48

603 82 10
                                    

Melihat tatapan Sakura padanya membuat Sasuke agak gugup.

Apakah... dia menyadari sesuatu?

Sakura disana nampak membicarakan sesuatu sembari menunggu cairan obat itu bereaksi cepat. Sebelum kemudian mereka selesai dan mendekat kembali.

"Ayo kita keluar dari sini. Karena aku akan pulang ke rumah." kata Sakura,yang masih dalam mode Lily. "Oh.. o-oke." bahkan mereka sampai gugup. Entahlah, Sakura mode Lily membuat mereka segan sekaligus takut.

Segera... mereka bergegas keluar dari sana. Sakura nampak menginstruksikan para anak buah yang menjaga di pintu itu. Mereka berjalan berdampingan dalam keadaan hening yang canggung. Tak ada seorang pun yang berani mengatakan sepatah katapun.

"Selain karena keinginan Sakura, apalagi tujuan mu ingin kembali?" tanya Damian di saat-saat mereka bergegas. "Disana lebih aman." jawab Sakura santai.

Bagaimanapun, ia harus memastikan Sakura aman. Karena disekeliling nya kini tidak aman. Selain karena Madara yang jelas dendam dan pasti mengincarnya, ia harus waspada pada Sasuke.

Saat mereka sampai di lobi, mereka dihadang Tsunade. Dan bahkan disana ada Hannie dan Aiden yang nampak menunggu.

"Stop! Mau pergi kemana kalian?" tahan Tsunade. "Minggir!" perintah Sakura dingin. Dengan satu tebakan, Tsunade merasa yakin jika saat ini di depan nya bukan Sakura asli, melainkan Lily yang mengambil alih.

Apa terjadi sesuatu yang besar? Yang memungkinkan Lily berpotensi mengambil alih?

"Tidak! Kamu belum membaik! Kamu seharusnya kembali ke kamar mu!" kata Tsunade penuh penekanan. Ekspresi dan tatapan Sakura semakin mendingin. "Kamu menentangku?" tanya Sakura dingin.

"Ya! Ini tidak baik untuk Sakura. Aku tahu, kamu ini pasti Lily! Apa yang membuatmu harus mengendalikan kehendak Sakura?" jawab Tsunade sekaligus penasaran. Ia harus memastikan dan menjaga Sakura dengan baik!

"Bukan urusanmu." jawab Sakura mode Lily dengan dingin. Iris emerald nya menatap tajam. Seolah ia bisa menghancurkan Tsunade kapan pun dia mau. "Itu urusanku! Aku adalah orang yang ditugaskan mengawasi dan menjaganya!" kata Tsunade berapi-api.

"Hanya itu saja. Kamu tak berhak ikut campur!" balas nya tajam. Ia dengan mudah menyingkirkan Tsunade dengan kibasan tangan nya.

"Nona!"

Sakura melihat Aiden dan Hannie kini menghampiri mereka.

"Oh, Aiden dan Hannie, ya..." ia tersenyum tipis. Jelas, Lily tahu siapa mereka. Selama ia diam di dalam tubuh Sakura, ia mengetahui segala hal yang menyangkut dan berhubungan dengan Sakura.

"No-Nona..." bagaimanapun, mereka juga tak bisa bersikap sebebas itu kepada Sakura dalam mode Lily. Sakura yang biasa saja sudah sangat berbahaya. Apalagi Sakura mode Lily?

"Apa Master mu yang memerintah kemari?" Lily tahu semuanya dan ikut pura-pura berakting sebagaimana Sakura berakting sebelumnya. "Y-ya.." jawab mereka berdua terbata. Sakura terkekeh.

"Terimakasih atas kunjungan nya. Sayang, aku harus segera kembali ke rumah."

Eh?

Apa ada masalah?

Aiden dan Hannie serempak menatap Damian yang mengkode mereka untuk diam. Akhirnya, keduanya diam-diam mengangguk, menuruti kode dan kemauan Damian untuk tutup mulut.

"Ah, begitu... kalau begitu, kami akan kembali melaporkan pada Master." setelah membungkuk, keduanya segera melesat pergi, seolah ketakutan setelah melihat hantu. Sakura terkekeh pelan. Memasukkan tangan nya kedalam saku jas nya, ia pun kembali melanjutkan langkah nya.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang