61

547 76 21
                                    

"Bahwa Tuan Tua terlibat dalam kematian Nyonya dan Tuan Akasuna. Beliau juga, yang memiliki andil besar untuk... melukai psikologis putri Akasuna."

Sasuke menutup kedua matanya dengan lengan kekar nya. Ia kini mampu menyambungkan segala nya. Pantas saja, Sakura mode Lily, yang mengamuk itu mengumpati nya dengan Sang Kakek.

Kakek nya memiliki andil besar dalam kehancuran hidup gadis itu dan saat itu pun, dia melakukan nya juga. Ia tidak tahu bagaimana Kakek nya itu melukai psikologis Sakura, sampai-sampai ia menjadi seperti itu.

Bahkan Sakura sendiri nampak menanti-nanti saat-saat kematian nya.

Namun, yang lebih menyakitkan bukan itu. Melainkan... fakta bahwa Sakura adalah penyelamat hidup nya. Sasuke tidak tahu, kapan dan bagaimana itu bisa terjadi, semuanya terasa singkat. Ia tak mengingat itu...

Sasuke menurunkan lengan nya, kemudian mengambil mantel nya dan bergegas menuju mansion orang tua nya.

Sesampai nya...

"Loh? Sasuke? Akhirnya kamu kembali!" seru Mikoto senang, karena akhirnya Sasuke pulang. Ia biasa nya ke mansion seminggu sekali. Namun... tumben sekali ia datang cepat.

"Nah, kebetulan... Itachi dan Izumi, tunangan Kakak mu ada disini. Obito dan Rin juga Ibu minta kemari untuk membawa baby Shi, dan Shisui menyusul kemari." kata Mikoto senang.

Membuat Sasuke ragu untuk bertanya. Tapi... ia harus!

Dengan Ibu nya, ia masuk ke mansion yang biasanya sepi, kini nampak ramai.

"Nah, ini dia Sasuke..."

Semuanya sontak melihat dan terkejut.

"Wah, akhirnya kamu pulang, Sasuke!" kata Itachi kaget. "Tentu saja." jawab Sasuke mengangguk pelan. Untuk sementara, ia akan memberi waktu dan akan bertanya jika keadaan nya bagus.

"Kamu akan menginap disini?"

Tadinya Sasuke akan menolak, namun ia urungkan niat nya. Ini bisa jadi kesempatan bagus untuk terus bertanya.

"Ya."

Mikoto segera menginstruksikan Maid untuk membereskan kamar Sasuke yang dulu. Ah, ia rupanya senang karena Sasuke kemari. Biasanya Sasuke berpindah-pindah. Kadang ke mansion milik nya, ke mansion orang tua nya, apartemen atau tempat tinggal nya yang lain.

Mikoto sendiri tidak mengerti, kenapa putra nya begitu suka berpindah-pindah? Seperti mansuia nomaden saja!

Nah, setelah menunggu lama, penantian Sasuke terbayar, saat Ibu dan Ayah nya pergi ke ruang tamu.

"Ayah, Ibu..."

"Ada apa, Sasuke?" tanya Fugaku seraya menyipitkan matanya. Tumben sekali Sasuke akan seperti ini. Dilihat dari ekspresi putra bungsu nya, ia nampak sedang terburu dan ingin tahu sesuatu.

"Aku ingin menanyakan sesuatu."

"Hn? Apa itu?"

🌸🌸

"Kamu yakin, tak apa-apa kan? Kamu merasa diikuti atau... diperhatikan?" tanya Sasori memastikan. "Aku? tidak. Kenapa? Kenapa Kakak bisa secemas itu?" tanya Sakura seolah tidak tahu apa-apa. Sasori menatapnya dan memastikan.

"Huft... tidak. Tidak apa-apa. Aku hanya mengkhawatirkan mu!" jawab Sasori seraya menghela napas. Sakura terkekeh. Sebelum kemudian menyerahkan baby Taka kepada Sasori.

Memang, sebelumnya Sasori agak ragu dan tak pernah mau menggendong nya, takut baby Taka terjatuh dan semacamnya. Namun, karena ia paksa, Sasori mau dan akhirnya malah ketagihan. Bahkan, kini ia meminta langsung pada Sakura.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang