Sasuke berhenti tepat di depan sebuah gudang besar yang hampir bobrok. Walau begitu, ia dapat merasakan keanehan dan kejanggalan dari tempat itu. Tak salah jika tempat terpencil dan tak tersentuh ini akan menjadi tempat persembunyian nya.
Sasuke segera turun dan mencari. Ia masuk ke dalam gudang itu dan... memang sepi. Ia mencari-cari tempat rahasia dari dalam sana. Ia tak lelah setelah hampir 2 jam mencari.
Saat ia keluar dan hendak mencari tempat persembunyian lain...
Ia melihat sosok gadis berjalan terseok keluar dari sisi gelap tersembunyi. Sasuke tidak takut dan tidak berpikir itu hantu. Ia mendekat dan...
"Sakura?!"
Gadis itu mendongak pelan. Langkah nya gontai dan linglung. Sebelum akhirnya.. kesadaran gadis itu hilang dan ambruk. Namun, dengan gerakan kilat Sasuke, ia mampu menangkap tubuh gadis itu sebelum jatuh ke tanah.
"Sakura..."
Flashback
Hanya dengan bermodalkan pisau tersembunyi dan pistol, Sakura berhasil membersihkan lorong itu dari para penjaga dengan darah. Ya, bisa dibilang, ia membantai semuanya. Ia menyambungkan alat komunikasi dan menanyakan.
Bagaimanapun, anak buah Madara itu kuat. Jadi, tidak mengejutkan jika anak buahnya sendiri ada yang terluka. Mungkin jika ia sendiri yang maju, ia tak akan mempermasalahkan semuanya dan akan mudah mengatasinya. Namun, tidak, jika skala nya besar. Karena energi dan tenaga nya yang tak sebesar dulu. Apalagi ia sedang sakit.
Saat ia keluar dari sana dan melihat aula, itu nampak sangat kacau. Dimana kemegahan dan indah nya aula itu? Itu nampak dihiasi dengan darah. Ya, Sakura memerintahkan anak buah nya untuk membantai mereka yang hadir disana tanpa sisa.
Dan inilah hasilnya.
"Dimana mereka?" gumam nya. Ia agak mengernyitkan alis nya saat merasakan kembali, rasa sakit pada dada nya. Sial sekali. Ia kira itu akan bertahan lama. "Uhukk uhukk!" ia bahkan kembali terbatuk dan mengeluarkan darah.
Merasa tubuh nya sakit dan lelah, Sakura berusaha mencari tempat untuk beristirahat sejenak. Namun...
Ia melihat sekelompok orang berpakaian hitam. Dalam sekali tebak, ia dapat mengira itu adalah anak buah Madara. Wajah nya perlahan menggelap. Saat ia berusaha menanyakan keberadaan anak buah nya, mereka nampak sibuk berkelahi. Terdengar dari suara perkelahian di seberang.
Namun, Sakura tak akan menyerah. Ia menegakkan punggung nya, berdiri dengan angkuh tanpa rasa takut. Sudut bibir nya tertarik halus, memperlihatkan senyum malas dan menawan.
"Khe, halo... brengsek."
Dan setelah mengatakan itu, ia segera meraih senjata nya dan mulai bergerak melawan mereka.
Dalam perkelahian itu, walaupun Sakura sedang tak baik-baik saja, itu berhasil merobohkan sebagian besar dari mereka. Sakura berusaha keras untuk mampu melewati batas nya. Namun, rasa sakit itu semakin menjadi. Sekuat apapun dia, dia hanyalah manusia biasa, apalagi dia hanyalah seorang gadis yang lemah.
Sakura merasa seolah ia akan mati saja. Tapi... tidak! Ia tidak boleh menyerah!!!
Buakkk
Ia mendapat pukulan karena kelengahan nya. Semakin menambah rasa sakit nya.
"Nona!!!"
Segera, Hannie dan Aiden muncul. Kesadaran Sakura hampir hilang karena sakit nya.
"Sial, banyak sekali! Damian terluka! Bagaimana ini??" umpat Hannie segera menarik Sakura, melindungi Sakura. "Damian? Terluka?" tanya Sakura yang terus meraih kesadaran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionIni tentang mu.. Yang masih bisa tertawa bahagia walau selalu ingin menangis.. Yang selalu tegar dan sabar... . . . . Ps : ini hanya sekedar pengalihan dari story 'We'. Story ini up nya sesuai mood dan ide yang muncul. Tapi story 'We' tetep jadi pri...