42

652 80 12
                                    

Pemuda itu duduk di sana. Ia sibuk membaca dan menuliskan sesuatu di kertas dokumen yang diletakkan di meja, di depan nya. Sementara itu, ada beberapa orang yang tengah sibuk memeriksa keadaan si gadis bersurai soft pink, yang masih tak sadarkan diri itu.

Waktu terus berlalu...

Namun, Sasuke tidak berniat beranjak. Tidak ingin meninggalkan Sakura sendirian. Ia harus mengawasi proses pemeriksaan. Siapa tahu ada kesalahan, bukan?

Karena terlalu lama, Sasuke bahkan mulai melupakan sekitarnya dan sibuk memikirkan ide dan jalan keluar. Ia benar-benar berusaha mendapat informasi dan menyelesaikan jika ada masalah.

"Tuan, kami sudah selesai memeriksa."

Sasuke berdeham. Nampak tidak peduli. Toh, ia sudah tahu kalau Sakura sakit.

Melihat ketidak acuhan nya, membuat orang-orang itu cemas. Masalah nya, apa yang dialami Sakura bukanlah hal yang sepele.

"Nona Akasuna sakit parah dan dia terluka..." Sasuke mengangguk-angguk saja sementara ia sibuk meneliti. Ia sudah tahu.

"Namun, yang terburuk nya... organ dalam Nona Akasuna rusak parah, dan... itu bisa mengancam nyawa nya kapan saja."

Sasuke mengangguk-angguk, sebelum kemudian..

"Apa? Apa maksudmu?" tanya nya dingin dan tajam. Ia mendongak dan menatap orang-orang itu tajam. Sukses membuat mereka ketakutan. "Kami sudah mencari tahu dengan teliti dan menemukan bahwa ginjal dan hati nya rusak. Dan itu sangat fatal. Namun, kami juga menemukan ada beberapa zat langka dan aneh di sana. Menurut kami, itu semacam partikel dari obat-obatan untuk pengurang rasa sakit dan pengobatan. Hanya saja... kami tak tahu obat macam apa itu." lapor salah satunya dengan rinci.

Sasuke mengangguk. Ia berubah menjadi lebih serius. Ada kemungkinan itu obat-obatan yang dibuat khusus oleh para Akasuna itu. Bagaimanapun, ia tidak boleh meremehkan mereka. Mengingat bagaimana mereka bisa berurusan dengan Kakek nya dan juga bagaimana mereka rela membeli rumah sakit besar itu hanya untuk perawatan Sakura jika genting saja.

Namun.. apa Sakura benar-benar separah itu? Bagaimana mungkin ia masih bisa bersantai dan bahkan cukup baik-baik saja. Sasuke pikir Sakura memang mengalami penyakit berat, namun masih bisa dilakukan pengobatan intensif supaya sembuh. Namun, jika begini...

Ia mengacak surai raven nya kasar dan menatap kearah sosok gadis yang tertidur. Sekarang, fokus nya tidak pada dokumen-dokumen sialan itu. Melainkan si gadis bersurai soft pink itu.

"Baiklah, kalian pergi lah." usir nya tanpa mengucapkan terimakasih. Orang-orang itu membungkuk hormat, lantas pergi dari sana. Menyisakan Sakura dan Sasuke disana.

Sasuke bangkit berdiri dan melangkah perlahan. Berdiri di samping ranjang king size, dimana Sakura tertidur disana. Sebelum pemeriksaan dilakukan, gaun Sakura diganti dengan piyama yang halus dan lembut, yang mana sudah disiapkan orang-orang nya.

Namun walau begitu, Sasuke masih dapat melihat bagaimana luka-luka itu terlihat. Hanya pipi gadis itu yang di tutupi dengan balutan perban dan kapas.

"Sebenarnya... ada apa antara kamu dan Kakek ku, Sakura? Aku tidak tahu dan tidak mengerti. Walau begitu, aku akan terus menacari tahu dan mendapat kebenaran nya."

Meanwhile...

Para bawahan Sakura kini tengah dilanda panik! Nona Muda mereka menghilang!!! Tak ada jejak sedikitpun! Mereka bahkan sudah terluka, namun yang paling utama adalah Nona Muda mereka!

"Sial! Seharusnya ada yang menemani Master saat dia keluar!" umpat Hannie marah. "Suasana saat itu sangat genting. Dan Nona hanya bisa keluar sendiri. Apa tidak ada yang melihat?" tanya Aiden tajam.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang