawab Sakura tenang. Memang, ia melakukan percobaan diam-diam. Dengan racun dan penawar yang lebih kuat dari buatan Sasori.
Jika Sasori dengan racun mematikan melebihi kalajengking, dapat membunuh dalam waktu 3 hari, jika tidak menemukan penawar. Sayang, Sakura mampu memecah formula nya dan mampu membuat penawar nya yang bekerja cepat.
Dan ia membuat racun nya sendiri. Beberapa kali lebih mematikan dari milik Sasori. Jika racun Sasori akan membuat musuh nya mati dalam 3 hari, racun miliknya memiliki efek berkepanjangan. Yang mana itu secara perlahan menyiksa si korban.
Korban akan merasa sakit tak manusiawi di sekujur tubuh nya, tak bisa bergerak atau bahkan mungkin akan mengalami penghancuran organ. Racun nya tidak hilang bahkan jika dioperasi atau menggunakan penawar apapun. Tentu saja hanya dia yang tahu.
Ia hanya ingin Bajingan Tua itu merasakan apa yang dirasakan nya sampai saat ini!
🌸🌸
Di sebuah tempat tersembunyi yang nampak jauh dan sepi dari kota, di ruang bawah tanah gudang besar tak terpakai yang hampir bobrok, ada sekelompok orang-orang berpakaian mewah disana.
Bahkan para pelacur kelas atas pun berada di sana.
Pesta itu sangat meriah.
Ada seorang pria tua duduk di sebuah sofa khusus, yang paling berbeda. Duduk di kursi tertinggi nya. Ada banyak pelacur muda di setiap sisi nya, namun ia nampak tak tertarik dan mengacuhkan mereka.
Diusia nya yang sudah tua, ia nampak awet muda. Jika bukan karena rambut putih nya yang mulai terlihat dan keriput tipis di sekitar mata nya, orang akan salah mengira ia berumur kurang dari 40-an.
Iris onyx segelap malam nya terus tertuju kearah pintu masuk yang letak nya cukup jauh darisana. Ia nampak sedang menunggu kehadiran seseorang.
Hingga saat yang ditunggu pun datang. Ia awal nya melihat sepasang pasangan cantik dan tampan muncul. Gadis itu menakjubkan. Namun, tidak semenakjubkan gadis yang berjalan menyusul di belakang nya.
Disana seorang gadis bersurai soft pink muncul dengan langkah anggun. Namun, bagi nya itu sangat menggoda. Tangan halus nya memegangi lengan pria tampan disamping nya.
Ia terkejut juga kesal. Apa-apaan itu?!
Sementara itu...
Sakura mengeratkan pegangan nya pada Damian. Bagaimanapun, melihat kembali bajingan itu, membuatnya tak bisa menahan diri untuk bergegas dan membunuh nya. Namun ia sadar, ia harus tetap tenang, walau sulit.
Melihat wajah awet muda itu, membuat ia mencibir benci. Kenapa penjahat yang jahat nya menyamai iblis itu bisa seawet muda, sebugar dan sesehat ini? Sementara orang tuanya harus mati dengan dia dan Kakak nya yang menderita? Ia tak terima!
"Tenang..."
Sakura menarik napas dalam dan menghembuskan nya berat. Kemudian, ia menjadi rileks dan ia pun melangkah maju dengan langkah anggun nya.
Baginya, setiap langkah itu terasa berat seolah ia sedang berjalan melangkah menuju neraka. Namun, walau begitu ia tetap mempertahankan senyum manis nya yang anggun dan menawan nya. Namun, saat akan duduk, kursi yang kosong hanya di samping pria tua itu.
Apakah itu kebetulan? Tidak. Sakura tidak akan pernah mempercayai istilah itu. Jadi, dia hanya menerima saja. Ia tahu, pria tua itu tak akan pernah melepaskan nya.
Ia dapat merasakan tatapan pria tua itu saat tangan putih nya yang halus terulur, menarik gelas berkaki tinggi dengan terisi wine di dalam nya. Ia berpaling, menatap pria itu dengan tatapan malas yang menawan. Kemudian tersenyum manis, namun bagi orang lain, itu sangat menggoda.
"Terimakasih atas undangan nya, Uchiha-sama. Ini sangat menyenangkan!" ucap nya halus. Madara tertegun. Apa gadis ini serius? Bagaimanapun, ia tetap saja terlena padanya. Bahkan jika Sakura berbohong sekalipun.
"Sama-sama, Nona. Terimakasih karena mau datang di acara ku yang sederhana ini." balas nya sesantai mungkin. Gadis kecil yang sedari dulu di kejar nya akan berubah menjadi sosok menawan dan menggoda!. Fitur wajah nya yang indah dan tingkah anggun nya, sama persis seperti wanita tercinta nya di masa lalu. Ia merasa seperti sedang berhadapan dengan mantan istrinya yang dulu.
Ia tak bisa menahan dirinya untuk tidak memandanginya.
Sakura sendiri berpura-pura fokus dengan minuman nya. Ia mendekatkan bibir nya ke tepian gelas, hendak meminum nya. Dengan penciuman tajam nya, ia dapat merasakan bau tipis yang hampir tidak terasa, yang nampaknya tercampur dengan wine itu.
Melihat Sakura hendak meminum wine itu, Madara diam-diam mengepalkan tangan nya tak sabar. Hanya sedikit lagi, sedikit lagi... ia bisa menyeretnya pergi!
Meanwhile...
Sasuke melajukan mobilnya dengan kecapatan tinggi. Akhirnya, ia mendapat informasi. Untung nya ia berhasil menepis pengelabuan Sakura. Gadis itu ternyata pergi ke tempat yang jauh, yang mana letaknya tersembunyi.
Ia memang mampu bersikap tenang dan tak peduli di depan teman-teman nya. Tapi, sekarang? Tidak. Sasuke yang awal nya merasa penasaran, akhirnya masuk ke dalam zona gadis itu, secara tak disadarinya.
"Rick, apa disana... ada Kakek?" tanya nya melalui alat komunikasi. Entah mengapa, ia merasa Kakek nya pasti berada di tempat itu. Kalau tidak, bagaimana Sakura bisa memusatkan fokus nya hanya untuk itu? Dan selama ini, yang akhirnya terjawab adalah... pertama, karena Kakek nya dan yang kedua... adalah dirinya.
Sasuke benar-benar kebingungan.
Sakura yang membencinya adalah hal yang wajar karena sikap kurang ajar nya di masa lalu. Namun.. Kakek nya? Ada apa diantara mereka? Sejak kapan keduanya saling bertemu, mengenal dan akhirnya berselisih?
Setiap pertanyaan di benak nya, ia tanyakan pada yang mengetahuinya, para orang kepercayaan nya. Bahkan para pengawal nya pun ia perintahkan untuk mencari tahu.
Namun, selalu saja, hasilnya NIHIL. Tak ada satu celah pun yang dapat ia tembus. Entah itu dari sisi Kakek nya ataupun dari sisi Sakura. Keduanya memiliki sarana yang bagus dan kuat. Dan Sasuke jadi agak waspada dan tak bisa bergerak begitu saja.
"Sekarang... pasti sesuatu yang besar, akan terjadi..."
🌸🌸
Holaaaa balik lagi sama saia di chapter ke sekian iniiii
Well, gimana?? Saat nyaaaaaa balas dendam!!!
Maaf maaf kalo makin gaje gimanaaaa gituuu
Semoga kalian sukaaa
Arigatou
.
.
.Selasa, 22 September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionIni tentang mu.. Yang masih bisa tertawa bahagia walau selalu ingin menangis.. Yang selalu tegar dan sabar... . . . . Ps : ini hanya sekedar pengalihan dari story 'We'. Story ini up nya sesuai mood dan ide yang muncul. Tapi story 'We' tetep jadi pri...